Kenapa Naik Kelas VIP Terkadang Selisihnya Besar Dengan BPJS Kesehatan?
Beberapa pasien BPJS Kesehatan mengeluhkan mahalnya selisih bayar naik kelas VIP, meskipun hal ini tidak terjadi pada semua peserta. Kenapa hal ini bisa terjadi? Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mengapa naik kelas VIP terkadang selisihnya besar.
Meluruskan kesalahpahaman peserta tentang selisih bayar kelas perawatan. Mungkin kita sering mendengar kalau kamar penuh dan pasien disarankan untuk naik kelas, maka hanya akan dikenakan selisih bayar kamar saja. Pernyataan ini benar, tapi tidak untuk pasien yang naik kelas ke kamar VIP.
Dalam lampiran permenkes nomor 28 tahun 2014, disebutkan bahwa jika pasien BPJS Kesehatan ingin meningkatkan kelas perawatan sampai dengan kelas 1, maka diberlakukan selisih tarif INA-CBGs kelas ruang perawatan yang dipilih dengan tarif INA-CBGs yang menjadi haknya. Tapi jika naik ke kelas perawatan VIP maka diberlakukan urun biaya sebesar tarif VIP lokal dengan tarif INA-CBGs kelas perawatan yang menjadi haknya.
*Baca peraturan lengkapnya di sini: Selisih Biaya Naik Kelas VIP Jika Kamar Penuh.
Sesuai peraturan, BPJS Kesehatan hanya menanggung sampai kelas 1. Jika pasien naik kelas sampai kelas 1 maka hanya dibebankan selisih biaya kamar saja. Tapi jika naik kelas VIP, maka seluruh jasa medis ikut naik, dan boleh dibebankan ke pasien.
Faktor apa saja yang mempengaruhi mengapa naik kelas VIP terkadang selisihnya besar?
Obat-obatan. Biaya obat selama perawatan, tidak ada perbedaan pada kelas 1,2,3. Pada VIP lebih besar karena bisa menggunakan obat di luar fornas.
Kamar rawat. Biaya kamar, semakin tinggi kelas, semakin mahal. Apabila pasien naik dari kelas 3 ke kelas 2 atau 1, atau dari kelas 2 ke kelas 1, maka pasien hanya membayar selisih kamar saja.
Biaya Klaim ke BPJS. Biaya klaim dari RS ke BPJS menggunakan sistem paket, sesuai group penyakitnya. Misalnya, diagnosa untuk stroke, tarif dari BPJS adalah 6 juta. Maka tidak ada perbedaan apakah pasien dirawat selama 3 hari dengan 30 hari, klaim dari RS ke BPJS hanya diganti 6 juta meskipun Real Cost perawatannya lebih dari 6 juta (besaran 6 juta ini hanya contoh saja, bukan klaim sebenarnya). Pada VIP, besaran biaya perawatan tergantung tarif yang berlaku di RS tersebut, namun klaim sesuai dengan hak kelas BPJS.
Selisih Real Cost. Selisih Real Cost dengan klain BPJS, pada kelas 1,2,3 selisih akan mejadi tanggungan RS atau dengan kata lain RS merugi, selisih tidak boleh ditangihkan kepada pasien (Alhamdulillah, pasien tidak terbebani selisih jasa medis yang ikut naik, hanya selisih kamar saja). Sementara pada kelas VIP, sesuai peraturan, selisih akan ditanggung pasien.
Gambar dari dr. Adi Setiadi (Group BPJS Kesehatan)
UPDATE : Peraturan Baru! Selisih bayar dari naik kelas 1 ke kelas VIP, tetap dihitung selisih dari semua akomodasi dan pengobatan, termasuk kamar rawat, visit dokter, obat-obatan, tapi tarif tertinggi jika naik kelas VIP adalah 75% dari tarif INA CBG's kelas 1.
Baca Juga: Berapa Selisih Biaya Naik Kelas VIP, Benarkah Bayar 75%?
Meluruskan kesalahpahaman peserta tentang selisih bayar kelas perawatan. Mungkin kita sering mendengar kalau kamar penuh dan pasien disarankan untuk naik kelas, maka hanya akan dikenakan selisih bayar kamar saja. Pernyataan ini benar, tapi tidak untuk pasien yang naik kelas ke kamar VIP.
Dalam lampiran permenkes nomor 28 tahun 2014, disebutkan bahwa jika pasien BPJS Kesehatan ingin meningkatkan kelas perawatan sampai dengan kelas 1, maka diberlakukan selisih tarif INA-CBGs kelas ruang perawatan yang dipilih dengan tarif INA-CBGs yang menjadi haknya. Tapi jika naik ke kelas perawatan VIP maka diberlakukan urun biaya sebesar tarif VIP lokal dengan tarif INA-CBGs kelas perawatan yang menjadi haknya.
*Baca peraturan lengkapnya di sini: Selisih Biaya Naik Kelas VIP Jika Kamar Penuh.
Sesuai peraturan, BPJS Kesehatan hanya menanggung sampai kelas 1. Jika pasien naik kelas sampai kelas 1 maka hanya dibebankan selisih biaya kamar saja. Tapi jika naik kelas VIP, maka seluruh jasa medis ikut naik, dan boleh dibebankan ke pasien.
Faktor apa saja yang mempengaruhi mengapa naik kelas VIP terkadang selisihnya besar?
Obat-obatan. Biaya obat selama perawatan, tidak ada perbedaan pada kelas 1,2,3. Pada VIP lebih besar karena bisa menggunakan obat di luar fornas.
Kamar rawat. Biaya kamar, semakin tinggi kelas, semakin mahal. Apabila pasien naik dari kelas 3 ke kelas 2 atau 1, atau dari kelas 2 ke kelas 1, maka pasien hanya membayar selisih kamar saja.
Biaya Klaim ke BPJS. Biaya klaim dari RS ke BPJS menggunakan sistem paket, sesuai group penyakitnya. Misalnya, diagnosa untuk stroke, tarif dari BPJS adalah 6 juta. Maka tidak ada perbedaan apakah pasien dirawat selama 3 hari dengan 30 hari, klaim dari RS ke BPJS hanya diganti 6 juta meskipun Real Cost perawatannya lebih dari 6 juta (besaran 6 juta ini hanya contoh saja, bukan klaim sebenarnya). Pada VIP, besaran biaya perawatan tergantung tarif yang berlaku di RS tersebut, namun klaim sesuai dengan hak kelas BPJS.
Selisih Real Cost. Selisih Real Cost dengan klain BPJS, pada kelas 1,2,3 selisih akan mejadi tanggungan RS atau dengan kata lain RS merugi, selisih tidak boleh ditangihkan kepada pasien (Alhamdulillah, pasien tidak terbebani selisih jasa medis yang ikut naik, hanya selisih kamar saja). Sementara pada kelas VIP, sesuai peraturan, selisih akan ditanggung pasien.
Inilah Mengapa Naik Kelas VIP Terkadang Selisihnya Besar? |
UPDATE : Peraturan Baru! Selisih bayar dari naik kelas 1 ke kelas VIP, tetap dihitung selisih dari semua akomodasi dan pengobatan, termasuk kamar rawat, visit dokter, obat-obatan, tapi tarif tertinggi jika naik kelas VIP adalah 75% dari tarif INA CBG's kelas 1.
Baca Juga: Berapa Selisih Biaya Naik Kelas VIP, Benarkah Bayar 75%?
Posting Komentar untuk "Kenapa Naik Kelas VIP Terkadang Selisihnya Besar Dengan BPJS Kesehatan?"