Apa Itu Hepatitis Autoimun: Semua Tentangnya
Hepatitis autoimun adalah penyakit di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel hati. Hal ini menyebabkan hati mengalami inflamasi (hepatitis).
Para peneliti menduga bahwa faktor genetik mungkin menyebabkan sebagian orang rentan terhadap penyakit autoimun. Sekitar 70% dari penyandang hepatitis autoimun adalah wanita, dan sebagian besar berusia 15 sampai 40 tahun.
Penyakit ini biasanya serius dan bila tidak diobati akan semakin memburuk seiring waktu. Penyakit hepatitis autoimun merupakan penyakit kronis, artinya dapat berlangsung bertahun-tahun dan dapat menyebabkan sirosis hati (parut dan pengerasan) hingga gagal hati.
Hepatitis autoimun diklasifikasikan sebagai tipe 1 dan tipe 2. Sekitar 50% dari orang dengan tipe 1 memiliki penyakit autoimun lain, seperti diabetes tipe 1, tiroiditis hashimoto, grave's disease, sjogren's syndrome, autoimmune anemia, dan ulcerative colitis. Hepatitis autoimun tipe 2 lebih jarang kasusnya, biasanya menyerang anak perempuan berusia 2 sampai 14 tahun, meskipun dapat terjadi pada orang dewasa.
Fatigue/kehabisan tenaga merupakan gejala yang paling umum dari hepatitis autoimun. Gejala lainnya mencakup:
Orang dengan stadium lanjut lebih mungkin mengalami gejala seperti cairan di perut (ascites) atau kebingungan mental. Wanita mungkin berhenti mengalami menstruasi. Gejala hepatitis autoimun bervariasi dari ringan hingga parah.
Diagnosis dapat dikonfirmasi melalui biopsi hati.
Pengobatan terbaik untuk hepatitis autoimun adalah diagnosa yang lebih awal. Dengan perawatan yang tepat, hepatitis autoimun biasanya dapat dikontrol. Bahkan studi terbaru menunjukkan bahwa respon berkelanjutan dari pengobatan bukan hanya mencegah penyakit lebih parah, tapi juga dapat membalikkan beberapa kerusakan. Terapi utama untuk hepatitis autoimun adalah pemberian obat-obatan untuk menekan sistem imun yang terlalu aktif.
Sekitar tujuh dari 10 orang dengan hepatitis autoimun mengalami remisi, dengan berkurangnya tingkat keparahan gejala, dalam waktu dua tahun dari awal pengobatan. Sebagian orang yang mengalami remisi dapat mengalami kekambuhan dalam waktu tiga tahun, sehingga obat-obatan mungkin dianggap perlu untuk terus dikonsumsi.
sumber
Para peneliti menduga bahwa faktor genetik mungkin menyebabkan sebagian orang rentan terhadap penyakit autoimun. Sekitar 70% dari penyandang hepatitis autoimun adalah wanita, dan sebagian besar berusia 15 sampai 40 tahun.
Penyakit ini biasanya serius dan bila tidak diobati akan semakin memburuk seiring waktu. Penyakit hepatitis autoimun merupakan penyakit kronis, artinya dapat berlangsung bertahun-tahun dan dapat menyebabkan sirosis hati (parut dan pengerasan) hingga gagal hati.
Hepatitis autoimun diklasifikasikan sebagai tipe 1 dan tipe 2. Sekitar 50% dari orang dengan tipe 1 memiliki penyakit autoimun lain, seperti diabetes tipe 1, tiroiditis hashimoto, grave's disease, sjogren's syndrome, autoimmune anemia, dan ulcerative colitis. Hepatitis autoimun tipe 2 lebih jarang kasusnya, biasanya menyerang anak perempuan berusia 2 sampai 14 tahun, meskipun dapat terjadi pada orang dewasa.
Fatigue/kehabisan tenaga merupakan gejala yang paling umum dari hepatitis autoimun. Gejala lainnya mencakup:
- pembesaran hati disertai ketidaknyamanan bagian perut
- mual dan muntah
- penyakit kuning
- gatal
- dan ruam kulit
Orang dengan stadium lanjut lebih mungkin mengalami gejala seperti cairan di perut (ascites) atau kebingungan mental. Wanita mungkin berhenti mengalami menstruasi. Gejala hepatitis autoimun bervariasi dari ringan hingga parah.
Diagnosis dapat dikonfirmasi melalui biopsi hati.
Pengobatan terbaik untuk hepatitis autoimun adalah diagnosa yang lebih awal. Dengan perawatan yang tepat, hepatitis autoimun biasanya dapat dikontrol. Bahkan studi terbaru menunjukkan bahwa respon berkelanjutan dari pengobatan bukan hanya mencegah penyakit lebih parah, tapi juga dapat membalikkan beberapa kerusakan. Terapi utama untuk hepatitis autoimun adalah pemberian obat-obatan untuk menekan sistem imun yang terlalu aktif.
Sekitar tujuh dari 10 orang dengan hepatitis autoimun mengalami remisi, dengan berkurangnya tingkat keparahan gejala, dalam waktu dua tahun dari awal pengobatan. Sebagian orang yang mengalami remisi dapat mengalami kekambuhan dalam waktu tiga tahun, sehingga obat-obatan mungkin dianggap perlu untuk terus dikonsumsi.
sumber
Posting Komentar untuk "Apa Itu Hepatitis Autoimun: Semua Tentangnya"