5 Bahaya Suplemen yang Setiap Wanita Harus Tahu

Beberapa suplemen mungkin bisa meningkatkan kesehatan Anda, tetapi ada juga yang tidak efektif bahkan bisa membahayakan.

Sebagai konsumen, kita perlu berhati-hati karena banyak suplemen yang beredar di pasaran yang tidak diuji dengan ketat, terutama dalam hal kandungan zat aktif, dosis, efek samping, dan reaksi alergi. Hanya sedikit suplemen yang terbukti memberikan manfaat nyata, sementara banyak yang menawarkan klaim kesehatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Mengonsumsi suplemen tidak boleh sembarangan. Meskipun mengandung vitamin, bukan berarti semakin banyak suplemen yang Anda konsumsi, semakin baik. Tubuh kita memiliki batasan kebutuhan gizi yang perlu dipenuhi untuk menjaga kesehatan. Mengonsumsi suplemen secara berlebihan justru bisa berbahaya.

Berikut lima jenis suplemen yang sebaiknya Anda konsumsi dengan hati-hati:

1. Vitamin D: Terlalu Banyak Bisa Merusak Ginjal

Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium dan kesehatan tulang. Suplemen vitamin D sangat populer dan diklaim bisa melindungi tulang serta mencegah penyakit seperti osteoporosis. Namun, bagi banyak wanita sehat yang sudah menopause dan mengonsumsi vitamin D dalam dosis rendah (di bawah 400 IU), suplemen ini sebenarnya tidak terlalu diperlukan.
Studi yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine oleh U.S. Preventive Service Task Force menunjukkan bahwa vitamin D dosis rendah tidak mencegah penurunan kepadatan tulang pada wanita sehat. Namun, bagi wanita di atas 65 tahun dengan riwayat defisiensi vitamin D atau osteoporosis, suplemen ini bisa bermanfaat jika diresepkan oleh dokter.
Asupan vitamin D yang berlebihan (lebih dari 100 ng/mL) dapat menyebabkan penyerapan kalsium berlebihan, yang meningkatkan risiko batu ginjal. Bahkan, pada wanita menopause yang mengonsumsi vitamin D dan kalsium setiap hari, risiko penyakit batu ginjal meningkat 17% dibandingkan dengan yang hanya mengonsumsi plasebo (zat yang terlihat seperti obat, tapi sebenarnya tidak).
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D yang disarankan, konsumsilah makanan seperti salmon, tuna, susu, jamur, dan sereal yang diperkaya.

2. Kalsium: Kelebihan Bisa Menyebabkan Penyumbatan Arteri

Kalsium penting untuk kesehatan tulang dan jantung, tetapi konsumsi berlebihan bisa menyebabkan masalah. National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan 1.000 mg kalsium per hari untuk wanita usia 19-50 tahun dan 1.200 mg per hari untuk yang berusia 51 tahun ke atas. Yogurt adalah salah satu sumber kalsium yang baik.
Namun, terlalu banyak kalsium (lebih dari 2.500 mg per hari untuk usia 19-50 tahun dan lebih dari 2.000 mg per hari untuk usia di atas 51 tahun) dapat menyebabkan kalsium mengendap di arteri, bukan di tulang, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan lainnya.

3. Multivitamin: Bukan Pengganti Diet Sehat

Banyak orang merasa mereka kekurangan vitamin dan mineral dari makanan sehari-hari dan mengandalkan multivitamin. Namun, hasil penelitian masih belum menunjukkan manfaat signifikan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine pada 2011 menemukan bahwa konsumsi multivitamin justru bisa meningkatkan risiko kematian.
Namun, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa multivitamin bisa bermanfaat, terutama bagi wanita yang mengonsumsinya selama bertahun-tahun, seperti yang ditemukan dalam Journal of Nutrition pada 2015, yang menunjukkan penurunan risiko penyakit jantung pada wanita yang rutin mengonsumsi multivitamin.
Namun, multivitamin seharusnya tidak menjadi pengganti diet sehat.

4. Suplemen Minyak Ikan: Lebih Baik Pilih Ikan Langsung

Minyak ikan kaya akan asam lemak omega-3, yang diketahui dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Namun, penelitian menunjukkan bahwa suplemen minyak ikan tidak seefektif mengonsumsi ikan langsung.
Studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada 2013 menunjukkan bahwa kelompok orang yang mengonsumsi suplemen omega-3 tidak menunjukkan penurunan yang signifikan dalam risiko penyakit jantung dibandingkan dengan yang mengonsumsi plasebo.
Cara terbaik mendapatkan omega-3 adalah melalui ikan. American Heart Association (AHA) merekomendasikan dua hidangan ikan setiap minggu. Untuk orang dengan penyakit jantung, konsumsi omega-3 sebanyak 1 gram per hari dianjurkan.

5. Kedelai: Hati-Hati dengan Estrogen

Kedelai, yang ada dalam tahu, tempe, dan suplemen, sering digunakan untuk meredakan gejala menopause. Namun, kandungan estrogen pada kedelai bisa meningkatkan risiko kanker payudara, meskipun penelitian mengenai hal ini masih kontroversial.
American Cancer Society mencatat bahwa penelitian tentang kedelai dan kanker payudara masih berkembang. Jadi, jika Anda khawatir tentang kanker payudara, sebaiknya hindari suplemen kedelai, meskipun konsumsi kedelai dalam bentuk makanan tidak menunjukkan masalah serupa.

Kesimpulan

Meskipun suplemen dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan sesuai kebutuhan tubuh. Tidak semua suplemen memiliki bukti ilmiah yang kuat, dan konsumsi berlebihan dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan. Sebaiknya, utamakan pemenuhan gizi melalui pola makan sehat dan seimbang, dan hanya gunakan suplemen apabila diperlukan, berdasarkan rekomendasi dari dokter atau ahli gizi. Ingatlah, tubuh kita memiliki batasan dalam menyerap zat gizi, jadi selalu konsultasikan dengan tenaga medis sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen dalam jumlah besar.

PasienSehat
PasienSehat Hai, saya pasien biasa yang suka nulis blog buat berbagi dan belajar bareng. Lewat tulisan ini, saya berharap kita bisa saling mendukung, bertukar ide, dan tumbuh bersama.

6 komentar untuk "5 Bahaya Suplemen yang Setiap Wanita Harus Tahu"

  1. Dibalik khasiat ternyata ada dampk buruknya jg ya

    BalasHapus
  2. ternyata masih banyak ya mas,, yang saya tau cuman 1, yaitu vitamin D yang bisa menyebabkan bahaya pada ginjal,, ternyata ada yang lainnya toh,, makasih mas ilmunya..

    BalasHapus
  3. meski bermanfaat, penggunaannya harus tepat dan sesuai kebutuhan

    BalasHapus
  4. saya cenderung tidak pernah mengonsumsi suplemen apa pun, mending kalau capek ya istirahat, minum air putih yg cukup,dan makan yg bergizi...kadang2 saya minum vit c atau vit penambah darah itu saja :)

    BalasHapus
  5. iya mas harus hati-hati saat memilih suplemen,karna banyak juga yang ngga ada BPOMnya, namun lebih baik yang dianjurkan dokter mas..

    BalasHapus