Obat Tidak Ditanggung BPJS, MGers Peduli Mestinon
Hampir setahun terakhir, BPJS hadir dengan program jaminan kesehatan yang sangat kami hargai. Kami sangat berterima kasih atas adanya program jaminan kesehatan ini, yang mencakup berbagai biaya pengobatan, rawat inap, operasi, dan berbagai keperluan medis lainnya yang tentunya memerlukan biaya besar.
Tanpa adanya jaminan kesehatan dari BPJS, kami tentu akan kesulitan membiayai seluruh proses pengobatan untuk Myasthenia Gravis, mengingat biaya obat-obatannya yang cukup mahal. Salah satu obat utama, Mestinon, yang kami butuhkan setiap hari, memiliki harga sekitar Rp 10.000 per butir, dan dosisnya bisa bervariasi antara 3 hingga 6 butir per hari, tergantung kondisi pasien.
Namun, meskipun manfaat BPJS sangat besar, kami menyadari bahwa pelayanan yang diberikan oleh BPJS belum sepenuhnya merata di semua daerah. BPJS tidak memiliki standar yang sama di setiap regional, dan ini berdampak pada ketersediaan obat-obatan penting, seperti Mestinon. Bahkan, mulai bulan November 2014, di beberapa daerah, Mestinon mulai tidak lagi tercover oleh BPJS, atau jika masih tercover, seringkali dengan adanya batasan atau limit tertentu yang diberikan.
Situasi ini menjadi tantangan bagi kami sebagai penderita Myasthenia Gravis, karena pengobatan yang terjangkau dan tepat waktu sangat krusial untuk mengontrol gejala dan kualitas hidup. Meskipun ada berbagai tantangan dalam sistem ini, kami tetap bersyukur atas keberadaan BPJS yang telah memberikan bantuan besar dalam hal biaya pengobatan, meskipun kami berharap agar layanan ini dapat lebih merata dan memadai di seluruh wilayah.
Kejadian ini memaksa para MGers untuk saling berkoordinasi dan berbagi informasi mengenai fasilitas Mestinon di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan agar BPJS bisa lebih memahami bahwa banyak penderita Myasthenia Gravis yang membutuhkan obat tersebut.
Berikut adalah data beberapa rumah sakit yang menyediakan obat Mestinon, serta status ketersediaannya:
Obat Mestinon diberikan penuh
Rumah Sakit yang memberikan Mestinon secara penuh antara lain:- RS Awal Bros Makassar
- RS Kariyadi Semarang
- RSHS Bandung
- RS Pasar Rebo
- RSMH Palembang
- RSUD dr. Soetomo Surabaya
- RS Sari Asih Ciputat
Obat Mestinon diberikan dengan limit
Beberapa rumah sakit memberikan Mestinon dengan jumlah terbatas, seperti:- RSCM (120 butir)
- RSUD Bekasi (60 butir)
- RS Mh. Thamrin Narogong (hanya 12 butir?)
Mestinon dibayar separuh
- RS Bethesda Jogjakarta
Tidak memiliki stok Mestinon
Beberapa rumah sakit yang tidak memiliki stok Mestinon adalah:- RS Cut Meutia Aceh Utara
- RSUD Bima NTB
- RSUD Sawerigading Palopo
Obat Mestinon tidak ditanggung BPJS
Beberapa rumah sakit yang tidak menanggung biaya Mestinon melalui BPJS adalah:- RSUD Tangerang
- RS Awal Bros Panam Pekanbaru
Pernah tercover BPJS, namun sekarang tidak lagi
Beberapa rumah sakit yang dulu menanggung biaya Mestinon melalui BPJS, namun sekarang tidak lagi, antara lain:- RS Sari Asih Ciledug
- RSUD Karawang
- RS Islam Cempaka Putih
- RS KSH Pati
Dengan informasi ini, diharapkan para MGers bisa saling berbagi dan berkoordinasi agar memperoleh akses yang lebih baik terhadap obat yang sangat dibutuhkan ini.
Inilah sebagian dari persoalan jaminan kesehatan di negeri kita. Tentu saja, masalah ini perlu segera diperbaiki, dan saya yakin di masa depan kondisi ini akan semakin membaik.
Posting Komentar untuk "Obat Tidak Ditanggung BPJS, MGers Peduli Mestinon"