Angka Sehat untuk Jantung Sehat
Untuk menjaga kesehatan jantung dengan optimal, ada beberapa angka penting yang perlu kita perhatikan secara cermat, yaitu tekanan darah, kadar kolesterol, dan ukuran lingkar pinggang. Ketiga faktor ini merupakan indikator yang sangat berpengaruh terhadap seberapa besar kita berisiko mengalami serangan jantung maupun gangguan kesehatan kardiovaskuler lainnya, yang bisa mempengaruhi kualitas hidup kita dalam jangka panjang.
Salah satu mitos yang sangat populer di kalangan masyarakat adalah anggapan bahwa semua jenis kolesterol itu buruk bagi tubuh. Padahal, kenyataannya, tubuh kita membutuhkan kolesterol jenis tertentu yang justru penting untuk menjaga fungsi tubuh yang sehat. Kolesterol HDL, atau yang sering disebut sebagai "kolesterol baik", harus tetap ada dalam tubuh dengan kadar yang memadai. Idealnya, kadar HDL tidak boleh kurang dari 40 mg/dL untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah potensi risiko serangan jantung.
Dengan memahami angka-angka pengukuran yang normal dan ideal untuk tekanan darah, kadar kolesterol, serta ukuran lingkar pinggang, kita bisa lebih waspada dan mengetahui sejauh mana kita berada dalam kategori risiko tinggi terhadap penyakit jantung atau gangguan kardiovaskuler lainnya. Dengan kata lain, pengukuran ini memberikan gambaran seberapa sehat atau rentannya tubuh kita terhadap penyakit yang bisa mengancam jantung.
Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan salah satu faktor penting yang menggambarkan seberapa keras darah mengalir melalui pembuluh darah kita saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah diukur dengan dua angka, yaitu angka sistolik dan angka diastolik. Tekanan sistolik menggambarkan tekanan darah yang terjadi ketika otot jantung berkontraksi atau berdenyut, sedangkan tekanan diastolik menggambarkan tekanan darah saat jantung beristirahat antara dua denyutan.
Sebagai contoh, jika hasil pengukuran tekanan darah Anda menunjukkan angka 120/80, maka angka pertama (120) adalah tekanan sistolik dalam satuan mmHg, dan angka kedua (80) adalah tekanan diastolik dalam satuan yang sama, yaitu mmHg.
Berikut adalah kategori tekanan darah yang perlu diketahui:
- Tekanan Darah Normal: Angka yang berada di sekitar 120/80 mmHg, yang menunjukkan bahwa tekanan darah Anda berada dalam kisaran yang sehat dan tidak terlalu tinggi.
- Pre-Hipertensi: Kondisi ini terjadi jika tekanan darah sistolik berada antara 120 hingga 139 mmHg atau tekanan darah diastolik antara 80 hingga 89 mmHg. Ini menunjukkan bahwa Anda mulai berisiko mengalami hipertensi jika tidak menjaga pola hidup sehat.
- Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg. Hipertensi adalah kondisi yang sangat berisiko dan harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi lebih lanjut, seperti serangan jantung dan stroke.
Kolesterol
Kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama yang dapat menggandakan kemungkinan seseorang mengalami serangan jantung atau gangguan jantung lainnya. Oleh karena itu, pemeriksaan kadar kolesterol secara rutin sangat dianjurkan untuk mendeteksi potensi risiko kesehatan jantung. Proses pemeriksaan kolesterol biasanya dilakukan dengan cara berpuasa terlebih dahulu selama sekitar 9 hingga 12 jam sebelum tes, agar kadar lemak yang baru saja dikonsumsi tidak memengaruhi hasil tes.
Dalam pemeriksaan kolesterol, ada tiga jenis kolesterol yang diukur, yakni:
- LDL (Kolesterol Jahat): Kolesterol ini dapat menumpuk di dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah. Angka sehat untuk kadar LDL adalah kurang dari 100 mg/dL.
- HDL (Kolesterol Baik): Kolesterol jenis ini berfungsi untuk membawa kolesterol jahat dari pembuluh darah ke hati untuk diproses dan dibuang. Kadar HDL yang sehat adalah di atas 40 mg/dL, dan idealnya tidak lebih dari 60 mg/dL.
- Trigliserida: Trigliserida merupakan jenis lemak yang juga ditemukan dalam darah. Kadar trigliserida yang sehat seharusnya kurang dari 150 mg/dL.
Secara keseluruhan, kolesterol total dalam darah sebaiknya tidak lebih dari 200 mg/dL untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Lingkar Pinggang
Kegemukan atau obesitas telah terbukti meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, termasuk penyakit kardiovaskuler (seperti serangan jantung dan stroke), diabetes tipe 2, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Salah satu cara yang paling umum digunakan untuk mengukur apakah seseorang berisiko obesitas adalah dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (BMI). BMI dianggap berisiko tinggi jika angkanya lebih dari 25, yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki berat badan berlebih yang bisa memengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Rumus perhitungan BMI adalah sebagai berikut:
BMI = Berat Badan (kg) / (Tinggi Badan (m))²
Namun, selain menggunakan BMI, cara lain yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk mengukur risiko obesitas adalah dengan mengukur lingkar pinggang. Lingkar pinggang yang terlalu besar dapat menandakan adanya penumpukan lemak di sekitar organ vital, yang tentunya meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, termasuk penyakit jantung.
Berikut adalah batasan ukuran lingkar pinggang yang ideal:
- Lingkar Pinggang Wanita: Seharusnya tidak lebih dari 35 inci (sekitar 88 cm) untuk menjaga risiko penyakit jantung tetap rendah.
- Lingkar Pinggang Pria: Tidak lebih dari 40 inci (sekitar 102 cm) untuk mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskuler.
Menjaga ketiga faktor ini dalam batas yang sehat sangat penting untuk memelihara kesehatan jantung dan mencegah berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem kardiovaskuler. Selain itu, jangan lupa untuk memperhatikan pola makan yang sehat dan rutin berolahraga agar dapat mendukung upaya menjaga kesehatan jantung Anda.
Rekomendasi: Cek juga daftar 20 makanan yang baik untuk kesehatan jantung!
Uda lama ngga cek nih.. :(
BalasHapusUntuk lingkar pinggan sendiri itu sama antara orang yang gemuk dengan orang yang normal berat badannya?
BalasHapusmaksudnya gimana ya?
Hapusgemuk yang saya maksud itu gemuk dengan lemak.. jelas beda sama atlet yang berbadan besar dengan otot besar
biasanya kalau laki-laki yang lingkar pinggangnya di atas 40 inci itu sudah tergolong obesitas sentral, kegemukan yang terjadi di perut dan sekitarnya sementara kakinya kecil.
Ooo gitu, oke deh, ntar saya mo ngukur pinggan saya dulu.
HapusHarusnya sih cek secara rutin iya mas, agar tahu sehat atau ngganya tubuh kita ini :)
BalasHapusLingkar pinggang bisa buat indikator juga toh -..-
BalasHapusHmm pentingnya sekarang kita cintai Jantung kita
BalasHapusSaya termasuk perokok berat, sehari bisa menghabiskan 1-2 bungkus. Yang saya tanyakan disini penderita penyakit ini lebih banyak disebabkan lemak berlebih atau oleh perokok berat??
BalasHapuspertanyaannya susah banget pak, kalau saya jawab tergantung takdir nanti bapak gak puas :(
Hapusuntung saya nemu tesis faktor resiko penyakit jantung koroner kelompok usia < 45 tahun [http://goo.gl/Q97QfO]
dalam penelitian tersebut disebutkan:
- orang yang punya kebiasaan merokok meningkatkan faktor risiko 2,3 kali, dibanding orang yang tidak merokok.
- dislipidemia (kondisi kadar kolesterol jahat yang tinggi dan kolesterol baiknya rendah) meningkatkan risiko 2,8 kali lebih besar dibanding yang tidak.
- sedangkan untuk obesitas tidak berpengaruh signifikan, tapi orang dengan obesitas punya risiko tinggi terkena kolesterol tinggi, hipertensi atau diabetes, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung juga.
- masih ada faktor risiko lain yang terbukti berpengaruh seperti Diabetes melitus, Hipertrigliseridemia dan diabetes melitus pada keluarga.
Setelah menbaca tesis yang bapak buat bahwa PJK salah satunya disebabkan karena kebiasaan merokok dan penggunaan kokain serta diabates merupakan faktor risiko dalam perkembangan lebih awal terjadinya atherosclerosis, saya malah jadi semakin takut pak!!! Pengen berhenti tapi susah untuk dilaksanakan.
Hapustesisnya bukan saya yang buat pak :-s
Hapusingin berhenti itu berawal dari tekad dan keyakinan.
semoga di mudahkan :)
Oh kirain bapak yang nulis..... ;D
HapusTapi makasih banyak untuk tesisnya pak sucipto, saya akan simpan baik-baik pemberian bapak ini. Semoga saja saya bisa mengurangi kebiasaan buruk saya. Amin