Jangan Sering Menahan Lapar

Menahan lapar yang saya maksud di sini bukanlah puasa, melainkan kebiasaan menahan lapar yang sering kali terjadi tanpa kita sadari, atau bahkan lebih tepatnya bisa disebut dengan "lupa makan." Kebiasaan ini sebenarnya cukup umum, terutama bagi sebagian orang yang merasa tidak sempat makan karena padatnya aktivitas atau mungkin karena merasa tidak lapar. Tidak jarang, ada yang meremehkan sinyal tubuh seperti perut yang keroncongan dan memilih untuk melanjutkan aktivitas tanpa memberi perhatian lebih pada asupan pangan. Namun, meskipun terdengar sepele, kebiasaan ini ternyata dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan kita.

Tubuh kita adalah sistem yang sangat cerdas dan pintar. Ketika kita melewatkan makan, tubuh kita akan berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Salah satu cara tubuh menanggapi kekurangan asupan makanan adalah dengan menarik zat-zat yang dibutuhkan dari bagian tubuh yang lain, atau bisa disebut sebagai proses 'penyerapan cadangan.' Hal ini terjadi karena tubuh kita berusaha mempertahankan fungsi-fungsi vital agar tetap berjalan, meskipun dalam keadaan kekurangan energi. Namun, meskipun tubuh kita cukup pintar untuk mengatasi kekurangan ini dalam jangka pendek, jika kebiasaan lupa makan terjadi terlalu sering, dampaknya bisa sangat berbahaya.

Selain itu, kebiasaan sering menahan lapar atau melewatkan waktu makan juga dapat memicu efek craving, yakni rasa ingin ngemil atau makan yang berlebihan. Ketika kita tidak memberi tubuh asupan makanan yang cukup, tubuh secara otomatis akan berusaha mencari makanan untuk mengisi kekosongan energi, dan hal ini sering kali berujung pada keinginan untuk makan camilan atau makanan ringan yang tidak selalu sehat. Jadi, meskipun kita merasa tidak lapar, rasa ingin makan bisa datang begitu saja, dan inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab seseorang cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat dalam jumlah yang lebih banyak dari yang seharusnya.

Berbeda dengan puasa yang memang dilakukan dengan niat sebelumnya, di mana perut kita sudah dipersiapkan untuk menahan lapar, kondisi lupa makan ini terjadi begitu saja tanpa perencanaan. Pada dasarnya, berpuasa hanya mengubah waktu makan kita, seperti makan pagi yang menjadi sahur dan makan malam yang menjadi saat berbuka. Dalam pandangan ahli gizi Ali Khomsan, selama kita bisa mencukupi kebutuhan gizi empat sehat lima sempurna dalam dua kali makan utama, itu sudah cukup untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, bagi sebagian orang, kehilangan satu waktu makan tetap bisa memberikan efek yang cukup mengganggu.

Kebiasaan sering melewatkan makan atau menahan lapar ternyata juga berdampak buruk bagi metabolisme tubuh. Ketika kita tidak makan secara teratur, proses pembakaran energi dan lemak dalam tubuh menjadi terganggu. Hal ini bisa menyebabkan penurunan fungsi metabolisme tubuh yang pada gilirannya akan memperlambat proses pembakaran kalori dan lemak, serta mengganggu proses pembentukan otot. Tidak hanya itu, dampak lebih lanjut dari kebiasaan ini bisa merusak sistem metabolisme tubuh secara keseluruhan serta kinerja beberapa organ vital.

Salah satu dampak negatif dari kebiasaan lupa makan adalah melemahnya otot jantung. Karena tubuh kekurangan asupan gizi dan nutrisi yang diperlukan untuk mendukung fungsi organ tubuh, jantung pun menjadi lemah dan tidak dapat berfungsi secara optimal. Salah satu efek yang bisa terjadi adalah detak jantung yang tidak stabil, yang dalam kasus yang lebih serius, bisa berujung pada gagal jantung. Gagal jantung adalah kondisi yang sangat serius dan bisa berakhir fatal jika tidak segera ditangani.

Selain itu, kebiasaan menahan lapar juga dapat menyebabkan dehidrasi yang lebih cepat. Tanpa asupan makanan dan cairan yang cukup, tubuh kita bisa kehilangan banyak cairan, yang pada akhirnya berisiko menyebabkan gagal ginjal. Ginjal adalah organ vital yang berfungsi untuk menyaring racun dan kelebihan cairan dari dalam tubuh. Jika ginjal tidak mendapatkan dukungan yang cukup, seperti cairan dan nutrisi, maka fungsinya bisa terganggu dan berisiko menimbulkan masalah serius, termasuk gagal ginjal.

Salah satu akibat lainnya adalah berhentinya pertumbuhan otot tubuh akibat kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan otot. Tubuh memerlukan protein dan nutrisi lain untuk memperbaiki dan membangun otot setelah beraktivitas. Jika tidak ada pasokan yang cukup, otot tubuh akan melemah dan proses pemulihan serta pembentukan otot pun akan terhambat. Akibatnya, jaringan tubuh menjadi lebih rentan terhadap cedera dan fungsi otot pun terganggu.

Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga kebiasaan makan yang sehat dan teratur. Salah satu kebiasaan makan yang sering dianjurkan oleh ahli gizi adalah sarapan di pagi hari. Sarapan bukan hanya penting untuk memberikan energi di awal hari, tetapi juga sangat penting untuk menunjang metabolisme tubuh agar tetap optimal. Waktu yang ideal untuk sarapan adalah antara pukul 7 hingga 9 pagi, karena pada saat tersebut lambung kita sedang bekerja dengan maksimal untuk mencerna makanan dan menyerap nutrisi dengan baik.

Jangan terlalu sering membiasakan diri untuk lupa makan, terutama jika kita merasa sibuk atau tidak lapar. Kebiasaan ini bisa memengaruhi kesehatan jangka panjang, dan dampaknya mungkin tidak langsung terasa, tetapi jika dibiarkan terus-menerus, tubuh kita bisa menghadapi berbagai masalah kesehatan yang serius. Jangan remehkan tubuh kita yang selalu memberi sinyal saat kita perlu makan, karena tubuh kita berhak mendapatkan perhatian dan asupan yang cukup agar tetap berfungsi dengan baik.

PasienSehat
PasienSehat Hai, saya pasien biasa yang suka nulis blog buat berbagi dan belajar bareng. Lewat tulisan ini, saya berharap kita bisa saling mendukung, bertukar ide, dan tumbuh bersama.

1 komentar untuk "Jangan Sering Menahan Lapar"