Pengobatan Alternatif Untuk Thalassemia?
Sebelum mencoba untuk mencoba beralih ke pengobatan alternatif, ada baiknya orang tua anak dengan thalasemia membaca tulisan ini. Ini adalah pengalaman dari salah satu ortu thaller mayor:
Harapan akan kesembuhan itu suatu hal yang wajar dan memang sesungguhnya tidaklah boleh dimatikan, namun seiring berkembangnya pengetahuan kita, mengenai thalasemia yang sudah diberikan oleh para ahli medis didunia, meski mungkin bukan suatu yang paling benar, minimal itulah yang nyata telah membantu banyak thaller di dunia ini.
Mencoba suatu alternatif bukanlah suatu yang salah, jika memang kita punya kelebihan dana untuk itu, namun minimal kita haruslah bijaksana, mana yang memang kita mampu melaksanakannya, janganlah melepas suatu yang lebih pasti untuk hal hal yang memang tidak bisa pasti..
Banyak pemahaman yang kurang tepat bahwa darah itu diproduksi pada sumsum tulang belakang. Sebatas yang sudah saya baca/pelajari,
Meski terjadi perluasan sumsum tulang, lever, limpa untuk produksi darahnya (konon kecepatan produksi darah pada thaller mayor bisa 10x lipat dari kecepatan orang normal!), namun mengingat masalahnya bukan pada kemampuan memproduksi darahnya, tapi terletak pada kelainan genetik 'cetakan' protein pembentuk hb-nya, tetap saja kebutuhan tubuh akan darah tidak tercukupi, alih alih darah yang dihasilkan begitu melimpah itu, malah menjadi 'sampah' yang pada gilirannya memberatkan kerja si 'pembuang sampah' darah ini, yaitu si limpa! Sehingga merupakan hal yang umum terjadi bahwa limpa seorang thaller mayor itu cenderung terus membesar!
Sebatas pengalaman yang pernah saya tempuh (sebelum akhirnya saya mengikuti perawatan cara medis barat), lebih dari 2 - 5 tahun saya terus mencari dan melakukan pengobatan alternatif untuk masalah thalasemia anak-anak saya. Namun, maaf meski pahit namun saya harus bagikan, karena itulah saya sangat menyesal! Mengapa? karena kebanyakan alternatif (yang saya pernah lakukan itu), berusaha memacu produksi darah si anak, suatu pemikiran yang wajar karena masalahnya memang kekurangan darah. Sekarang saya paham justru karena alternatiflah maka anak saya yang kecil sekarang mempunyai organ limpa yang besar, yang seyogyanya pada usia sekecil itu tidak perlu sampai sebesar itu! Dan itu menjadikan masalah thalasemianya bertambah parah!
Dahulu saya belumlah paham, namun begitulah kehidupan, menyesal itu datangnya selalu terlambat, saya memutuskan anak-anak saya rutin tranfusi setelah anak saya yang kecil lumpuh total, karena Hbnya yang sangat drop sekali. Saya sungguh sangat menyesalinya, really! Sekarang anak saya yang kecil mempunyai masalah yang kompleks, selain thalsemianya dengan limpa yang membesar (yang tak seharusnya?), pengeroposan tulang-tulangnya, tulang kakinya yang bengkok, kerusakan otaknya (yang permanen?) , syaraf motoriknya, matanya, dan segudang masalah psikologis dan sosiologisnya.
Apa saja alternatif yang pernah ditempuh? wah itu bagian buruk yang saya sesungguhnya tak mau mengingatnya dan berusaha menghilangkannya dari memori saya! Namun secara garis besarnya:
Semua itu pernah saya tempuh dengan selektif yang semakin ketat (dengan bertambahnya pengalaman saat itu) dan rata-rata setiap jenis alternatif saya jalani masing-masing lebih dari tiga bulan sampai saya memutuskan untuk pindah ke alternatif yang lainnya, bahkan ada beberapa yang saya jalani lebih dari 2 setengah tahun!
Saat ini, meski saya masih belum menutup kemungkinan penyembuhan via alternatif (mengingat perawatan medis barat yang ditempuh kini praktis sebatas survival!), namun saya sangat-sangat selektif untuk mencobanya! Mengapa? karena:
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat, minimal memberi masukkan bagi orang tua thaller lain yang kebetulan bisa membacanya. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan.
Tetap semangat dan Salam perjuangan..!
Jakarta, 22 Juli 2010
Ortu dua anak thaller mayor.
Sumber: Thalassemia Artikel
Harapan akan kesembuhan itu suatu hal yang wajar dan memang sesungguhnya tidaklah boleh dimatikan, namun seiring berkembangnya pengetahuan kita, mengenai thalasemia yang sudah diberikan oleh para ahli medis didunia, meski mungkin bukan suatu yang paling benar, minimal itulah yang nyata telah membantu banyak thaller di dunia ini.
Mencoba suatu alternatif bukanlah suatu yang salah, jika memang kita punya kelebihan dana untuk itu, namun minimal kita haruslah bijaksana, mana yang memang kita mampu melaksanakannya, janganlah melepas suatu yang lebih pasti untuk hal hal yang memang tidak bisa pasti..
Banyak pemahaman yang kurang tepat bahwa darah itu diproduksi pada sumsum tulang belakang. Sebatas yang sudah saya baca/pelajari,
- produksi darah itu terjadi bukan hanya di sumsum tulang belakang, namun di seluruh sumsum tulang, jadi produksi darah itu terjadi di seluruh tulang-tulang, terutama tulang-tulang pipih.
- Selain itu untuk beberapa jenis thaller mayor, ada kalanya produksi darah ini masih dibantu oleh organ lever dan limpa (yang seharusnya sudah berubah fungsinya tidak lagi memproduksi darah setelah kelahiran). Hal ini pulalah yang bisa menjelaskan mengapa thaller mayor itu umumnya, jika tidak memperoleh tranfusi darah yang rutin untuk mempertahankan hbnya pada level yang cukup, akan terjadi pengembangan tulang yang berlebihan (efeknya osteoporosis dini bahkan ketika balita! namun bukan karena kekurangan calsium!), misal:- di bagian tulang muka bagian dahi, hidung, rahang atas (karena inilah umumnya thaller mempunyai kemiripan pada wajahnya), - tulang tengkorak (efek 'hair on air' atau menonjolnya tulang tengkorak di bagian belakang),- tulang belakang, dsb. Juga untuk beberapa jenis thaller mayor, didapati pembengkakan organ lever dan limpanya yang disebabkan bukan oleh karena suatu penyakit, namun disebabkan organ tersebut masih terus membantu produksi darah.
Meski terjadi perluasan sumsum tulang, lever, limpa untuk produksi darahnya (konon kecepatan produksi darah pada thaller mayor bisa 10x lipat dari kecepatan orang normal!), namun mengingat masalahnya bukan pada kemampuan memproduksi darahnya, tapi terletak pada kelainan genetik 'cetakan' protein pembentuk hb-nya, tetap saja kebutuhan tubuh akan darah tidak tercukupi, alih alih darah yang dihasilkan begitu melimpah itu, malah menjadi 'sampah' yang pada gilirannya memberatkan kerja si 'pembuang sampah' darah ini, yaitu si limpa! Sehingga merupakan hal yang umum terjadi bahwa limpa seorang thaller mayor itu cenderung terus membesar!
Sebatas pengalaman yang pernah saya tempuh (sebelum akhirnya saya mengikuti perawatan cara medis barat), lebih dari 2 - 5 tahun saya terus mencari dan melakukan pengobatan alternatif untuk masalah thalasemia anak-anak saya. Namun, maaf meski pahit namun saya harus bagikan, karena itulah saya sangat menyesal! Mengapa? karena kebanyakan alternatif (yang saya pernah lakukan itu), berusaha memacu produksi darah si anak, suatu pemikiran yang wajar karena masalahnya memang kekurangan darah. Sekarang saya paham justru karena alternatiflah maka anak saya yang kecil sekarang mempunyai organ limpa yang besar, yang seyogyanya pada usia sekecil itu tidak perlu sampai sebesar itu! Dan itu menjadikan masalah thalasemianya bertambah parah!
Dahulu saya belumlah paham, namun begitulah kehidupan, menyesal itu datangnya selalu terlambat, saya memutuskan anak-anak saya rutin tranfusi setelah anak saya yang kecil lumpuh total, karena Hbnya yang sangat drop sekali. Saya sungguh sangat menyesalinya, really! Sekarang anak saya yang kecil mempunyai masalah yang kompleks, selain thalsemianya dengan limpa yang membesar (yang tak seharusnya?), pengeroposan tulang-tulangnya, tulang kakinya yang bengkok, kerusakan otaknya (yang permanen?) , syaraf motoriknya, matanya, dan segudang masalah psikologis dan sosiologisnya.
Apa saja alternatif yang pernah ditempuh? wah itu bagian buruk yang saya sesungguhnya tak mau mengingatnya dan berusaha menghilangkannya dari memori saya! Namun secara garis besarnya:
- Pijat refleksi..
- Jamu- jamuan..
- Religi dan spiritual..
- pengobatan energi (prana, reiki, chi, dsb)
Semua itu pernah saya tempuh dengan selektif yang semakin ketat (dengan bertambahnya pengalaman saat itu) dan rata-rata setiap jenis alternatif saya jalani masing-masing lebih dari tiga bulan sampai saya memutuskan untuk pindah ke alternatif yang lainnya, bahkan ada beberapa yang saya jalani lebih dari 2 setengah tahun!
Saat ini, meski saya masih belum menutup kemungkinan penyembuhan via alternatif (mengingat perawatan medis barat yang ditempuh kini praktis sebatas survival!), namun saya sangat-sangat selektif untuk mencobanya! Mengapa? karena:
- Saya sudah mencoba banyak sekali alternatif sebelumnya.
- Biaya kehidupan yang terus meningkat!
- Jaman yang sudah banyak berubah, sehingga kita harus ekstra hati hati sebelum mengeluarkan biaya tambahan yang tak seharusnya!
- Praktis dengan bertambahnya usia dan tumbuh kembang tubuh si anak, bisa dikatakan, maaf, biaya untuk survivalnya sendiri kita sudah kelabakan untuk menanggungnya.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat, minimal memberi masukkan bagi orang tua thaller lain yang kebetulan bisa membacanya. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan.
Tetap semangat dan Salam perjuangan..!
Jakarta, 22 Juli 2010
Ortu dua anak thaller mayor.
Sumber: Thalassemia Artikel
Posting Komentar untuk "Pengobatan Alternatif Untuk Thalassemia?"