Fakta Singkat Myasthenia Gravis
Myasthenia Gravis adalah penyakit yang mengganggu sistem imun, di mana sistem imun malah menyerang sambungan antara saraf dan otot ketika penderitanya beraktivitas. Akibatnya, otot menjadi lemah atau lumpuh secara sementara. Namun, saat beristirahat, otot akan kembali pulih.
Hal yang perlu diketahui adalah, Myasthenia Gravis bukan penyakit turunan dan tidak menular. Secara medis, penyebab pasti dari Myasthenia Gravis masih belum diketahui.
Berikut ini adalah kumpulan fakta mengenai Myasthenia Gravis, yang saya kumpulkan berdasarkan pengalaman saya dan rekan-rekan MGers lainnya.
1. Gejala awal Myasthenia Gravis sering kali berupa pandangan ganda (diplopia)
Berdasarkan pengalaman saya, gejala pertama yang muncul adalah pandangan ganda. Seiring waktu, gejalanya semakin meluas, dan seluruh tubuh saya semakin lemah. Jadi, bagi sebagian besar penderita, pandangan ganda bisa menjadi tanda awal yang harus diperhatikan dengan serius.
2. Myasthenia Gravis lebih sering menyerang wanita muda di bawah 40 tahun dan pria lansia di atas 60 tahun, tetapi bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia.
Setelah berbincang dengan banyak rekan MGers, saya menyadari bahwa di Indonesia, lebih banyak wanita yang menderita Myasthenia Gravis dibandingkan pria. Ini menunjukkan bahwa meskipun penyakit ini bisa menyerang siapa saja, pola tertentu dalam usia dan jenis kelamin memang ada.
3. Mestinon adalah obat utama untuk terapi Myasthenia Gravis, tetapi perlu perhatian khusus dalam penyimpanannya.
Mestinon, meskipun efektif, sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan. Jika diletakkan di tempat yang lembab, obat ini bisa hancur dan warnanya bisa memudar. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak menyimpan obat ini di kamar mandi dan selalu menjaga botolnya tetap tertutup rapat dengan pengering di dalamnya untuk menjaga kualitas obat.
4. Myasthenia Gravis menyerang otot-otot yang digunakan untuk bergerak, dan semakin sering otot digerakkan, semakin lemah otot tersebut.
Penyakit ini berfokus pada kelemahan otot-otot yang digunakan untuk aktivitas fisik. Hal ini menjadikan kemampuan otot penderita sangat terbatas, dan otot akan semakin lemah seiring dengan intensitas gerakan. Oleh karena itu, penderita Myasthenia Gravis harus berhati-hati dan mengatur aktivitas mereka dengan sangat bijak.
5. Myasthenia Gravis bukanlah masalah yang ada di "pikiran" penderita, melainkan pada neuromuscular junctions (persambungan antara saraf dan otot).
Banyak orang mungkin berpikir bahwa masalah ini terkait dengan kesehatan mental, tetapi kenyataannya gejalanya berasal dari gangguan pada sambungan saraf dan otot. Memang, semangat dan motivasi bisa sedikit membantu, tetapi gejalanya tetap ada dan harus dihadapi dengan pengobatan yang tepat.
6. Gejala Myasthenia Gravis bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kelelahan, cuaca, hormon, dan stres.
Perubahan dalam gejala bisa sangat dinamis, tergantung pada berbagai faktor eksternal. Misalnya, kelelahan fisik, perubahan cuaca, atau fluktuasi hormon bisa memperburuk gejala dan menyebabkan krisis Myasthenia. Oleh karena itu, penderita sering mengalami gejala yang naik turun dalam waktu yang sangat singkat.
7. Pasien dengan Myasthenia Gravis memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit autoimun lainnya.
Penyakit autoimun cenderung berhubungan erat satu sama lain. Banyak pasien Myasthenia Gravis yang juga menderita penyakit autoimun lain, seperti Lupus, penyakit Tiroid, Diabetes Tipe 1, Rheumatoid Arthritis, dan Multiple Sclerosis. Komplikasi-komplikasi ini bisa memperburuk kondisi dan memperpanjang proses pemulihan.
8. Musim panas atau kemarau bisa menjadi lebih berat bagi penderita Myasthenia Gravis.
Suhu panas dapat memengaruhi keseimbangan tubuh dan memperburuk kelemahan otot serta kesulitan bernapas. Oleh karena itu, penderita Myasthenia Gravis perlu ekstra hati-hati saat cuaca panas, menjaga diri tetap terhidrasi, dan menghindari paparan langsung sinar matahari dalam waktu lama.
9. Dokter di Indonesia sering kali meminta pasien Myasthenia Gravis untuk mengukur kapasitas pernapasan dengan menghitung dalam satu tarikan napas.
Cara ini digunakan untuk mengevaluasi seberapa baik fungsi otot pernapasan seseorang. Jika Anda bisa menghitung lebih dari 20 angka dalam sekali tarikan napas, itu berarti kondisi Anda cukup stabil. Namun, jika hanya bisa berhitung di bawah 20 atau bahkan di bawah 10, itu menandakan bahwa Anda membutuhkan perawatan intensif dan bisa jadi sedang berada dalam krisis Myasthenic yang mengancam nyawa.
10. Berbagi pengalaman dengan sesama penderita Myasthenia Gravis dapat meningkatkan semangat dan membangun hubungan yang saling mendukung.
Saya bisa berbicara dari pengalaman pribadi bahwa berbagi cerita dan pengalaman dengan rekan-rekan MGers lainnya sangat membantu. Terkadang, berbagi perasaan dengan orang yang memahami kondisi Anda bisa memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan, dan membuat kita merasa tidak sendirian dalam perjuangan ini.
Posting Komentar untuk "Fakta Singkat Myasthenia Gravis"