13 Adegan Medis Dalam Film Yang Menyesatkan
"Dok, kok tidak seperti di TV?" perkataan seperti ini mungkin sering dilayangkan seorang pasien saat berkonsultasi dengan dokter, dan seketika pasien tersebut sadar, ternyata adegan medis di TV itu banyak kebohongannya.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Film atau sinetron dibuat tujuannya untuk menghibur, jadi adegan-adegan medis di dalamnya seringkali disorot sebagai pelengkap atau selingan saja. Selain adegannya tidak lengkap, ternyata banyak juga adegan medis yang jauh dari realita.
Apa saja 13 adegan medis dalam film yang menyesatkan? Cek di sini ya!
"Uhuk... uhuk... Nak... Bapak sudah tidak kuat lagi... Uhuk..uhuk... Bapak... uhuk... Bapak pesan... uhuk... kamu jaga adik-adikmu uhuk..uhuk... u.... aaaah....". *Meninggallah si bapak dan si anak menangisinya*
Faktanya:
Tidak pernah ada pasien sekarat yang terbatuk-batuk saat ajal menjemput. Apalagi bisa tahu akan segera meninggal. Kalau pun ada, kenapa harus pakai batuk? Emang gak bosen ya, tiap adegan sekarat selalu pakai adegan batuk? Coba lebih kreatif dikit, sekali-kali pakai bersin. *hatci.. hatchii*
"Aku dimana? Kamu siapa? Kamu siapa?" *kata penderita pada seseorang di depannya*
"Saya adalah ….. majikan kamu" *jawab orang itu dengan wajah serius*
Dan dalam waktu sekejap, tiba-tiba kepala penderita amnesia itu terbentur lagi saat hendak berdiri dari tempat tidur — dan langsung ingat semua!
"Hey! Lu bukan majikan gue! Lu kan pembantu gue!"
Pembantu : "Oops!"
"Ibu, anak Ibu mau kita operasi sekarang." *Dokternya masuk lagi ke ruang operasi, terus keluar lagi*
"Ibu, apakah anak Ibu menderita penyakit lain?" *Dokternya masuk lagi, keluar lagi*
"Ibu, perutnya sudah kita sayat. Apakah anak Ibu pernah menderita bisul?" *Pokoknya, itu dokter keluar masuk ruang operasi pake baju jas dokternya dengan bertanya hal-hal yang tidak penting*
Faktanya:
Saat operasi dokter tidak pernah keluar masuk tanya hal gak penting. Kalau ada dokter begini di kehidupan nyata, tuh dokter udah disate, ‘kali! Dan yang namanya di ruang operasi, dokter tidak pernah memakai jas putih dokter saja! Pasti ganti baju operasi yang steril. Warna dan modelnya beda!
Burem.. burem... Lima detik kemudian, penglihatan si pasien sudah sangat jelas.
Faktanya:
Pertama, tidak ada yang namanya cangkok bola mata. Yang ada cangkok kornea atau lapisan bening yang ada di bagian depan mata, dan gak pernah ada yang setelah matanya dibuka langsung bisa melihat. Mereka harus melewati proses pemulihan dulu.
Jangan sampai ada yang tanya begini ke dokter mata, "Dokter, setelah Ibu saya dioperasi cangkok kornea ini, kok masih gak langsung bisa melihat jelas? Kok nggak kayak di TV, ya?"
Faktanya:
Kalo bekas Betadine, sih, bolehlah. Tapi kalau darah merah? Berarti lukanya gak diobatin, dong!
"Maaf bapak ibu, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi...." *pasti hapal lanjutannya apa*
Adegan ini sering muncul saat tokohnya baru kena kecelakaan/ penyakit serius, lalu dibawa kerumah sakit, lalu kerabatnya mondar-mandir di depan pintu ruangan, lalu keluarlah seorang suster yang dengan tampang datar langsung mengeluarkan tagline legendaris di atas, lalu pecahlah scene itu *terus nangis semua*
Faktanya:
Hanya dokter yang punya wewenang/ otoritas yang bisa memberi tahu sesuatu yang penting tentang kondisi pasien ke keluarganya.
Faktanya:
Ngawur! Meminumkan obat oral saat pasien dalam kondisi tidak sadar bisa sangat berbahaya karena berisiko tinggi masuk ke paru-paru, bukan lambung. Akibat terburuknya bisa membuat pasien meninggal dunia, kalaupun tidak, radang paru-paru.
Faktanya:
Ruang ICU itu banyak instrumen-instrumen, seperti monitor EKG, In Fution Pump, DC Shock, Ventilator, Syring Pump, Nebulaizer, dan sebagainya. Yah, mungkin properti-nya sulit, ya? Tapi tetap tidak sesuai dengan realita. Dan ternyata ada yang dirugikan karena ini. Dokter, yang terpaksa berkali-kali menjelaskan ke pasien sampai berbuih mulutnya.
Faktanya:
Jarum infus yang masuk ke pembuluh darah vena itu dalam loh. Begitu dicabut harus langsung ditutupi kapas dan diplester, kalau tidak bisa pendarahan, darahnya mengalir terus.
Keluarga pasien disuruh berkumpul. "Bapak Ibu sekalian, marilah kita awali diskusi ini dengan membaca basmallah... Bismillahirrahmanirrohim.. Jadi begini Bapak Ibu, pasien ini sedang mengalami perdarahan otak... Blablabla.."
Faktanya:
Rontgen itu hanya untuk melihat organ-organ dada atau ekstremitas, ada patah tulang atau tidak. Kalau mau lihat kepala harus pakai CT Scan atau MRI, dan kalau mau lihat ada perdarahan atau tidak di otak, gambarnya tidak hanya tengkorak putih begitu!
CT Scan dan MRI lebih akurat karena bisa melihat suatu jaringan bahkan hingga yang lunak sekalipun, jadi bisa memastikan seseorang mengidap perdarahan, kanker, liver, dll.
Faktanya:
Kenyataannya untuk tes hubungan orang tua dan anak harus diambil sampel, yang biasanya darah dari 3 orang, yaitu bapak, ibu, dan anak. Baru hasil ketiganya dibandingkan. Kemudian hasil tesnya juga sekian minggu baru keluar dan biayanya juga belasan sampai puluhan juta. *dengan catatan gak ada yang nyabotase hasilnya , biasanya sih disabotase sama pemain antagonis*
Faktanya:
Kalau stetoskop ditempel di dada, paling dokternya cuma bisa dengar detak jantung atau suara nafas pasien. Lagipula baru 6 minggu, di-USG pun belum kelihatan, apalagi cuma stetoskop.
Faktanya:
Letak UGD di setiap Rumah Sakit adalah tempat yang paling strategis, paling mudah diakses, dan di bagian terdepan.
____
Semoga kita lebih bisa mengedukasi diri dan kritis dalam menyaring setiap informasi yang kita dapat. Untuk anda para pecinta film/sinetron, semoga tidak dibutakan oleh aktor/aktrisnya yangbiasa aja cakep-cakep. Setiap informasi yang ada di film/sinetron, harap disaring dulu ya, jangan ditelan bulat-bulat.
Sumber bacaan:
https://shitandthings.wordpress.com/2012/08/10/7-adegan-sinetron-yang-ngawur-tentang-dokter/
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/09/20/adegan-dan-fakta-ngawur-dokter-dokteran-di-sinetron-indonesia-395004.html
Kenapa hal ini bisa terjadi? Film atau sinetron dibuat tujuannya untuk menghibur, jadi adegan-adegan medis di dalamnya seringkali disorot sebagai pelengkap atau selingan saja. Selain adegannya tidak lengkap, ternyata banyak juga adegan medis yang jauh dari realita.
Apa saja 13 adegan medis dalam film yang menyesatkan? Cek di sini ya!
#1 - Adegan Sekarat Batuk-Batuk Kemudian Meninggal
Pernahkah anda lihat adegan ini?"Uhuk... uhuk... Nak... Bapak sudah tidak kuat lagi... Uhuk..uhuk... Bapak... uhuk... Bapak pesan... uhuk... kamu jaga adik-adikmu uhuk..uhuk... u.... aaaah....". *Meninggallah si bapak dan si anak menangisinya*
Faktanya:
Tidak pernah ada pasien sekarat yang terbatuk-batuk saat ajal menjemput. Apalagi bisa tahu akan segera meninggal. Kalau pun ada, kenapa harus pakai batuk? Emang gak bosen ya, tiap adegan sekarat selalu pakai adegan batuk? Coba lebih kreatif dikit, sekali-kali pakai bersin. *hatci.. hatchii*
#2 - Amnesia Yang Sembuh Dengan Benturan
Adegan kecelakaan lalu amnesia atau lupa ingatan."Aku dimana? Kamu siapa? Kamu siapa?" *kata penderita pada seseorang di depannya*
"Saya adalah ….. majikan kamu" *jawab orang itu dengan wajah serius*
Dan dalam waktu sekejap, tiba-tiba kepala penderita amnesia itu terbentur lagi saat hendak berdiri dari tempat tidur — dan langsung ingat semua!
"Hey! Lu bukan majikan gue! Lu kan pembantu gue!"
Pembantu : "Oops!"
#3 - Dokter Keluar Masuk Saat Operasi
Saat sedang melakukan operasi, dokternya keluar-masuk hanya untuk bertemu keluarga pasien!"Ibu, anak Ibu mau kita operasi sekarang." *Dokternya masuk lagi ke ruang operasi, terus keluar lagi*
"Ibu, apakah anak Ibu menderita penyakit lain?" *Dokternya masuk lagi, keluar lagi*
"Ibu, perutnya sudah kita sayat. Apakah anak Ibu pernah menderita bisul?" *Pokoknya, itu dokter keluar masuk ruang operasi pake baju jas dokternya dengan bertanya hal-hal yang tidak penting*
Faktanya:
Saat operasi dokter tidak pernah keluar masuk tanya hal gak penting. Kalau ada dokter begini di kehidupan nyata, tuh dokter udah disate, ‘kali! Dan yang namanya di ruang operasi, dokter tidak pernah memakai jas putih dokter saja! Pasti ganti baju operasi yang steril. Warna dan modelnya beda!
#4 - Adegan Operasi Mata Langsung Bisa Melihat
Pernah lihat adegan cangkok bola mata?Burem.. burem... Lima detik kemudian, penglihatan si pasien sudah sangat jelas.
Faktanya:
Pertama, tidak ada yang namanya cangkok bola mata. Yang ada cangkok kornea atau lapisan bening yang ada di bagian depan mata, dan gak pernah ada yang setelah matanya dibuka langsung bisa melihat. Mereka harus melewati proses pemulihan dulu.
Jangan sampai ada yang tanya begini ke dokter mata, "Dokter, setelah Ibu saya dioperasi cangkok kornea ini, kok masih gak langsung bisa melihat jelas? Kok nggak kayak di TV, ya?"
#5 - Cara Membalut Luka
Kalau terjadi kecelakaan, pasti dahinya dibalut semua sampai melingkar mengelilingi kepala, ditambah darah bohongan, bulat dan merah, tepat menodai kain kassa pembalut luka.Faktanya:
Kalo bekas Betadine, sih, bolehlah. Tapi kalau darah merah? Berarti lukanya gak diobatin, dong!
#6 - Maaf Kami Sudah Berusaha Semaksimal Mungkin
Tagline legendaris dalam film dan sinetron."Maaf bapak ibu, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi...." *pasti hapal lanjutannya apa*
Adegan ini sering muncul saat tokohnya baru kena kecelakaan/ penyakit serius, lalu dibawa kerumah sakit, lalu kerabatnya mondar-mandir di depan pintu ruangan, lalu keluarlah seorang suster yang dengan tampang datar langsung mengeluarkan tagline legendaris di atas, lalu pecahlah scene itu *terus nangis semua*
Faktanya:
Hanya dokter yang punya wewenang/ otoritas yang bisa memberi tahu sesuatu yang penting tentang kondisi pasien ke keluarganya.
#7 - Meminumkan Pasien Dalam Kondisi Tidak Sadar
Pasien pingsan. Dibawa ke UGD atau ICU dan ditangani oleh segerombolan pasukan putih-putih (entah dokter, perawat, bidan, atau anak sekolah). Pasukan putih putih itu meminumkan obat dengan sendok dan segelas air pada pasien yang tidak sadar tersebut.Faktanya:
Ngawur! Meminumkan obat oral saat pasien dalam kondisi tidak sadar bisa sangat berbahaya karena berisiko tinggi masuk ke paru-paru, bukan lambung. Akibat terburuknya bisa membuat pasien meninggal dunia, kalaupun tidak, radang paru-paru.
#8 - Ruang ICU Isinya Cuma Oksigen?
Adegan di Ruang ICU, isinya cuma oksigen doang! *Waduh, ini ICU dimana? Kilimanjaro?*Faktanya:
Ruang ICU itu banyak instrumen-instrumen, seperti monitor EKG, In Fution Pump, DC Shock, Ventilator, Syring Pump, Nebulaizer, dan sebagainya. Yah, mungkin properti-nya sulit, ya? Tapi tetap tidak sesuai dengan realita. Dan ternyata ada yang dirugikan karena ini. Dokter, yang terpaksa berkali-kali menjelaskan ke pasien sampai berbuih mulutnya.
#9 - Cabut Jarum Infus Seenaknya Saja
"Aaah.. kenapa aku ada di rumah sakit? Selang-selang apa ini, yang menempel di tubuh ku? Aku harus segera pergi dari sini!" *Lalu pemeran itu mencabut selang oksigen, dan parahnya, mencabut selang infus dengan sekali tarik*Faktanya:
Jarum infus yang masuk ke pembuluh darah vena itu dalam loh. Begitu dicabut harus langsung ditutupi kapas dan diplester, kalau tidak bisa pendarahan, darahnya mengalir terus.
#10 - Pendarahan Otak
Pasien berdarah-darah. Ada benturan di kepala. Dibawa ke rumah sakit dan masuk ke ruang intensif. Terus entah gimana ceritanya, dokter tiba-tiba sudah punya hasil rontgen kepala.Keluarga pasien disuruh berkumpul. "Bapak Ibu sekalian, marilah kita awali diskusi ini dengan membaca basmallah... Bismillahirrahmanirrohim.. Jadi begini Bapak Ibu, pasien ini sedang mengalami perdarahan otak... Blablabla.."
Faktanya:
Rontgen itu hanya untuk melihat organ-organ dada atau ekstremitas, ada patah tulang atau tidak. Kalau mau lihat kepala harus pakai CT Scan atau MRI, dan kalau mau lihat ada perdarahan atau tidak di otak, gambarnya tidak hanya tengkorak putih begitu!
CT Scan dan MRI lebih akurat karena bisa melihat suatu jaringan bahkan hingga yang lunak sekalipun, jadi bisa memastikan seseorang mengidap perdarahan, kanker, liver, dll.
#11 - Test DNA
Kenapa ya di film/sinetron banyak sekali anak yang tidak jelas orang tuanya. Solusinya gampang dan murah meriah yaitu tes DNA. Bahkan makan saja susah tapi sanggup tes DNA. Lalu hasil tesnya ajaib benar tak butuh ambil sampel ini itu tapi tau-tau hasilnya keluar.Faktanya:
Kenyataannya untuk tes hubungan orang tua dan anak harus diambil sampel, yang biasanya darah dari 3 orang, yaitu bapak, ibu, dan anak. Baru hasil ketiganya dibandingkan. Kemudian hasil tesnya juga sekian minggu baru keluar dan biayanya juga belasan sampai puluhan juta. *dengan catatan gak ada yang nyabotase hasilnya , biasanya sih disabotase sama pemain antagonis*
#12 - Diagnosis Yang Aneh
Pasien tak sadarkan diri, dibawa ke klinik dokter, tanpa anamnesa (tanpa tanya apa-apa ke keluarga atau ke pasien langsung), tanpa pemeriksaan penunjang, hanya dengan modal stetoskop yang ditempel-tempelin ke dada pasien saja si dokter bisa langsung tau pasien hamil 6 minggu. *Hellowww...*Faktanya:
Kalau stetoskop ditempel di dada, paling dokternya cuma bisa dengar detak jantung atau suara nafas pasien. Lagipula baru 6 minggu, di-USG pun belum kelihatan, apalagi cuma stetoskop.
#13 - UGD-nya Jauh Banget
Ada pasien gawat darurat, entah kecelakaan atau lahiran, berdarah-darah, turun dari ambulan didorong ke UGD-nya jauh banget, pakai adegan lari-lari disertai isak tangisFaktanya:
Letak UGD di setiap Rumah Sakit adalah tempat yang paling strategis, paling mudah diakses, dan di bagian terdepan.
____
Semoga kita lebih bisa mengedukasi diri dan kritis dalam menyaring setiap informasi yang kita dapat. Untuk anda para pecinta film/sinetron, semoga tidak dibutakan oleh aktor/aktrisnya yang
Sumber bacaan:
https://shitandthings.wordpress.com/2012/08/10/7-adegan-sinetron-yang-ngawur-tentang-dokter/
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/09/20/adegan-dan-fakta-ngawur-dokter-dokteran-di-sinetron-indonesia-395004.html
hahaha namanya juga sinetron mas jadi semuanya serba di lebaykan :v agar terlihat lebih exstreemm gitu haha
BalasHapusHahaha. hampir smuanya pernah saya tonton di sinetron / ftv.. berarti perfileman di negara kita hanya sebagai media pembodohan ya mas? sedih juga ya... saya juga termasuk dong...
BalasHapussatu lagi mas, setelah koma 1 bulan akhirnya sadar oleh ciuman sang pacar,,, hehehe
BalasHapusuntung aku jarang nonton tipi....
BalasHapusternyata banyak banget bohongnya ...
Ini benar banget, aku pernah lihat. Salah satunya, cabut selang infus yang asal cabut aja. Jadi ngilu lihatnya. Soalnya aku uda prnah ngalamin di infus gimana. Gak asal cabut gitu kan..
BalasHapusnyaris tak ada unsur pendidikannya hehe..
BalasHapusnamanya juga sinetron mbak :v
HapusTop banet dech gan, terkadang kebanyakan nonton fil atau sinetron bisa menyesatkan, makanya saya sampai saat ini tidak nonton sinetron
BalasHapusDulu adegan yg pertama itu sering banget muncul di sinetron-sinetron, haha....
BalasHapusNah tuh seringnya emang liat adegan kepentok, trus bisa sembuh amnesianya :)
BalasHapusHahaha jadi ketawa terus saat baca artikel Mas Sucipto Kuncoro di atas. Ternyata banyak juga ya adegan medis di film yang tidak sesuai dengan kehidupan nyata.
BalasHapusyah, apalagi di indonesia kang, kebanyakan RSnya cuma sebatas di kamar aja, gak jelas RS nya di mana ,hehe. pemikiran yang jenius nih.
BalasHapusKeren Mas Tulisannya. Langsung dibagiin ke kaskus Mas, biar dapet Backlink. :D
BalasHapusJiahaha.. iya sih mas bener banget hehe
BalasHapusHahaha pakde sucipto pancen oye.....!!! :D
BalasHapusItu yang pake batuk-batuk biasanya sering banget muncul di tivi pak.... Kok bisa gitu ya?
untung saya gax bukan tipe orang yang jadi korban sinetron dah :D , banyak bohongnyaa siy ehhehe
BalasHapusHahaha sy ketawa baca ini, Pak.
BalasHapusBiasanya endingnya bisa ditebak ya.
Smg ini dibaca para pelaku di dunia tv :)
Yah.. Namanya jugak film.. :P
BalasHapusMaka dari itu saya lebih suka nonton film india...
BalasHapusUpss
Kira2 nyambung gak jawaban nya ?
wakakkaa kayanya itu cara tepat untuk mengatakan kenapa imajinasi orang-orang bahwa itu adalah hal yang terjadi, ahahahha
BalasHapusHehehe...menarik mas! Klo mau liat adegannya silahkan nonton sinetron indonesia, sampe sekrang masih ada tu yang gak masuk akal begitu... Salam kenal mas :)
BalasHapus