Jadikan Waktu Lebih Bermanfaat
Sadar atau tidak, waktu bergerak dengan cepat. Detik berubah menjadi menit, menit berubah menjadi jam, jam berubah menjadi hari, dan seterusnya.
Padahal dari jaman batu sampai jaman modern yang serba canggih ini, sehari semalam tidak kurang dan tidak lebih dari 24 jam.
Hanya hamba beruntunglah yang mampu menggunakan waktunya dengan baik. Sedangkan siapa yang merugi? Yaitu yang hari ininya lebih buruk dari kemarin. Katakanlah merosot.
Mungkin kita, dia, mereka atau siapa saja, punya saat dimana kita menjadi yang beruntung dan saat menjadi yang merugi. Ingat! Hidup itu hanya ada dua sisi, karena itulah keseimbangan.
Celakalah yang sudah punya pengalaman buruk, harus terjatuh pada kisah sama yang kelam pula. Dimana proses belajarnya?
Waktu itu rapuh, percaya tidak? Karena sejatinya waktu hanya terbagi 3. Kemarin yang merupakan kenangan. Hari ini yang merupakan perjuangan. Dan esok yang merupakan harapan.
Gunakanlah kenangan-kenangan kemarin sebagai proses pembelajaran untuk berjuang di hari ini agar tercapai harapan di esok hari.
Oiya ada sajak menarik, tapi saya tidak tau siapa penciptanya.
Satu hal lagi, jangan menjadi lilin yang membakar dirinya sendiri. Jadi maksud saya, jangan kita habiskan waktu kita dengan hal-hal yang malah membinasakan diri kita sendiri, semua ada takarannya. Semoga kita adalah insan-insan yang pandai memanajemen waktu.
[sucipto kuncoro - ciledug, tangerang, banten - 29121434/03112013 – 11:30]
Padahal dari jaman batu sampai jaman modern yang serba canggih ini, sehari semalam tidak kurang dan tidak lebih dari 24 jam.
Hanya hamba beruntunglah yang mampu menggunakan waktunya dengan baik. Sedangkan siapa yang merugi? Yaitu yang hari ininya lebih buruk dari kemarin. Katakanlah merosot.
Mungkin kita, dia, mereka atau siapa saja, punya saat dimana kita menjadi yang beruntung dan saat menjadi yang merugi. Ingat! Hidup itu hanya ada dua sisi, karena itulah keseimbangan.
Celakalah yang sudah punya pengalaman buruk, harus terjatuh pada kisah sama yang kelam pula. Dimana proses belajarnya?
Waktu itu rapuh, percaya tidak? Karena sejatinya waktu hanya terbagi 3. Kemarin yang merupakan kenangan. Hari ini yang merupakan perjuangan. Dan esok yang merupakan harapan.
Gunakanlah kenangan-kenangan kemarin sebagai proses pembelajaran untuk berjuang di hari ini agar tercapai harapan di esok hari.
Oiya ada sajak menarik, tapi saya tidak tau siapa penciptanya.
Take time to think. It is the source of power.Baiklah, semua kembali pada tiap individu saja. Baik buruk, kita sendiri yang memilihnya. Harapannya, waktu yang kita miliki sekarang bukanlah sebilah pedang yang siap melukai siapa saja bahkan diri kita sendiri. Jangan pernah ragu untuk menjadi baik, karena kesempatan tak selalu datang dua kali.
(Ambil waktu untuk berpikir. Itu adalah sumber kekuatan)
Take time to read. It is foundation of wisdom.
(Ambil waktu untuk membaca. Itu adalah kerangka kebijaksanaan)
Take time to quiet. It is the opportunity to seek god.
(Ambil waktu untuk diam. Itu adalah peluang untuk mencari Tuhan)
Take time to pray. It is the greatest power on earth.
(Ambil waktu untuk berdoa. Itu adalah kekuatan paling besar di dunia.)
Satu hal lagi, jangan menjadi lilin yang membakar dirinya sendiri. Jadi maksud saya, jangan kita habiskan waktu kita dengan hal-hal yang malah membinasakan diri kita sendiri, semua ada takarannya. Semoga kita adalah insan-insan yang pandai memanajemen waktu.
[sucipto kuncoro - ciledug, tangerang, banten - 29121434/03112013 – 11:30]
yaaa ampunnn kata kata nya mennn keren banget kang sucipto :)
BalasHapusSip mas artikel nya, bdw sajak nya juga bagus :)
BalasHapusKata-katanya keren nih, apalagi cocok untuk pas resolusi 2015 tahun ini.
BalasHapus