Cara MGers Ini Menyelesaikan Marathonnya (42.2 km)
Zoltan Lelkes, seorang penderita Myasthenia Gravis (MG) asal Hungaria, berhasil menyelesaikan marathon sejauh 42,2 km setelah dua tahun berlatih keras dan menjalani program diet yang ketat. Kisahnya ini sungguh inspiratif, karena ia telah menghadapi tantangan besar dalam hidupnya sejak pertama kali didiagnosis dengan MG pada tahun 1990, saat usianya masih 22 tahun.
Pada awal perjalanan medisnya, Zoltan menjalani timektomi pada tahun 1991, setelah beberapa kali menjalani plasmapheresis, prosedur yang bertujuan untuk menyaring antibodi berbahaya dari darah. Namun, meskipun telah menjalani timektomi, kondisi Zoltan tidak banyak membaik. Hingga tahun 2001, gejala-gejala MG seperti ptosis (kelopak mata turun), diplopia (penglihatan ganda), kesulitan menelan, serta kelemahan otot pada tangan dan kaki masih sangat mengganggu kehidupannya.
Tidak menyerah begitu saja, Zoltan memutuskan untuk mengubah gaya hidupnya, khususnya dalam hal asupan nutrisi. Ia mulai merancang program gizi yang disesuaikan dengan kondisinya, mengganti pola makan dengan lebih memperhatikan jenis makanan yang dapat mendukung kondisinya. Seiring waktu, perubahan tersebut mulai membuahkan hasil yang positif. Pada tahun 2003, Zoltan berhasil menyelesaikan Marathon Budapest, yang menandakan kemajuan luar biasa dalam kondisi fisiknya.
Salah satu langkah pertama yang diambil Zoltan adalah mengurangi atau bahkan menghindari beberapa jenis makanan yang ia anggap memperburuk gejalanya. Ia mengurangi konsumsi susu sapi, sukrosa, tepung terigu, dan daging babi—meskipun tidak ada kaitan langsung dengan kepercayaan agama, langkah ini terbukti efektif baginya. Selama satu hingga satu setengah tahun, Zoltan dengan teliti mencatat makanan dan minuman yang menginduksi kambuhnya gejala MG-nya. Dari eksperimen tersebut, ia menemukan bahwa kombinasi susu sapi dan sukrosa menjadi pemicu kambuhnya gejala yang cukup parah.
Di sisi lain, ia juga menemukan makanan yang mendukung pemulihannya. Makanan seperti sereal gandum utuh, sayuran, buah-buahan, gandum, beras merah, millet, dan barley menjadi bagian utama dari dietnya. Minyak zaitun juga ia masukkan dalam daftar makanan yang bermanfaat bagi tubuhnya. Selain itu, ia meningkatkan konsumsi ikan, dan sesekali daging serta ayam. Dengan pola makan yang lebih sehat dan teratur ini, kondisi Zoltan semakin membaik, dan pada akhirnya ia mencapai titik di mana ia merasa bebas dari obat-obatan—sebuah remisi yang luar biasa bagi seorang penderita MG.
Kini, setelah bertahun-tahun berjuang melawan penyakit yang mempengaruhi otot dan sistem sarafnya, Zoltan dapat menginspirasi banyak orang, terutama sesama penderita MG, dengan pencapaiannya. Dalam komentar-komentarnya, Zoltan menyebutkan bahwa ia kini sudah bebas obat dan dalam keadaan remisi. Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan betapa pentingnya gaya hidup sehat dan pola makan yang tepat, tetapi juga memberikan harapan bagi penderita MG lainnya untuk tetap berjuang dan meraih kualitas hidup yang lebih baik.
Bagi mereka yang tertarik membaca kisah lengkap Zoltan, dapat mengunjungi link yang tersedia di bawah ini:
Myasthenia Gravis and Long-Distance Running Races.
Untuk pembaca blog ini, jika Anda tertarik dengan topik-topik terkait MG, jangan ragu untuk membaca tulisan-tulisan lain yang saya bagikan, seperti:
- Bisakah Anda Meninggal Dunia Karena Myasthenia Gravis?
- Tapi Kamu Kelihatannya Sehat!
- Cara Saya Meringankan Gejala Myasthenia Gravis!
Semoga semua rekan-rekan MGers selalu sehat, dan bagi yang sedang merasa lelah atau down, semoga segera mendapatkan pemulihan dan kembali sehat. Ingatlah selalu, jika kesehatan adalah nikmat yang diberikan kepada kita, kita harus bersyukur dan memeliharanya dengan baik. Namun, jika kita diberikan ujian berupa sakit, nikmatilah prosesnya, karena yakinlah bahwa setiap ujian pasti ada hikmahnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” [QS. Al Baqarah : 286]
Semoga kita semua selalu diberi kekuatan untuk menjalani setiap ujian dengan sabar dan tawakal.
contoh menu makanan yang baik tentunya bagi MGers yang lain ya mas.
BalasHapusbenar sekali mas, semoga bisa menginspirasi MGers lainnya :)
BalasHapusMG adalah penyakit idiopatik -tak diketahui penyababnya, karena tidak ketahui penyebab dan faktor risiko, secara medis belum ada penyembuhannya.
memang benar faktor pencetus MG ini lebih kompleks, bukan hanya dipicu oleh asupan makanan, kondisi psikis, alergi, genetik, semuanya bisa menjadi faktor dan setiap MGers berbeda.
namun bukan berarti kita MGers harus menyerah tanpa berusaha, kita harus selalu berusaha mencari dan mencari faktor penyebab kambuhnya MG pada diri kita.
salah satu yang bisa kita usahakan dengan mencoba merubah pola makan (diet), mungkin saja bisa berpengaruh positif bagi MGers.
toh kenyataannya yang remisi dari MG tuh banyak -maksudnya ada beberapa-, walaupun yang menyebabkan remisi itu berbeda-beda.
tetap semangat MGers, keep positive, selalu berusaha, jangan patah semangat, dan banyak berdoa pada Allah Subhanahu wa Ta'ala
yah kadang suatu cobaan itu adalah ujian agar hambanya tau sampai dimana ketaqwaannya....sementara beberapa orang yang tidak mau menyerah dengan sakitnya adalah berjuang dengan doa untuk mendapat kesembuhan, begitu juga MGers Hungaria yang menyandang Myasthenia Gravis (MG) sejak usianya 22 tahun. tabah dan penuh keyakinan juga akan membuat manusia bertahan dengan pertolongan Tuhan..iya gak gan?
BalasHapusSerela gandum utuh yang dimakan itu Queker oats yah, atau ada alternatif lain Mas.
BalasHapussaya serahkan ke MGers lain, karena kondisi tiap orang berbeda, mungkin bagi sebagian MGers mengkonsumsi gandum utuh bisa lebih baik, bagi sebagian lainnya makan nasi putih biasa tidak mempengaruhi kondisi.
Hapus