Hemodialisa atau Cuci Darah Ditanggung BPJS Kesehatan
Ada kiriman dari seseorang yang menceritakan tentang pasien Hemodialisa (HD). Beliau sudah menjalani HD sekitar 8 tahunan, tidak ada asuransi dan tidak ada yang backup, saya sempat prihatin beliau sampai menjual rumah, tanah dan kebun dan sekarang menumpang di rumah adiknya, Alhamdulillah setelah ada BPJS kesehatan beliau kembali menarik napas segar, dan suaminya sudah mulai bisa menabung dan sedikit mengembalikan pinjaman yang dipakai untuk biaya HD sendiri sebelumnya. Terimakasih BPJS.
Apa sih hemodialisa itu? Hemodialisa atau cuci darah adalah pilihan terapi bagi orang dengan penyakit ginjal kronis dengan menggantikan sebagian fungsi ginjal kita. Fungsi ginjal kita antara lain:
Karenanya hemodialisa atau cuci darah bisa membantu peran ginjal dalam beberapa hal seperti menurunkan ureum kreatinin. Menyedot cairan yang berlebihan, mengatasi asidosis metabolik, mengatasi hiperkalemia. Namun untuk hipertensi dan anemia tidak bisa banyak dibantu dengan proses HD. Sehingga tetap butuh tranfusi darah atau eritropoetin. Dan tetap minum obat darah tinggi secara teratur.
Jika seorang pasien penderita penyakit ginjal harus melakukan cuci darah tiga kali seminggu dengan harga Rp 1.000.000,- untuk sekali cuci darah, maka sebulan butuh Rp 12.000.000,- dan setahun menghabiskan biaya 144.000.000,- hanya untuk cuci darah, belum termasuk obat dan pemeriksaan lainnya. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan seumur hidup?
Tidak heran kalau BPJS Kesehatan mengalami defisit di tahun pertamanya, karena asuransi ini memang tidak cari untung. Sebagian besar pasien yang berobat dengan BPJS adalah pasien dengan biaya tinggi. Seperti pasien hemodialisa hanya bayar Rp 25.500 tiap bulan bisa untuk hemodialisa 12 kali dan ditanggung seumur hidup.
Berapa kali cuci darah dalam seminggu yang ditanggung BPJS?
Hemodialisa yang dicover BPJS hanya 2 kali seminggu (masih sama seperti di era Askes). Bagaimana kalau pasien yang kondisinya berat butuh lebih dari 2 kali seminggu? 3 kali seminggu bisa dilaksanakan bila ada indikasi medis tertentu. Bila ada rumah sakit yang tidak bisa melakukan lebih dari 2 kali itu karena fasilitas HD masih sangat terbatas, jadi meskipun bayar umum juga 2 kali seminggu.
Untuk obat, tergantung juga sih, kalau obat seperti hemapo, recormon, eprex dapat 4 kali dalam sebulan; venofer 8 kali/bulan. Obat yang diminum, dapat jatah satu bulan sekali. Itu yang ditanggung BPJS Kesehatan, dan kalau mau transfusi darah, harus rawat inap.
*Rekomendasi: Hemodialisa RS Pelni terbesar di Indonesia dengan 100 unit mesin yang canggih dan terkini, dibawah pengawasan dokter spesialis ternama dan dengan petugas yang berpengalaman dan terlatih. Ruang tunggu hemodialisa RS Pelni nyaman dan bersih dilengkapi dengan Wifi dan TV kabel.
Apa sih hemodialisa itu? Hemodialisa atau cuci darah adalah pilihan terapi bagi orang dengan penyakit ginjal kronis dengan menggantikan sebagian fungsi ginjal kita. Fungsi ginjal kita antara lain:
- Membuang racun atau sisa metabolisme berupa ureum dan kreatinin. Sehingga pasien gagal ginjal di labratorium ureum kreatininnya tinggi.
- Mengeluarkan air. Pasien gagal ginjal umumnya kencingnya sedikit sehingga cairan bisa menumpuk di bawah kulit, perut. juga paru-paru. Sehingga seringkali pasiennya bengkak-bengkak, perut buncit atau bahkan sesak karna cairan tertimbun di paru.
- Mengatur keseimbangan asam basa dalam darah. Sehingga pada pasien gagal ginjal pasien seringkali mengalami asam darah. Atau asidosis metabolik ditandai pasien napas cepat dan dalam sebagai kompensasi paru terhadap asidosis
- Mengatur metabolisme elektrolit seperti natrium kalium calsium phosphat. Dan asam urat. Sehingga pasien gagal ginjal seringkali mengalami hiperkalemia, hipocalsemia, hiperphospatemia dan hiperuricemia atau asam urat tinggi.
- Mengatur tekanan darah melalui sistem RAA. Renin angio tensis. Sehingga pasien gagal ginjal biasanya juga hipertensi
- Memproduksi eritripoetin sebagai bakal darah merah. Sehingga pasien gagal ginjal biasanya anemia.
Karenanya hemodialisa atau cuci darah bisa membantu peran ginjal dalam beberapa hal seperti menurunkan ureum kreatinin. Menyedot cairan yang berlebihan, mengatasi asidosis metabolik, mengatasi hiperkalemia. Namun untuk hipertensi dan anemia tidak bisa banyak dibantu dengan proses HD. Sehingga tetap butuh tranfusi darah atau eritropoetin. Dan tetap minum obat darah tinggi secara teratur.
Jika seorang pasien penderita penyakit ginjal harus melakukan cuci darah tiga kali seminggu dengan harga Rp 1.000.000,- untuk sekali cuci darah, maka sebulan butuh Rp 12.000.000,- dan setahun menghabiskan biaya 144.000.000,- hanya untuk cuci darah, belum termasuk obat dan pemeriksaan lainnya. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan seumur hidup?
Tidak heran kalau BPJS Kesehatan mengalami defisit di tahun pertamanya, karena asuransi ini memang tidak cari untung. Sebagian besar pasien yang berobat dengan BPJS adalah pasien dengan biaya tinggi. Seperti pasien hemodialisa hanya bayar Rp 25.500 tiap bulan bisa untuk hemodialisa 12 kali dan ditanggung seumur hidup.
Berapa kali cuci darah dalam seminggu yang ditanggung BPJS?
Hemodialisa yang dicover BPJS hanya 2 kali seminggu (masih sama seperti di era Askes). Bagaimana kalau pasien yang kondisinya berat butuh lebih dari 2 kali seminggu? 3 kali seminggu bisa dilaksanakan bila ada indikasi medis tertentu. Bila ada rumah sakit yang tidak bisa melakukan lebih dari 2 kali itu karena fasilitas HD masih sangat terbatas, jadi meskipun bayar umum juga 2 kali seminggu.
Untuk obat, tergantung juga sih, kalau obat seperti hemapo, recormon, eprex dapat 4 kali dalam sebulan; venofer 8 kali/bulan. Obat yang diminum, dapat jatah satu bulan sekali. Itu yang ditanggung BPJS Kesehatan, dan kalau mau transfusi darah, harus rawat inap.
Mungkin pelayanan Hemodialisa di setiap rumah sakit (swasta) berbeda, kalau memungkinkan berobatlah ke rumah sakit yang sudah biasa melayani pasien Hemodialisa dengan BPJS Kesehatan.
syukurlah ya mas..ada penajminan yg ditanggung seperti hemodialisa..
BalasHapusada teman jg yg rutin cuci darah ..seminggu sekali..
padahla klw diliat dari bentuk pisik seperti tidak sakit. aneh..
@mas aldino, orang dengan penyakit kronis memang rata-rata tidak terlihat sakit secara kasat mata. tidak hanya orang dengan penyakit ginjal. orang dengan diabetes, hipertensi, lupus, dll.. juga sama. bagi kami tidak aneh jika ada orang yang mengatakan "tapi kamu kelihatannya sehat", sementara kita telah sangat terbiasa dengan sakit yang mendera sepanjang waktu. Alhamdulillah BPJS menanggung sebagian besar pengobatan penyakit kronis.
Hapusngeri kang kalo sudah cuci darah. harus jaga kesehatan biar ga sampe kaya gini.
BalasHapusDi rs kariadi kalo HD+transfusi bisa kok, ga harus rawat inap tap cuma dapat 1 kolf darah
BalasHapusTerima kasih infonya. Kalau di RS milik pemerintah, terutama tipe A, umumnya memang lebih banyak yang bisa dijamin karena tarif klaimnya lebih besar dibanding RS tipe B/C.
Hapus