Apa Itu Gangguan Tidur: Penyebab, Tahapan, dan Jenisnya
Tidur adalah aktifitas alami tubuh kita, kondisi perilaku yang bersifat reversibel, ditandai dengan penurunan respon dan interaksi dengan lingkungan.
Selama tidur biasanya mata akan tertutup dan tubuh akan rileks dan hampir tidak bergerak. Tidur adalah kebalikan dari terjaga dimana tubuh dan pikiran sedang aktif.
Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam memberikan istirahat pada tubuh manusia, kendati demikian otak akan sangat aktif saat sedang bermimpi.
Tidur yang cukup juga sangat baik untuk restorasi tubuh, konsevasi energi dan, konsolidasi memori. Kurang tidur sangat berdampak serius pada fungsi tubuh sehari-hari.
SCN mengatur produksi hormon melatonin di bagian pineal gland. Saat siang hari tingkat hormon melatonin sangatlah rendah, tapi saat malam akan bertambah dan terus meningkat saat tidur. Fungsi dari SCN normalnya adalah membantu anda tidur selama 8 jam saat malam dan terjaga selama 16 jam dari pagi hingga malam.
Tahap 1. Tahap tidur ringan sekaligus tahapan transisi antara kondisi bangun dan tertidur. Bila terbangun pada tahap ini, seseorang akan merasa tidak sedang tidur sama sekali. Pada kebanyakan orang, tahap 1 berlangsung selama 10 menit.
Tahap 2. Pada tahap ini, pergerakan bola mata terhenti, suhu tubuh menurun, serta detak jantung mulai melambat. Tubuh bersiap memasuki tahap tidur dalam. Tahap 2 berlangsung selama kurang lebih 20 menit.
Tahap 3 dan 4. Merupakan tahapan tidur dalam di mana tahap 4 lebih intens dibandingkan tahap 3. Sama sekali tidak ada aktivitas dari mata dan otot di beberapa bagian tubuh. Kedua tahapan ini terjadi 30 hingga 45 menit sejak pertama kali tertidur.
Non-REM Sleep. Siklus Non-REM (NREM) terdiri dari tahap 1-4 dan berlangsung selama kurang lebih 90-120 menit. Setelah berada di tahap 4, siklus tidur akan berulang ke tahap 3 dan 2 sebelum akhirnya masuk ke tahap tidur REM (Rapid Eye Movement). Siklus tidur yang normal pada umumnya mengikuti pola berikut: Kondisi bangun, tahap 1, 2, 3, 4, 3, 2, REM. Seseorang biasanya mengalami lima kali siklus tidur ketika beristirahat di malam hari.
Tahap REM. Merupakan tahapan tidur paling dalam yang ditandai dengan pergerakan bola mata yang cepat, pernapasan yang tidak teratur serta kondisi gelombang otak yang menyerupai kondisi otak ketika terbangun. Selain itu, terjadi pelemasan di otot tangan dan kaki. Seringkali disebut juga tidur mimpi karena pada tahap REM inilah mimpi terjadi. Pada penderita narkolepsi, terjadi kekacauan siklus tidur dimana tahap REM langung terjadi ketika awal mula tertidur.
#1 Insomnia
Insomnia adalah gangguan tidur yang paling sering terjadi. Insomnia bisa termasuk susah untuk tidur, susah untuk terus tidur, terasa silau dan tidur yang tidak segar. Seringkali insomnia terjadi karena stress, tapi juga bisa terjadi karena psikiatrik (mental), efek pengobatan medis, dan gangguan tidur lainnya. Kebiasaan tidur yang buruk juga berkontribusi pada insomnia.
Bagi kebanyakan orang, insomnia hanya terjadi beberapa hari atau beberapa minggu, tapi bagi sebagian lainnya bisa saja terjadi secara kronik hingga bertahun-tahun. Konsekuensinya saat beraktifitas adalah fatigue, tenaga habis, kesulitan berkonsentrasi, dan emosional.
#2 Narcolepsy
Narkolepsi adalah kondisi kronik. Narkolepsi itu masih terjaga tapi sudah bermimpi, karena siklus tidur orang dengan narkolepsi langsung masuk ke tahap REM. Orang dengan narkolepsi hampir tidak tidur sepanjang waktu, mereka seringkali terlihat seperti orang ngantuk saat beraktifitas karena mereka sangat ingin sekali memiliki tidur yang normal. Orang dengan narkolepsi sering mengalami gangguan berkonsentrasi, kekurangan perhatian, dan rasa ngantuk yang bisa menggangu fungsi tubuh sehari-hari. Semua orang dengan narkolepsi pernah mengalami cataplexy (kelumpuhan otot secara tiba-tiba saat sedang marah / emosional) dan saat tidur seringkali mengalami sleep paralysis (sudah bangun tidur tapi seperti "ditindih setan").
#3 Restless Legs Syndome (RLS)
Restless legs syndrome (RLS) adalah gangguan yang menyebabkan kaki sangat tidak nyaman jika tidak digerakkan, terutama saat duduk dan berbaring. Biasanya gejala RLS akan semakin memuncak pada malam hari, saat akan tidur. Sensasi tidak nyaman mungkin dirasakan sebagai gatal, nyeri menusuk-nusuk, atau ada sesuatu yang bergerak di kaki. Seringkali RLS membuat penderitanya kesulitan tidur karena kaki bergerak sendiri atau menendang secara tidak sengaja. Restless leg syndrome bisa terjadi pada siapa saja di umur berapa saja.
#4 Obstructive Sleep Apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan nafas yang terhenti saat tidur, bahkan hingga ratusan kali. Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah salah satu jenis yang paling umum dari gangguan sleep apnea, kondisi ini terjadi ketika otot-otot dibagian belakang tenggorokan tertekuk yang menyebabkan udara terhambat untuk keluar. Keadaan demikian menyebabkan pasokan oksigen dalam tubuh menurun, sehingga penderita OSA tidak dapat tidur dengan nyenyak. Inilah yang menyebabkan penderita OSA sering merasa capek dan mengantuk di siang hari.
[Diadaptasi dari infografik berbahasa inggris berjudul Understanding Sleep Disorder - www.ahealthblog.com]
Selama tidur biasanya mata akan tertutup dan tubuh akan rileks dan hampir tidak bergerak. Tidur adalah kebalikan dari terjaga dimana tubuh dan pikiran sedang aktif.
Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam memberikan istirahat pada tubuh manusia, kendati demikian otak akan sangat aktif saat sedang bermimpi.
Kenapa Tubuh Kita Butuh Tidur?
Tidur sangat penting bagi manusia agar bisa bertahan hidup dan memiliki fungsi khusus untuk endokrin (kelenjar dan hormon), sistem imun, kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah), dan sistem saraf.Tidur yang cukup juga sangat baik untuk restorasi tubuh, konsevasi energi dan, konsolidasi memori. Kurang tidur sangat berdampak serius pada fungsi tubuh sehari-hari.
Cara kerja SCN memproduksi melatonin |
Apa Yang Dilakukan oleh Supracihasmatic Nucleus (SCN)?
Suprachiasmatic Nucleus (SCN) adalah area pada otak, tepatnya area pada hypothalamus yang menginisiasi sinyal kepada bagian otak lainnya untuk mengatur hormon, suhu tubuh, dan fungsi lainnya yang memainkan peranan membuat anda merasa ngantuk dan terjaga. SCN bekerja seperti jam biologis yang mengatur pola aktifitas yang mempengaruhi seluruh tubuh.SCN mengatur produksi hormon melatonin di bagian pineal gland. Saat siang hari tingkat hormon melatonin sangatlah rendah, tapi saat malam akan bertambah dan terus meningkat saat tidur. Fungsi dari SCN normalnya adalah membantu anda tidur selama 8 jam saat malam dan terjaga selama 16 jam dari pagi hingga malam.
Tahapan / Siklus Tidur
Saat tidur terjadi aktivitas di otak yang melalui beberapa tahapan yang dinamakan siklus tidur.Tahap 1. Tahap tidur ringan sekaligus tahapan transisi antara kondisi bangun dan tertidur. Bila terbangun pada tahap ini, seseorang akan merasa tidak sedang tidur sama sekali. Pada kebanyakan orang, tahap 1 berlangsung selama 10 menit.
Tahap 2. Pada tahap ini, pergerakan bola mata terhenti, suhu tubuh menurun, serta detak jantung mulai melambat. Tubuh bersiap memasuki tahap tidur dalam. Tahap 2 berlangsung selama kurang lebih 20 menit.
Tahap 3 dan 4. Merupakan tahapan tidur dalam di mana tahap 4 lebih intens dibandingkan tahap 3. Sama sekali tidak ada aktivitas dari mata dan otot di beberapa bagian tubuh. Kedua tahapan ini terjadi 30 hingga 45 menit sejak pertama kali tertidur.
Non-REM Sleep. Siklus Non-REM (NREM) terdiri dari tahap 1-4 dan berlangsung selama kurang lebih 90-120 menit. Setelah berada di tahap 4, siklus tidur akan berulang ke tahap 3 dan 2 sebelum akhirnya masuk ke tahap tidur REM (Rapid Eye Movement). Siklus tidur yang normal pada umumnya mengikuti pola berikut: Kondisi bangun, tahap 1, 2, 3, 4, 3, 2, REM. Seseorang biasanya mengalami lima kali siklus tidur ketika beristirahat di malam hari.
Tahap REM. Merupakan tahapan tidur paling dalam yang ditandai dengan pergerakan bola mata yang cepat, pernapasan yang tidak teratur serta kondisi gelombang otak yang menyerupai kondisi otak ketika terbangun. Selain itu, terjadi pelemasan di otot tangan dan kaki. Seringkali disebut juga tidur mimpi karena pada tahap REM inilah mimpi terjadi. Pada penderita narkolepsi, terjadi kekacauan siklus tidur dimana tahap REM langung terjadi ketika awal mula tertidur.
Tips Untuk Tidur Lebih Nyenyak
Tips untuk tidur nyenyak silahkan baca di sini ya. Beberapa tips untuk tidur nyenyak diantaranya:- Cobalah untuk terus menjaga waktu tidur normal anda.
- Hindari tidur siang jika di malam harinya selalu susah tidur.
- Jangan tiduran di kasur jika anda tidak bisa tidur.
- Rilekskan badan dan pikiran sebelum tidur.
- Berolahragalah secara rutin.
- Hindari kafein, nikotin, dan alkohol sebelum tidur.
- Atur suhu kamar yang nyaman.
- Konsultasikan ke dokter jika gangguan tidur terus berlanjut.
Penyakit Gangguan Tidur
Gangguan tidur dapat mengganggu kemampuan anda untuk tidur atau tetap terjaga di waktu yang seharusnya tidur. Beberapa gangguan tidur melibatkan kebiasaan dan pengalaman yang terjadi dalam hubungannya dengan tidur. Berikut ini adalah beberapa gangguan tidur yang paling umum terjadi.
#1 Insomnia
Insomnia adalah gangguan tidur yang paling sering terjadi. Insomnia bisa termasuk susah untuk tidur, susah untuk terus tidur, terasa silau dan tidur yang tidak segar. Seringkali insomnia terjadi karena stress, tapi juga bisa terjadi karena psikiatrik (mental), efek pengobatan medis, dan gangguan tidur lainnya. Kebiasaan tidur yang buruk juga berkontribusi pada insomnia.
Bagi kebanyakan orang, insomnia hanya terjadi beberapa hari atau beberapa minggu, tapi bagi sebagian lainnya bisa saja terjadi secara kronik hingga bertahun-tahun. Konsekuensinya saat beraktifitas adalah fatigue, tenaga habis, kesulitan berkonsentrasi, dan emosional.
#2 Narcolepsy
Narkolepsi adalah kondisi kronik. Narkolepsi itu masih terjaga tapi sudah bermimpi, karena siklus tidur orang dengan narkolepsi langsung masuk ke tahap REM. Orang dengan narkolepsi hampir tidak tidur sepanjang waktu, mereka seringkali terlihat seperti orang ngantuk saat beraktifitas karena mereka sangat ingin sekali memiliki tidur yang normal. Orang dengan narkolepsi sering mengalami gangguan berkonsentrasi, kekurangan perhatian, dan rasa ngantuk yang bisa menggangu fungsi tubuh sehari-hari. Semua orang dengan narkolepsi pernah mengalami cataplexy (kelumpuhan otot secara tiba-tiba saat sedang marah / emosional) dan saat tidur seringkali mengalami sleep paralysis (sudah bangun tidur tapi seperti "ditindih setan").
#3 Restless Legs Syndome (RLS)
Restless legs syndrome (RLS) adalah gangguan yang menyebabkan kaki sangat tidak nyaman jika tidak digerakkan, terutama saat duduk dan berbaring. Biasanya gejala RLS akan semakin memuncak pada malam hari, saat akan tidur. Sensasi tidak nyaman mungkin dirasakan sebagai gatal, nyeri menusuk-nusuk, atau ada sesuatu yang bergerak di kaki. Seringkali RLS membuat penderitanya kesulitan tidur karena kaki bergerak sendiri atau menendang secara tidak sengaja. Restless leg syndrome bisa terjadi pada siapa saja di umur berapa saja.
#4 Obstructive Sleep Apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan nafas yang terhenti saat tidur, bahkan hingga ratusan kali. Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah salah satu jenis yang paling umum dari gangguan sleep apnea, kondisi ini terjadi ketika otot-otot dibagian belakang tenggorokan tertekuk yang menyebabkan udara terhambat untuk keluar. Keadaan demikian menyebabkan pasokan oksigen dalam tubuh menurun, sehingga penderita OSA tidak dapat tidur dengan nyenyak. Inilah yang menyebabkan penderita OSA sering merasa capek dan mengantuk di siang hari.
[Diadaptasi dari infografik berbahasa inggris berjudul Understanding Sleep Disorder - www.ahealthblog.com]
Cobalah untuk terus menjaga waktu tidur normal anda.
BalasHapusHindari tidur siang jika di malam harinya selalu susah tidur.
Jangan tiduran di kasur jika anda tidak bisa tidur.
Rilekskan badan dan pikiran sebelum tidur.
Berolahragalah secara rutin.
Kelima Poin ini Benar Banget nih. Apalagi yang bagian jangan tidur di kasur kalau susah tidur. Saya pernah coba tidur di lantai, akhirnya emang ketiduran tapi bangun lagi pindah ke kasur lantaran kedinginan tidur di lantai.
Sama dengan saya,, poin tersebut untuk saat ini berat banget :D
Hapuswah..belakangan ini jam tidur saya kacau balas mas...
BalasHapusJadi tambah wawasan nih baca artikel ini,namun saya sendiri waktu untuk tidur malam masih belum bisa tepat waktu,seperti biasa malam adalah waktu yang sangat asyik buat online,jadi online inilah yang menjadikan waktu tidur berkurang ,hadeuhhhhhh
BalasHapusSleep paralisis juga termasuk dalam gangguan tidur kang (di tindih setan). Ini yang paling sering di alami orang. nice share kang.
BalasHapusBenar sekali pak, karena merujuk artikel aslinya saya masukkan dalam gejala narkolepsi.
Hapusjam tidur saya dimakan waktu untuk blogwalking -_-
BalasHapusLapor Mas, Sucipto, saya tadi malam mepraktikkan ini. Jadi ternyata benar juga kalau 10 menit awal itu waktu inisiasi. Mangkanya kita perlu menenangkan diri. Alhamdulillah saya langsung tidur tadi malam.
BalasHapusInsomnia kronis, sering saya alami mas, bahkan sampai sekarang, munkin karena kebanyak ngopi...
BalasHapusAlhamdulillah aku malah ilang insomnianya, Bang.. Berubah jadi kebo. Moloooor mulu.. :P
BalasHapus