Berita Ngawur Tentang Myasthenia Gravis

Bermula dari membaca berita di Detik.com, saya menemukan sebuah judul yang menarik "Pria yang Sudah 140 Kali Donor Darah Demi Istri yang Sakit Kronis", tapi setelah membaca isi berita tersebut ternyata ada fakta ngawur tentang myasthenia gravis (MG).

Berikut cuplikan isi beritanya, dan berita lengkapnya di sini.

Changcun, Tiongkok, Beberapa tahun lalu, istri Xu Wenwu jatuh sakit dan dokter mengatakan agar istrinya bisa bertahan hidup, ia membutuhkan donor darah secara rutin. Namun dengan penghasilannya yang pas-pasan, Xu kesulitan untuk memenuhi hal itu.

Istri Xu yang bernama Wang Xiaoying itu sudah terlihat sakit-sakitan beberapa tahun setelah mereka menikah di tahun 1995. Akan tetapi diagnosis istri Xu baru diketahui delapan tahun kemudian. Wang dikabarkan mengidap myasthenia gravis, sebuah penyakit neuromuskular yang mengakibatkan penderitanya mengalami anemia dan harus mendapatkan transfusi darah secara teratur

Coba perhatikan tulisan di atas yang saya bold, seolah dituliskan anemia adalah gejala akibat dari myasthenia gravis yang konsekuensi bagi penderitanya adalah harus mendapatkan transfusi darah secara rutin.


Faktanya:


Myasthenia gravis
adalah penyakit autoimun yang menyerang persambungan saraf dan otot, sama sekali tidak menyerang sel-sel darah merah. Sampai sekarang pun saya tidak pernah mendengar ada penyandang MG yang membutuhkan transfusi darah rutin.

Usut punya usut, ternyata berita di Detik bersumber dari situs shanghaiist.com, sehari sebelum diterbitkan di Detik. Dalam situs luar negeri tersebut disebutkan, istrinya memiliki dua jenis penyakit, anemia dan myasthenia. Yang membuatnya harus transfusi darah rutin bukanlah myasthenia gravis, tapi karena di tahun 2003 kolaps akibat anemianya. Berikut cuplikan beritanya.

A man in Changchun city, Jilin province has made over 147 blood donations in the past decade to help his wife, who suffers from anemia and myasthenia, an autoimmune disease.

After Xu Wenwu's wife collapsed in 2003 due to her anemia, doctors told her that she would need regular blood transfusions, which would be more than the family could afford.

Ya ampun, ini translatenya gimana sih, entah sang wartawan kejar target posting, gak niat bikin berita, atau mungkin kurang memahami antara myasthenia dan anemia. Padahal ini sumber berita yang bagus, menginspirasi, dan mengharukan, tapi tercoreng dengan fakta ngawur tentang myasthenia gravis.

Pesan untuk Detik:

 Mohon perbaiki kualitas translatenya dan pahami dulu berita yang ingin diterbitkan sehingga tidak membuat bingung pembaca.

Semoga kita semua bisa lebih teliti dalam menerjemahkan bahasa asing.

Anda juga bisa membaca artikel seputar Myasthenia Gravis lainnya di sini:

6 komentar untuk "Berita Ngawur Tentang Myasthenia Gravis"

  1. tp kalau saya yg baca artikel tentang penyakit mah juga nggak mikir kalau itu berita ngawur mas.
    soalnya saya memang nggak faham dengan nama2 penyakit sih

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas, kebanyakan orang memang belum paham, makanya saya kasih pemahaman tentang MG

      Hapus
    2. terlebih sy Mas Yanto.., paling cuman bilang
      OOO..OOO begitu..padahal OOO itu salah

      kalo ahlinya yg tangani pasti nda kemana2..:)

      Hapus
  2. hehehe...Aldino sya Suka inih.,,
    yg salah mesti diluruskan.. salut..salut.. Jempol untuk Pak Dokter..

    paling nda berani post.. kalau permasalahan yg kita publish tidak dipahami..:):)

    BalasHapus
  3. sepertinya penyakit auto imun ini yang paling jarang difahami masyarakat ya mas, kewajiban mas untuk meberikan pemahaman yang lebih detil lagi tentang myasthenia pada masyarakat supaya tak menyesatkan.. kalau ga salah saya pernah baca pada situs itu yang menyatakan tidak bertanggung jawab atas isi kontenya..

    BalasHapus
  4. Mangkanya kalau biaya terjemahan itu gak murah.
    Terima kasih Mas. Saya simpan ini sebagai salah satu artikel terjemahan saya yah. :)

    BalasHapus