Apa Itu Diabetes Mellitus: Penyebab, Gejala, Pengobatan
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit atau gangguan metabolisme kronis di mana jumlah insulin yang dibutuhkan tubuh dan jumlah insulin yang dihasilkan tubuh tidak sesuai sehingga menyebabkan peningkatan glukosa dalam darah.
Walaupun Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang tidak menyebabkan kematian secara langsung, tetapi dapat berakibat fatal bila pengelolaannya tidak tepat. Pengelolaan DM memerlukan penanganan secara multidisiplin yang mencakup terapi non-obat dan terapi obat.
Pada tahun 2013, Indonesia memiliki sekitar 8,5 juta penderita Diabetes yang merupakan jumlah ke-empat terbanyak di Asia dan nomor-7 di dunia. Dan pada tahun 2020, diperkirakan Indonesia akan memiliki 12 Juta penderita diabetes, karena yang mulai terkena diabetes semakin muda.
Kardiovaskuler: penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi -tekanan darah tinggi, penyakit pembuluh darah lain di luar jantung dan otak.
Pernafasan: edema paru, infeksi, sleep apnea, penurunan nada bronchomotor, hipertensi paru.
Saluran cerna dan kandung kemih: kegagalan ginjal.
Otot: atrofi otot, kehilangan berat badan (Tipe 1), perut dan wajah gemuk sedangkan kaki kecil (Tipe 2).
Kulit: saat kaki terluka, tidak bisa sembuh, infeksi parah.
Reproduksi: penurunan libido, ejakulasi dini (pria), kurangnya lubrikasi vagina (wanita).
Hipoglikemia: Disebabkan kelebihan insulin, kurang makan, alkohol, dan kerja terlalu keras.
Nutrisi: respon terhadap pola makan atau restriksi cairan, toleransi makanan, asupan dan keluaran, berat badan.
Komplikasi: lihat kompikasi di atas.
Toleransi aktifitas: tingkat fatigue / kelelahan, kemampuan aktifitas sehari-hari, mobilitas, pola olahraga.
Hasil lab: Kadar glukosa darah di atas 200 mg/dl.
Edukasi pasien.
Humalin R. Regular [short insulin]; onsetnya 30-60 menit; 2 - 3 jam puncaknya; berlangsung 3 - 10 jam; berikan 30 menit sebelum makan.
Humulin N. NPH 70/30, 75/25 [intermediate insulin]; onsetnya 2 - 4 jam; 4 - 10 jam puncaknya; berlangsung 10 - 18 jam.
Lente [long insulin]; 3 - 4 jam onsetnya; 4 - 12 jam puncaknya; berlangsung 10 - 18 jam.
Ultralente [longer insulin]; 6 - 10 jam onsetnya; 8 - 20 jam puncaknya; berlangsung 18 - 12 jam.
Lantus [all day insulin]; bertahan 24 jam.
Sulfonylureas - memperlambat pelepasan insulin dari pankreas
Alpha-glucosidase inhibitor - memperlambat pemecahan karbohidrat pada usus kecil.
Biguanides - menurunkan pelepasan glukosa di hati, meningkatkan penyerapan glukosa periferal.
Thiazolinediones - menurunkan resistansi insulin.
Byetta [exenatide] - digunakan untuk meningkatkan kontrol glikemik pada T2.
Sommers, Marilyn Sawyers., Susan A. Johnson, and Theresa A. Beery. "Diabetes Mellitus." Diseases and Disorders: A Nursing Therapeuties Manual. Philadelphia: F.A. Davis, 2007. 282-87. Print.
Walaupun Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang tidak menyebabkan kematian secara langsung, tetapi dapat berakibat fatal bila pengelolaannya tidak tepat. Pengelolaan DM memerlukan penanganan secara multidisiplin yang mencakup terapi non-obat dan terapi obat.
Pada tahun 2013, Indonesia memiliki sekitar 8,5 juta penderita Diabetes yang merupakan jumlah ke-empat terbanyak di Asia dan nomor-7 di dunia. Dan pada tahun 2020, diperkirakan Indonesia akan memiliki 12 Juta penderita diabetes, karena yang mulai terkena diabetes semakin muda.
Fisiologi Diabetes Mellitus
Sel-sel Beta pada pankreas memproduksi insulin dan protein C-peptide, mereka akan dilepaskan dan mengalir bersama darah saat tingkat glukosa dalam darah meningkat. Insulin mengikat glukosa menuju sel-sel dan membantu menyimpan glikogen di dalam liver untuk mensuplai tenaga. Insulin juga mengangkat protein sintesis, dan menyimpan asam lemak bebas ke dalam jaringan adiposa -jaringan lemak. Saat jumlah insulin kurang, nutrisi penting untuk tenaga yang seharusnya disimpan (karbo, protein, dan lemak) tidak bisa menembus membran sel.Penyebab Diabetes Mellitus
Penyebab DM tidak diketahui dengan pasti, namun genetik, autoimun, virus, lingkungan, dan faktor sosial-ekonomi bisa ikut berperan. Diabetes Tipe 1 berkontribusi dengan respon autoimun pada pasien dengan kecenderungan genetik. Sebuah virus atau bakteri memicu antibodi menyerang sel-sel beta pankreas, menyebabkan inflamasi, dan menghancurkan sel-sel beta yang menyebabkan sedikitnya atau tidak adanya produksi insulin. Diabetes Tipe 2 seringkali berkembang karena obesitas dan pola hidup yang tidak sehat. Kadar insulin biasanya normal hanya saja terjadi resistansi insulin.Tipe Diabetes Mellitus
- Tipe 1: Tergantung insulin, onsetnya akut -perkembangannya cepat, cek gula darah setiap hari.
- Tipe 2: Bisa obat oral atau insulin injeksi, bisa dikontrol dengan nutrisi, onsetnya bertahap, cek gula darah seperlunya.
- Gestasional: Berkembang saat kehamilan, disebabkan karena peningkatan hormon yang membuat tubuh kurang bisa menggunakan insulin.
- Surgical: Operasi pada pankreas dapat membuat fungsi organ terganggu.
- Chemical: Obat-obatan golongan steroid (cortisone; prednisone), dapat membuat gula darah meningkat.
Gejala Diabetes Mellitus
Gejala DM ditandai dengan poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering haus), polifagia (banyak makan/mudah lapar), dan fatigue (kehabisan tenaga). Ciri khas Tipe 1 adalah berat badang berkurang, onsetnya cepat, tergantung insulin. Ciri khas Tipe 2 adalah peningkatan berat badan, onsetnya lambat, normalnya cukup obat oral.Komplikasi Diabetes Mellitus
Sistem saraf: retinopati atau katarak (kebutaan), mati rasa, kesemutan.Kardiovaskuler: penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi -tekanan darah tinggi, penyakit pembuluh darah lain di luar jantung dan otak.
Pernafasan: edema paru, infeksi, sleep apnea, penurunan nada bronchomotor, hipertensi paru.
Saluran cerna dan kandung kemih: kegagalan ginjal.
Otot: atrofi otot, kehilangan berat badan (Tipe 1), perut dan wajah gemuk sedangkan kaki kecil (Tipe 2).
Kulit: saat kaki terluka, tidak bisa sembuh, infeksi parah.
Reproduksi: penurunan libido, ejakulasi dini (pria), kurangnya lubrikasi vagina (wanita).
Keadaan Diabetes Mellitus
Hiperglikemia: Disebabkan stress, sakit atau luka, dan makan berlebihan.Hipoglikemia: Disebabkan kelebihan insulin, kurang makan, alkohol, dan kerja terlalu keras.
Dokumentasi Diabetes Mellitus
Temuan fisik: perubahan sensasi suhu, sentuhan, & rasa sakit, luka yang sulit sembuh, kekuatan nadi perifer, keteraturan, & simetri, respon terhadap obat-obatan.Nutrisi: respon terhadap pola makan atau restriksi cairan, toleransi makanan, asupan dan keluaran, berat badan.
Komplikasi: lihat kompikasi di atas.
Toleransi aktifitas: tingkat fatigue / kelelahan, kemampuan aktifitas sehari-hari, mobilitas, pola olahraga.
Hasil lab: Kadar glukosa darah di atas 200 mg/dl.
Edukasi pasien.
Edukasi Pasien Diabetes Mellitus
- Hidup sehat tanpa rokok.
- Cara mengelola obat sendiri.
- Cara merotasi tempat injeksi.
- Cara memonitor glukosa darah sendiri.
- Mengatur pola makan: batasi kalori, hitung karbohidrat, rendah protein dan garam, pemanis buatan, tambah serat.
- Perawatan kaki dan kulit.
- Panduan yang harus diikuti saat sakit.
- Respon saat terjadi gejala hipo/hiperglikemia.
Perawatan Di Rumah Sakit
- Pemberian insulin secara teratur.
- Jaga keseimbangan cairan.
- Elektrolit.
- Penggantian.
Terapi Dan Pengobatan Diabetes Mellitus
Humalog, Lispro [rapid insulin]; onsetnya di bawah 15 menit; 0,5 - 1,5 jam mencapai puncaknya; berlangsung 2 - 6 jam; berikan 5-15 menit sebelum makan.Humalin R. Regular [short insulin]; onsetnya 30-60 menit; 2 - 3 jam puncaknya; berlangsung 3 - 10 jam; berikan 30 menit sebelum makan.
Humulin N. NPH 70/30, 75/25 [intermediate insulin]; onsetnya 2 - 4 jam; 4 - 10 jam puncaknya; berlangsung 10 - 18 jam.
Lente [long insulin]; 3 - 4 jam onsetnya; 4 - 12 jam puncaknya; berlangsung 10 - 18 jam.
Ultralente [longer insulin]; 6 - 10 jam onsetnya; 8 - 20 jam puncaknya; berlangsung 18 - 12 jam.
Lantus [all day insulin]; bertahan 24 jam.
Sulfonylureas - memperlambat pelepasan insulin dari pankreas
Alpha-glucosidase inhibitor - memperlambat pemecahan karbohidrat pada usus kecil.
Biguanides - menurunkan pelepasan glukosa di hati, meningkatkan penyerapan glukosa periferal.
Thiazolinediones - menurunkan resistansi insulin.
Byetta [exenatide] - digunakan untuk meningkatkan kontrol glikemik pada T2.
Daftar Pustaka
"Diabetes Management" Registered Nurse Adult Medical-surgical Review Modul. Ed. Jeanne Wissman. 7.lth. ed. [Sitwell, KS]: Assessment Technologies Institute, 2007. 581-89. Print.Sommers, Marilyn Sawyers., Susan A. Johnson, and Theresa A. Beery. "Diabetes Mellitus." Diseases and Disorders: A Nursing Therapeuties Manual. Philadelphia: F.A. Davis, 2007. 282-87. Print.
[nursing cheat sheet on images.search.yahoo.com]
menjadi momok kesehatan saat ini..
BalasHapusmakasih mas, jadi lebih paham apa itu diabetes militus
Dibetes melitus beda yah dengan sakit kuning.
BalasHapusJelas beda pak. :)
Hapusternyata Diabetes Mellitus penyakit metabolisme ya, trims ya..
BalasHapusNgeri kalo denger orang kena diabetes. Yang penting jaga pola makan & rutin olahraga, semoga terhindar dari penyakit ini.
BalasHapusngeri juga akan penyakit diabetes melitus ini ya kang, selain tidak pandang bulu menyambat semua umur, bisa juga menyerang saraf organ tubuh kita, . .
BalasHapuskalo luka susah sembuh. yg buat ngeri
BalasHapusMereka yang sudah kena Diabetes mellitus ini jadi sangat tergantung dengan suntik insulin :(
BalasHapuskemudian penglihatan juga dincarnya.
Untuk diabetes Tipe 1, Ya. Tipe 1 terngantung dengan insulin, insulin itu "obat penyambung nyawa"
HapusNamun kasus diabetes tipe 1 ternyata hanya sekitar 15 persen dari total keseluruhan kasus diabetes.
Diabetes yang lebih umum adalah Tipe 2, tidak tergantung insulin karena pankreas umumnya normal hanya saja tubuh yang merespon tidak wajar, bisa dikontrol dengan pola hidup sehat, namun pada beberapa kasus juga bisa disarankan untuk injeksi insulin.
En dampaknya ngeri banget.. :(
BalasHapus