Waspadai Gejala Pneumonia pada Anak
Pneumonia adalah infeksi akut yang menyebabkan peradangan pada paru-paru. Penyakit ini sering ditandai dengan batuk, demam, serta napas cepat atau sesak.
Pneumonia termasuk dalam kategori infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) bagian bawah. Pada anak di bawah lima tahun, angka kejadian pneumonia berkisar antara 10–20%, dengan tingkat kematian mencapai 6 dari 1.000 anak.
Penyebab Pneumonia
Pneumonia disebabkan oleh infeksi mikroorganisme, seperti bakteri, virus, atau jamur. Dua jenis bakteri yang paling sering menjadi penyebab pneumonia pada anak balita adalah Haemophilus influenzae tipe B dan Streptococcus pneumoniae (pneumokokus), yang bertanggung jawab atas lebih dari 50% kasus.
Faktor Risiko
Risiko pneumonia meningkat pada anak-anak dengan kondisi berikut:
- Gizi buruk
- Tidak mendapat ASI eksklusif
- Defisiensi zinc
- Imunisasi tidak lengkap
- Riwayat morbili (campak)
- Infeksi HIV
Faktor lingkungan juga berperan, seperti:
- Kepadatan penduduk
- Paparan asap rokok (merokok pasif)
- Polusi udara (baik dari rumah tangga maupun kendaraan)
- Banyaknya orang yang menjadi pembawa kuman (carrier)
Gejala dan Tanda Klinis Pneumonia
Gejala tidak spesifik:
- Demam
- Sakit kepala
- Gelisah atau rewel
- Nafsu makan menurun
- Lemas (malaise)
Gejala spesifik:
- Batuk
- Napas cepat (takipneu) atau sesak
- Batuk berdahak
- Suara rintihan (grunting)
- Sulit minum atau menyusu
- Warna kebiruan pada kulit (sianosis)
- Retraksi dinding dada
- Bunyi napas melemah, disertai suara ronkhi (rales)
Panduan Skrining Pneumonia dari WHO
WHO memberikan panduan praktis untuk mendeteksi pneumonia pada anak, terutama jika terdapat gejala batuk dan demam:
- Napas cepat:
- Bayi < 2 bulan: ≥ 60 kali/menit
- Usia 2–12 bulan: ≥ 50 kali/menit
- Usia 1–5 tahun: ≥ 40 kali/menit
- Tarikan dinding dada ke dalam (chest indrawing)
Klasifikasi pneumonia berdasarkan gejala:
- Pneumonia berat: Tarikan dinding dada ke dalam.
- Pneumonia: Napas cepat tanpa tarikan dinding dada.
- Bukan pneumonia: Batuk tanpa tanda-tanda di atas.
Pneumonia sangat berat ditandai dengan:
- Saturasi oksigen < 90% atau sianosis sentral.
- Kesulitan bernapas berat, seperti tarikan dinding dada yang sangat dalam atau suara rintihan.
- Tanda bahaya lain, seperti sulit menyusu atau minum, penurunan kesadaran, atau letargi.
Pencegahan Pneumonia
Berikut langkah-langkah untuk melindungi anak dari pneumonia:
- Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.
- Asupan nutrisi yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh.
- Pemberian vitamin A dua kali setahun.
- Mengurangi polusi rumah tangga dan lingkungan.
- Tidak merokok di dalam rumah.
- Imunisasi lengkap, termasuk vaksin DPT, campak, Hib, pneumokokus, dan influenza.
Sejak tahun 2014, vaksin pentavalen (DPT, Hib, Hepatitis B) telah tersedia secara gratis di puskesmas atau posyandu. Namun, vaksin pneumokokus dan influenza belum menjadi bagian dari program nasional dan masih harus diperoleh secara mandiri.
Pentingnya Deteksi Dini
Jika anak menunjukkan gejala atau tanda pneumonia, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan. Deteksi dini dan perawatan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang berbahaya.
Posting Komentar untuk "Waspadai Gejala Pneumonia pada Anak"