Apa Itu Gangguan Tidur: Penyebab, Tahapan, dan Jenisnya

Cara kerja SCN memproduksi melatonin

Tidur adalah aktivitas alami bagi tubuh kita, yang merupakan kondisi perilaku yang bersifat reversibel. Ciri-cirinya adalah penurunan respons dan interaksi dengan lingkungan.

Selama tidur, mata biasanya tertutup, tubuh menjadi rileks, dan hampir tidak bergerak. Tidur merupakan kebalikan dari kondisi terjaga, di mana tubuh dan pikiran aktif.

Memenuhi kebutuhan tidur yang cukup sangat penting untuk memberi tubuh kesempatan beristirahat. Meskipun tubuh sedang beristirahat, otak tetap sangat aktif, terutama saat kita bermimpi.

Kenapa Tubuh Kita Butuh Tidur?

Tidur sangat penting bagi manusia untuk bertahan hidup, karena memiliki peran khusus dalam mendukung sistem endokrin (kelenjar dan hormon), sistem imun, sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), serta sistem saraf.

Tidur yang cukup juga mendukung proses restorasi tubuh, konservasi energi, dan konsolidasi memori. Kurang tidur dapat berdampak serius pada fungsi tubuh dalam kehidupan sehari-hari.

Apa yang Dilakukan oleh Suprachiasmatic Nucleus (SCN)?

Suprachiasmatic Nucleus (SCN) adalah bagian dari otak yang terletak di hypothalamus. Area ini mengirimkan sinyal ke bagian otak lainnya untuk mengatur hormon, suhu tubuh, dan fungsi lainnya yang berperan dalam membuat kita merasa ngantuk atau terjaga. SCN berfungsi seperti jam biologis yang mengatur pola aktivitas tubuh secara keseluruhan.

SCN juga mengontrol produksi hormon melatonin di kelenjar pineal. Di siang hari, kadar melatonin sangat rendah, tetapi saat malam hari, kadar hormon ini meningkat, mencapai puncaknya saat kita tidur. Fungsi utama SCN adalah membantu kita tidur selama 8 jam di malam hari dan terjaga selama 16 jam, dari pagi hingga malam.

Tahapan/Siklus Tidur

Saat kita tidur, otak tetap aktif dan melalui beberapa tahapan yang membentuk siklus tidur.

Tahap 1

Ini adalah tahap tidur ringan yang sekaligus menjadi transisi antara kondisi bangun dan tertidur. Jika terbangun pada tahap ini, seseorang sering merasa tidak tidur sama sekali. Biasanya, tahap 1 berlangsung sekitar 10 menit.

Tahap 2

Pada tahap ini, pergerakan bola mata berhenti, suhu tubuh menurun, dan detak jantung mulai melambat. Tubuh mulai bersiap untuk memasuki tahap tidur dalam. Tahap 2 berlangsung sekitar 20 menit.

Tahap 3 dan 4

Ini adalah tahapan tidur dalam, di mana tahap 4 lebih intens dibandingkan tahap 3. Pada kedua tahap ini, tidak ada aktivitas dari mata dan otot-otot tubuh. Tahapan ini berlangsung sekitar 30 hingga 45 menit setelah kita tertidur.

Non-REM Sleep

Siklus tidur Non-REM (NREM) terdiri dari tahap 1 hingga 4 dan berlangsung sekitar 90 hingga 120 menit. Setelah mencapai tahap 4, siklus tidur akan kembali ke tahap 3 dan 2 sebelum memasuki tahap tidur REM (Rapid Eye Movement). Siklus tidur normal mengikuti pola berikut: bangun, tahap 1, 2, 3, 4, 3, 2, REM. Pada malam hari, seseorang biasanya mengalami lima siklus tidur.

Tahap REM

Tahap ini adalah tidur paling dalam yang ditandai dengan pergerakan bola mata yang cepat, pernapasan tidak teratur, dan gelombang otak yang menyerupai kondisi saat terjaga. Selain itu, otot tangan dan kaki mengalami pelemasan. Tahap REM sering disebut sebagai "tidur mimpi" karena mimpi biasanya terjadi di sini. Pada penderita narkolepsi, siklus tidur terganggu dan tahap REM dapat langsung terjadi saat seseorang baru tertidur.

Tips untuk Tidur Lebih Nyenyak

Untuk mendapatkan tidur yang lebih nyenyak, coba terapkan beberapa tips berikut:

  1. Pertahankan Waktu Tidur yang Konsisten
    Cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan, agar tubuh terbiasa dengan ritme tidur yang teratur.

  2. Hindari Tidur Siang
    Jika Anda sering kesulitan tidur di malam hari, hindari tidur siang yang bisa mengganggu kualitas tidur malam.

  3. Jangan Tiduran di Kasur Jika Tidak Bisa Tidur
    Jika Anda tidak bisa tidur, sebaiknya hindari berbaring di kasur terlalu lama. Cobalah untuk bangun dan melakukan aktivitas ringan di luar kamar tidur sampai merasa mengantuk.

  4. Rilekskan Tubuh dan Pikiran
    Sebelum tidur, lakukan kegiatan yang bisa membantu Anda rileks, seperti membaca, meditasi, atau mandi air hangat.

  5. Berolahraga Secara Rutin
    Olahraga dapat membantu tubuh merasa lebih lelah di malam hari, namun pastikan untuk tidak berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur.

  6. Hindari Kafein, Nikotin, dan Alkohol
    Konsumsi kafein, nikotin, dan alkohol dapat mengganggu kualitas tidur. Usahakan untuk menghindari konsumsi zat-zat ini beberapa jam sebelum tidur.

  7. Atur Suhu Kamar yang Nyaman
    Pastikan suhu kamar tidur Anda nyaman, tidak terlalu panas atau dingin, agar tidur lebih nyenyak.

  8. Konsultasikan ke Dokter
    Jika gangguan tidur terus berlanjut, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyakit Gangguan Tidur

Gangguan tidur dapat mengganggu kemampuan kita untuk tidur atau tetap terjaga pada waktu yang seharusnya tidur. Beberapa gangguan tidur melibatkan kebiasaan dan pengalaman yang terjadi dalam hubungannya dengan tidur. Berikut ini adalah beberapa gangguan tidur yang paling umum terjadi:

#1 Insomnia

Insomnia adalah gangguan tidur yang paling sering terjadi. Insomnia bisa mencakup kesulitan untuk tidur, terbangun di tengah malam dan sulit tidur kembali, merasa terjaga meskipun sudah tidur, atau merasa tidur tidak nyenyak. Stres seringkali menjadi penyebab utama insomnia, namun bisa juga disebabkan oleh gangguan psikiatrik, efek samping obat-obatan, atau gangguan tidur lainnya. Kebiasaan tidur yang buruk juga berkontribusi pada insomnia.

Bagi sebagian orang, insomnia hanya terjadi sementara (beberapa hari atau minggu), tetapi bagi yang lain, kondisi ini bisa berlangsung kronis dan bertahun-tahun. Konsekuensinya adalah kelelahan, kehabisan energi, kesulitan berkonsentrasi, dan perubahan emosional.

#2 Narcolepsy

Narcolepsi adalah kondisi tidur kronis di mana seseorang merasa terjaga namun langsung masuk ke tahap tidur REM, yang sering kali menyebabkan mereka bermimpi meskipun masih terjaga. Orang dengan narcolepsi sering merasa sangat mengantuk sepanjang waktu, seolah mereka tidak pernah benar-benar tidur. Mereka cenderung tampak mengantuk saat beraktivitas, karena mereka sangat menginginkan tidur yang normal. Gangguan ini sering disertai dengan kesulitan berkonsentrasi, kekurangan perhatian, dan rasa ngantuk yang mengganggu fungsi tubuh sehari-hari. Semua orang dengan narcolepsi pernah mengalami cataplexy (kelumpuhan otot secara tiba-tiba saat marah atau emosional) dan sleep paralysis (kelumpuhan sementara saat baru bangun tidur, yang sering kali dirasakan seperti "ditindih setan").

#3 Restless Legs Syndome (RLS)

Restless Legs Syndrome (RLS) adalah gangguan yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada kaki yang membuat penderitanya ingin terus menggerakkan kaki, terutama saat duduk atau berbaring. Gejala RLS seringkali memburuk pada malam hari, menjelang waktu tidur. Sensasi yang dirasakan bisa berupa gatal, nyeri menusuk, atau perasaan ada sesuatu yang bergerak di kaki. RLS sering mengganggu tidur karena penderita merasa kaki mereka bergerak sendiri atau menendang tanpa disengaja. Gangguan ini bisa terjadi pada siapa saja, tidak terbatas pada usia tertentu.


#4 Obstructive Sleep Apnea

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan terhentinya pernapasan saat tidur, bahkan bisa terjadi hingga ratusan kali dalam semalam. Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah salah satu jenis sleep apnea yang paling umum. OSA terjadi ketika otot-otot di bagian belakang tenggorokan rileks dan menyempit, yang menghalangi aliran udara ke paru-paru. Kondisi ini menyebabkan penurunan pasokan oksigen ke tubuh, sehingga penderitanya tidak bisa tidur dengan nyenyak. Akibatnya, penderita OSA sering merasa lelah dan mengantuk pada siang hari.

[Diadaptasi dari infografik berbahasa Inggris berjudul Understanding Sleep Disorder - www.ahealthblog.com]

Kesimpulan

Tidur merupakan kebutuhan penting bagi tubuh dan kesehatan mental. Gangguan tidur seperti insomnia, narcolepsy, restless legs syndrome, dan obstructive sleep apnea dapat mengganggu kualitas tidur dan berdampak serius pada fungsi tubuh sehari-hari. Masing-masing gangguan tidur memiliki gejala dan penyebab yang berbeda, tetapi semuanya dapat mengarah pada kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah emosional. Untuk mengatasi gangguan tidur, penting untuk menjaga kebiasaan tidur yang sehat, seperti menetapkan waktu tidur yang konsisten, menghindari konsumsi stimulan sebelum tidur, dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman. Jika gangguan tidur terus berlanjut, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
PasienSehat
PasienSehat Hai, saya pasien biasa yang suka nulis blog buat berbagi dan belajar bareng. Lewat tulisan ini, saya berharap kita bisa saling mendukung, bertukar ide, dan tumbuh bersama.

10 komentar untuk "Apa Itu Gangguan Tidur: Penyebab, Tahapan, dan Jenisnya"

  1. Cobalah untuk terus menjaga waktu tidur normal anda.
    Hindari tidur siang jika di malam harinya selalu susah tidur.
    Jangan tiduran di kasur jika anda tidak bisa tidur.
    Rilekskan badan dan pikiran sebelum tidur.
    Berolahragalah secara rutin.

    Kelima Poin ini Benar Banget nih. Apalagi yang bagian jangan tidur di kasur kalau susah tidur. Saya pernah coba tidur di lantai, akhirnya emang ketiduran tapi bangun lagi pindah ke kasur lantaran kedinginan tidur di lantai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama dengan saya,, poin tersebut untuk saat ini berat banget :D

      Hapus
  2. wah..belakangan ini jam tidur saya kacau balas mas...

    BalasHapus
  3. Jadi tambah wawasan nih baca artikel ini,namun saya sendiri waktu untuk tidur malam masih belum bisa tepat waktu,seperti biasa malam adalah waktu yang sangat asyik buat online,jadi online inilah yang menjadikan waktu tidur berkurang ,hadeuhhhhhh

    BalasHapus
  4. Sleep paralisis juga termasuk dalam gangguan tidur kang (di tindih setan). Ini yang paling sering di alami orang. nice share kang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali pak, karena merujuk artikel aslinya saya masukkan dalam gejala narkolepsi.

      Hapus
  5. jam tidur saya dimakan waktu untuk blogwalking -_-

    BalasHapus
  6. Lapor Mas, Sucipto, saya tadi malam mepraktikkan ini. Jadi ternyata benar juga kalau 10 menit awal itu waktu inisiasi. Mangkanya kita perlu menenangkan diri. Alhamdulillah saya langsung tidur tadi malam.

    BalasHapus
  7. Insomnia kronis, sering saya alami mas, bahkan sampai sekarang, munkin karena kebanyak ngopi...

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah aku malah ilang insomnianya, Bang.. Berubah jadi kebo. Moloooor mulu.. :P

    BalasHapus