Berurusan dengan Rumah Sakit
Berurusan dengan rumah sakit adalah pengalaman yang tidak pernah menyenangkan. Minum obat setiap hari, menahan rasa sakit saat perawat menyuntikkan obat, tidur terbaring di ranjang rumah sakit—semuanya bukanlah hal yang menyenangkan. Tidak ada kebahagiaan, tidak ada rasa lega, hanya rutinitas yang penuh ketidakpastian.
Sejujurnya, kami sudah lelah hidup bergantung pada obat-obatan dan bosan menghadapi penyakit yang tak kunjung sembuh. Namun, jika kalian berpikir kami akan menyerah, itu adalah kesalahan besar! Kami tidak akan menyerah. Kami tidak akan putus asa. Kami akan terus bertahan, sampai akhirnya Tuhan memanggil kami dan berkata, "Perjuanganmu telah usai..."
Hari yang Panjang dan Melelahkan
Hari ini adalah hari yang sangat sibuk dan melelahkan. Untuk sekadar memeriksakan gula darah puasa di RSCM, saya membutuhkan waktu hampir sepanjang hari. Berangkat pukul 06:30 pagi dan kembali ke rumah sekitar jam 18:30 malam—seperti seorang pekerja yang pulang dari kantor. Namun, kali ini masalah bukan hanya karena antrian BPJS yang panjang dan membuat frustrasi, tetapi juga karena jalur transportasi antara Ciledug dan Salemba yang selalu padat. Ditambah lagi dengan adanya proyek pembangunan jalan layang Ciledug - Blok M - Tendean yang memperburuk kemacetan.
Setelah beristirahat sejenak di rumah, saya melihat sebuah kiriman status dari seorang teman seperjuangan di Facebook yang menjadi pelipur lara di tengah-tengah keterbatasan kami. Saya merasa terinspirasi dan ingin membagikan kiriman tersebut di sini, dengan sedikit perbaikan penulisan agar lebih jelas dan mudah dipahami. Berikut isi kirimannya:
"Kita semua mungkin enggan untuk sering berurusan dengan rumah sakit.
Sebagian dari kita mungkin menganggap rumah sakit hanya sebagai tempat untuk menjenguk orang yang tengah sakit, atau tempat di mana kita hanya datang sesekali. Namun bagi mereka yang tengah berjuang dengan penyakit, rumah sakit adalah tempat yang sering mereka kunjungi, mungkin lebih sering daripada yang mereka harapkan.
Kunjungan ke paramedis, pengobatan yang rutin, obat-obatan, infus, jarum suntik, dan aroma khas rumah sakit—semua itu menjadi bagian dari hidup mereka. Bukan hal yang mudah untuk menerima kenyataan ini, namun mereka harus terus berjuang. Terkadang, di tengah-tengah rutinitas yang melelahkan ini, kita merasa jenuh.
Namun, jika kita bisa menundukkan hati sejenak dan melihat lebih dalam, kita akan sadar bahwa di sana, di antara segala ujian penyakit, ada sebuah usaha yang tak kenal lelah. Mereka yang diuji dengan penyakit sedang berusaha semaksimal mungkin, berikhtiar meski kadang hasilnya tidak segera terlihat sesuai dengan harapan mereka. Mereka bersabar tanpa batas, hanya berbekal doa dan harapan untuk kesembuhan.
Karena pada akhirnya, segala usaha dan ikhtiar yang dilakukan, hanya Allah-lah yang menentukan hasil akhirnya. Walaupun terkadang hasilnya tidak sesuai keinginan, ada hikmah yang bisa diambil dari setiap ujian yang diberikan.
Disitulah kita harus bersyukur.
Kita masih diberi kesempatan untuk bermain di rumah sakit, meskipun itu bukan pilihan kita. Kita masih diberi kesempatan untuk berjuang dan memperbaiki diri, bahkan jika itu hanya terjadi dalam rutinitas harian yang penuh dengan tantangan.
Salam perjuangan untuk kita semua."
Kesimpulan
Menghadapi rumah sakit bukanlah perjalanan yang mudah. Setiap pasien memiliki perjuangan yang tak terlihat, dan seringkali kita merasa lelah dan jenuh dengan semua prosedur medis yang harus dilalui. Namun, di balik segala kesulitan ini, ada banyak pelajaran berharga tentang kesabaran, perjuangan, dan syukur.
Kita yang sehat seharusnya bisa lebih menghargai waktu dan kondisi kita, sementara mereka yang sedang berjuang dengan penyakit mengajarkan kita untuk tidak menyerah, bahkan dalam keadaan yang paling sulit sekalipun. Rumah sakit bukan hanya tempat untuk mencari kesembuhan fisik, tetapi juga tempat untuk merenung, memperbaiki diri, dan belajar bersyukur atas nikmat yang sering kali kita anggap remeh.
saya ijin simpan gambarnya ya, buat fp bb :)
BalasHapus