Interaksi Obat Yang Membahayakan
Banyak orang mengkonsumsi obat setiap hari, tapi seringkali kita tidak tahu kombinasi yang seharusnya dihindari karena dapat menimbulkan interaksi obat yang berbahaya.
Mungkin anda pernah mengkonsumsi obat antibiotik dengan segelas susu tanpa harus berpikir panjang. Memang tidak semua obat antibiotik bereaksi buruk terhadap produk susu, tapi beberapa antibiotik seperti Doxycycline tidak bisa diserap tubuh dan khasiatnya hilang jika dikombinasikan dengan susu dan keju.
Membatasi penyerapan antibiotik mungkin tidak tampak berbahaya dibanding interaksi obat lainnya, namun hal tersebut berkontribusi menyebabkan resistensi antibiotik dan memperlambat penyembuhan atau membuat penyakit anda semakin parah.
Antibiotik dan susu bukan satu-satunya interaksi obat berbahaya yang harus kita ketahui. Ada masih banyak lagi kombinasi obat yang umumnya memiliki efek samping yang serius.
Tylenol dan obat antibiotik: Acetaminophen (Tylenol) adalah obat sakit kepala dan penurun panas, mungkin anda lebih mengenalnya dengan Panadol atau Paracetamol. Sekali lagi, bukan masalah antibiotiknya, tapi mengkombinasikan Tylenol dan antibiotik tanpa persetujuan dokter dapat menyebabkan interaksi obat yang menyebabkan gangguan pada fungsi hati, menurut American Academy of Family Physicians.
Aspirin dan obat diabetes: Obat pereda nyeri Aspirin bisa mengurangi khasiat obat diabetes yang berfungsi menurunkan gula darah. Konsultasikanlah ke dokter untuk memastikan apakah obat diabetes anda berinteraksi negatif dengan obat pereda nyeri dan obat-obatan lainnya.
Benadryl dan obat tidur: Salah satu efek samping dari obat alergi Benadryl (antihistamin) adalah mengantuk. Bila dikombinasikan dengan obat tidur lainnya, ini merupakan salah satu dari interaksi obat yang paling berbahaya, dapat menyebabkan masalah sistem saraf pusat yang parah.
Antidepresan dan St John Wort: Sebuah produk herbal alami, St John Wort (Hypericum perforatum), yang sering digunakan untuk meredakan nyeri, saat dikombinasikan dengan obat antidepresan, dapat menyebabkan sindrom serotonin. Kondisi ini, ditandai dengan delirium, gelisah, euforia, menggigil, dan diare, dan bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati. Anda juga harus menghindari alkohol saat mengkonsumsi antidepresan. Kombinasi ini juga merupakan salah satu interaksi obat berbahaya yang mengakibatkan rasa kantuk berlebih dan bisa menyebabkan jatuh tertidur saat mengemudi.
Obat hipertensi dan licorice: The University of Maryland Medical Center mencatat licorice tidak boleh dikonsumsi bersama obat hipertensi. Licorice mengandung glycyrrhizin, dan jika zat ini terlalu banyak bisa menyebabkan kondisi yang disebut pseudoaldosteronism, yang menghasilkan hipersensitivitas terhadap sebuah hormon pada korteks adrenal.
Statin dan jeruk jus:
Minum jus jeruk saat sarapan? Pikirkan lagi jika anda mengkonsumsi statin -obat untuk kolesterol tinggi. Saat dikonsumsi bersama dengan jus jeruk, statin dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan melemahkan jaringan otot.
Pil KB dan antibiotik: Alasan mengapa antibiotik mengurangi efektivitas pil KB tidak sepenuhnya dipahami karena kurangnya penelitian, MedicineNet menunjukkan teori yang paling bisa diterima, teori tersebut menunjukkan antibiotik mengubah metabolisme dan mempengaruhi tingkat hormon dalam aliran darah.
Obat asma dan kopi: Bronkodilator, obat yang dapat melebarkan saluran napas dengan jalan melemaskan otot-otot saluran napas yang sedang mengkerut, tidak boleh dikombinasikan dengan kopi atau produk lainnya yang berkafein. Bronkodilator mengandung stimulan sistem saraf pusat, ketika dikombinasikan dengan kafein bisa berbahaya dan dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
Obat antikoagulan dan vitamin K: Jika anda harus mengkonsumsi obat antikoagulan karena penyakit jantung, hindari makanan dengan vitamin K yang tinggi, seperti bayam, kembang kol, kubis brussel, kentang, minyak sayur, dan kuning telur. Vitamin K bisa membuat tubuh menghasilkan zat pembekuan yang meniadakan efek antikoagulan.
Mestinon dan obat flu: Sebagian besar obat flu bisa berinteraksi dengan obat-obatan antikolinergik, termasuk Mestinon -obat Myasthenia Gravis. Selalu konsultasikan ke dokter saraf anda terkait obat yang hendak anda konsumsi.
Panduan lenkap interaksi obat berbahaya: UPMC Health Plan.
Mungkin anda pernah mengkonsumsi obat antibiotik dengan segelas susu tanpa harus berpikir panjang. Memang tidak semua obat antibiotik bereaksi buruk terhadap produk susu, tapi beberapa antibiotik seperti Doxycycline tidak bisa diserap tubuh dan khasiatnya hilang jika dikombinasikan dengan susu dan keju.
Membatasi penyerapan antibiotik mungkin tidak tampak berbahaya dibanding interaksi obat lainnya, namun hal tersebut berkontribusi menyebabkan resistensi antibiotik dan memperlambat penyembuhan atau membuat penyakit anda semakin parah.
sumber ilustrasi |
Tylenol dan obat antibiotik: Acetaminophen (Tylenol) adalah obat sakit kepala dan penurun panas, mungkin anda lebih mengenalnya dengan Panadol atau Paracetamol. Sekali lagi, bukan masalah antibiotiknya, tapi mengkombinasikan Tylenol dan antibiotik tanpa persetujuan dokter dapat menyebabkan interaksi obat yang menyebabkan gangguan pada fungsi hati, menurut American Academy of Family Physicians.
Aspirin dan obat diabetes: Obat pereda nyeri Aspirin bisa mengurangi khasiat obat diabetes yang berfungsi menurunkan gula darah. Konsultasikanlah ke dokter untuk memastikan apakah obat diabetes anda berinteraksi negatif dengan obat pereda nyeri dan obat-obatan lainnya.
Benadryl dan obat tidur: Salah satu efek samping dari obat alergi Benadryl (antihistamin) adalah mengantuk. Bila dikombinasikan dengan obat tidur lainnya, ini merupakan salah satu dari interaksi obat yang paling berbahaya, dapat menyebabkan masalah sistem saraf pusat yang parah.
Antidepresan dan St John Wort: Sebuah produk herbal alami, St John Wort (Hypericum perforatum), yang sering digunakan untuk meredakan nyeri, saat dikombinasikan dengan obat antidepresan, dapat menyebabkan sindrom serotonin. Kondisi ini, ditandai dengan delirium, gelisah, euforia, menggigil, dan diare, dan bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati. Anda juga harus menghindari alkohol saat mengkonsumsi antidepresan. Kombinasi ini juga merupakan salah satu interaksi obat berbahaya yang mengakibatkan rasa kantuk berlebih dan bisa menyebabkan jatuh tertidur saat mengemudi.
Obat hipertensi dan licorice: The University of Maryland Medical Center mencatat licorice tidak boleh dikonsumsi bersama obat hipertensi. Licorice mengandung glycyrrhizin, dan jika zat ini terlalu banyak bisa menyebabkan kondisi yang disebut pseudoaldosteronism, yang menghasilkan hipersensitivitas terhadap sebuah hormon pada korteks adrenal.
Statin dan jeruk jus:
Minum jus jeruk saat sarapan? Pikirkan lagi jika anda mengkonsumsi statin -obat untuk kolesterol tinggi. Saat dikonsumsi bersama dengan jus jeruk, statin dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan melemahkan jaringan otot.
Pil KB dan antibiotik: Alasan mengapa antibiotik mengurangi efektivitas pil KB tidak sepenuhnya dipahami karena kurangnya penelitian, MedicineNet menunjukkan teori yang paling bisa diterima, teori tersebut menunjukkan antibiotik mengubah metabolisme dan mempengaruhi tingkat hormon dalam aliran darah.
Obat asma dan kopi: Bronkodilator, obat yang dapat melebarkan saluran napas dengan jalan melemaskan otot-otot saluran napas yang sedang mengkerut, tidak boleh dikombinasikan dengan kopi atau produk lainnya yang berkafein. Bronkodilator mengandung stimulan sistem saraf pusat, ketika dikombinasikan dengan kafein bisa berbahaya dan dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
Obat antikoagulan dan vitamin K: Jika anda harus mengkonsumsi obat antikoagulan karena penyakit jantung, hindari makanan dengan vitamin K yang tinggi, seperti bayam, kembang kol, kubis brussel, kentang, minyak sayur, dan kuning telur. Vitamin K bisa membuat tubuh menghasilkan zat pembekuan yang meniadakan efek antikoagulan.
Mestinon dan obat flu: Sebagian besar obat flu bisa berinteraksi dengan obat-obatan antikolinergik, termasuk Mestinon -obat Myasthenia Gravis. Selalu konsultasikan ke dokter saraf anda terkait obat yang hendak anda konsumsi.
Panduan lenkap interaksi obat berbahaya: UPMC Health Plan.
Cara Menghindari Interaksi Obat Berbahaya
Mungkin kita tidak selalu tahu setiap interaksi obat yang membahayakan, tapi kita dapat menghindari masalah yang berpotensi mematikan dengan mematuhi aturan umum berikut:- Jangan pernah minum obat dengan alkohol.
- Selalu tanyakan kepada apoteker terkait interaksi obat yang umum, terutama obat warung.
- Jangan pernah mengkombinasikan obat tanpa resep dokter.
- Jangan anggap produk herbal alami 100 persen aman dan tidak berinteraksi dengan obat yang diresepkan dokter.
- Minum obat dengan air putih saja, kecuali bila diinstruksikan sebaliknya.
- Luangkan waktu untuk membaca label peringatan yang melekat pada produk obat anda.
sumber bacaan: voxxi.com
ini semacam pemberitahuan bahwa setiap obat yang akan kita komsumsi itu pasti ada efek sampignya ya mas,
BalasHapuslebih dari itu pasti sakitnya semakin parah kalau minum obat, tetapi menelan obatnya pakai alkohol.mabuk iya, mencret iya dan banyak lagi, hehe..
biasanya sudah tertera informasi tentang interaksi obat di brosur obat tersebut, tapi repot juga ya mas klo semisal demam sudah 3 hari, itu kan harus minum parasetamol dan antibiotik, sedang mereka akan berinteraksi bila di minum bersamaan...
BalasHapusAku malah paling gabisa minum obaat. Paling kalau sakit biasanya minum air putih. T.T
BalasHapusAnyway, baru pertama kali main kesini nih. Salam kenal ya. \:D/
Kalau masalah obat, saya asli nyerah. Ga tau sedikitpun fungsi dan kegunaannya.. Lagi pula saya ga suka minum obat, udah dari kecil dulu.. :D
BalasHapussetidaknya untuk menghindari interaksi obat harus sesuai dengan anjuran dokter juga ya kang,
BalasHapussetiap obat memang punya efek samping yamas.maka dari itu kita mesti pandai2 memilih obat kalau bisa konsultasi kedokter spesialis dulu
BalasHapusblogmu penuh dengan informasi banget mas, terutama soal kesehatan..keren...
BalasHapusbtw saya dah lama jauhin dari obat..takut larinya ke ginjal, meski tetap saya banyakin minum air putih..sebisa mungkin ga langsung minum obat
Semua jenis obat sudah pasti ada efek sampingnya ya Sob, jadi harus pintar dan hati hati dalam memilih obat untuk di konsumsi
BalasHapuswow baru tahu kalau obat asma sama kopi itu ada kontradiksi kalau diminum secara bersamaan, soalnya ada teman yang asma juga
BalasHapuskalo saya minum obat biasanya dengan air putih aja mas, jadi gak boleh sembarangan ya mas setidaknya harus sesuai dengan resep dokter
BalasHapusTernyata obat herbal itu punya pantangan kombinasi juga ternyata yah.
BalasHapus