Fakta tentang Tren Diet Saat Ini

Di zaman sekarang, mendapatkan "sosok yang sempurna" telah menjadi obsesi dalam budaya kita.

Berbagai pihak terus menciptakan tren kesehatan, diet, dan teknik olahraga dengan harapan bisa meminimalkan usaha sekaligus memaksimalkan hasil.

Meskipun kita semua tahu bahwa tidak ada yang didapatkan tanpa pengorbanan, kita tetap berharap ada kombinasi ajaib yang dapat memperbaiki tubuh dengan cara yang mudah, tanpa memikirkan bagaimana hal itu memengaruhi kesehatan kita.

Dari jus pembersih, diet detoks, hingga gluten-free, serta dari CrossFit hingga Zumba, informasi yang kami dapatkan dari raderprograms memberikan perspektif baru tentang berbagai tren kesehatan dan olahraga yang sedang populer. Baca lebih lanjut untuk mengetahui mitos kesehatan yang beredar dan apa yang sebenarnya membuat kita sehat!

Fakta Tentang Tren Diet yang Ada Saat Ini


Diet Pembersih (Cleansing) dan Detoks

Tidak perlu khawatir mengeluarkan racun dari tubuh karena organ dan sistem kekebalan tubuh kita sudah melakukannya dengan baik. Diet pembersih dan detoks belum terbukti secara ilmiah dapat membilas racun dalam tubuh.

Banyak orang mengklaim merasa lebih baik setelah menjalani detoks, namun ini bisa jadi karena efek plasebo—mereka merasa lebih baik hanya karena percaya pada produk tersebut. Pembicaraan soal detoks sebenarnya dimulai sejak awal 1990-an, meskipun para ilmuwan telah meninggalkan teori ini sejak tahun 1930-an. Racun yang disebut-sebut dalam diet detoks tidak pernah teridentifikasi secara klinis.

Sari Buah (Juicing)

Juicing adalah proses membuat minuman dari sari buah atau sayuran tanpa ampas. Meskipun ada manfaatnya, juicing meninggalkan ampas yang mengandung serat—dan serat sangat penting untuk gaya hidup yang sehat.

Selain itu, membuat sari buah juga tidak murah. Mesin juicer bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp. 300 ribu hingga Rp. 3 juta. Paket terapi pembersihan dari merek terkenal bisa menghabiskan dana sekitar Rp. 700 ribu per hari.

Intermittent Fasting (IF)

Atau yang lebih dikenal dengan istilah OCD, bisa membuat kadar gula darah tidak stabil, memicu stres, dan kelelahan. IF tidak selalu mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh, dan jika dilakukan dalam jangka panjang, bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit tubuh.

Aplikasi Pengukur Kalori (Calorie Tracking Apps)

Hati-hati jika terlalu bergantung pada aplikasi pengukur kalori. Keterobsesan pada hal ini bisa memicu gangguan makan yang berbahaya. Cara yang lebih sehat adalah dengan merencanakan kebutuhan makanan harian dengan lebih teliti.

Makanan Rendah Lemak (Low Fat Foods)

Saat lemak dihilangkan dari makanan, sering kali gula, bahan kimia, dan zat pengental justru ditambahkan untuk menggantikan rasa. Makanan rendah lemak yang diproses sering kali malah menjadi kurang sehat.

Memisahkan Karbohidrat dan Protein

Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa memisahkan waktu makan antara karbohidrat dan protein membantu pencernaan atau menurunkan berat badan. Sebaliknya, menggabungkan keduanya dalam satu waktu makan bisa membantu menahan rasa lapar dan memberikan lebih banyak energi.

Diet Bebas Gluten (Gluten-Free Diet)

Beberapa makanan mengandung protein bernama gluten. Namun, tidak ada bukti bahwa gluten menyebabkan gangguan kesehatan pada orang yang sehat, atau bahwa diet bebas gluten dapat membantu menurunkan berat badan. Bahkan, orang yang menghindari gluten bisa berisiko kekurangan vitamin dan mineral. Banyak makanan bebas gluten juga mengandung lebih banyak gula dan lemak untuk menambah rasa.

Intoleransi terhadap gluten atau penyakit Celiac memang ada, tetapi ini kasus yang langka. Jadi, tidak perlu khawatir jika Anda orang sehat.

Mitos Diet yang Keliru

Mengkonsumsi Lemak Membuat Anda Gemuk

Meski makanan berlemak mengandung lebih banyak kalori daripada makanan rendah lemak, mengonsumsi lemak dalam jumlah kecil justru bisa membuat perut Anda terasa kenyang, sehingga Anda akan makan lebih sedikit secara keseluruhan.

Yang terpenting, tubuh kita membutuhkan lemak untuk mendapatkan energi, memperbaiki jaringan, dan menyerap vitamin. Cadangan kalori juga berasal dari lemak.

Tidak Makan Pagi Merupakan Cara Cepat Menurunkan Berat Badan

Studi menunjukkan bahwa orang yang tidak makan pagi justru lebih rentan untuk makan berlebihan pada waktu makan berikutnya, karena mereka merasa sangat lapar.

Kehilangan dan memperoleh berat badan secara berulang (weight cycling) juga dapat meningkatkan risiko makan berlebihan. Weight cycling yang ekstrem bahkan dapat merusak jantung dan pembuluh darah.

Soda Diet Lebih Baik Daripada Cola Biasa

Pemanis buatan dalam soda diet dapat merangsang pankreas Anda untuk melepaskan insulin, yang pada gilirannya memicu rasa lapar dan membuat Anda makan lebih banyak.

Sebuah studi menemukan bahwa meminum satu soda diet setiap hari dapat meningkatkan risiko diabetes dan sindrom metabolisme hingga 36%. Studi lain juga menunjukkan bahwa peminum soda diet memiliki 43% kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung atau stroke.

Mengurangi Kalori Secara Drastis Dapat Menurunkan Berat Badan dengan Cepat

Mengurangi kalori secara drastis justru bisa membuat tubuh Anda bertahan dengan menyimpan lemak. Defisiensi kalori dapat menyebabkan tubuh membakar jaringan otot, bukan lemak, sebagai sumber energi.

Makan Setelah Jam 8 Malam Dapat Menyebabkan Berat Badan Meningkat

Tubuh Anda tidak memiliki "jam tubuh" yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan hanya karena makan malam. Yang lebih penting adalah jenis makanan yang Anda pilih saat larut malam. Jika Anda lapar, pilih makanan sehat dan bergizi daripada camilan tidak sehat.

Karbohidrat Membuat Anda Gemuk

Karbohidrat tidak langsung membuat Anda gemuk. Peningkatan berat badan terjadi ketika Anda mengonsumsi kalori berlebihan dari berbagai jenis makanan. Karbohidrat, termasuk buah, sayuran, dan biji-bijian, seharusnya dikonsumsi secukupnya sebagai bagian dari diet sehat.

Kopi Dapat Menurunkan Berat Badan

Meski kopi dapat menekan nafsu makan, minum beberapa gelas kopi tidak akan menurunkan berat badan Anda. Bahkan, konsumsi kopi berlebihan justru dapat menyebabkan kegelisahan dan peningkatan tekanan darah.

Tren Olahraga Saat Ini

High-Intensity Interval Training (HIIT)

HIIT adalah salah satu tren olahraga paling populer saat ini. Latihan ini melibatkan serangkaian gerakan intensif yang diikuti dengan periode istirahat singkat. Karena HIIT menggabungkan berbagai jenis gerakan, Anda bisa menggunakan berbagai peralatan, mulai dari dumbbell hingga medicine ball.

Body Weight Training

Juga dikenal sebagai calisthenics, latihan ini menggunakan berat tubuh Anda sebagai beban untuk latihan. Karena hampir tidak memerlukan alat sama sekali, body weight training menjadi pilihan yang sangat terjangkau dan praktis untuk banyak orang. Beberapa contoh latihan yang termasuk dalam kategori ini adalah push-up, pull-up, dan squat.

Zumba: Sampai Jumpa Lagi

Zumba, yang terkenal dengan gerakan menari cepat, mencapai puncak popularitas pada tahun 2012, namun hingga kini tetap menjadi salah satu tren olahraga. Zumba.com mencatatkan ada sekitar 14 juta penggemar zumba di seluruh dunia. Para penggemar bisa menikmati tarian dengan irama Latin yang enerjik dan berbagai hits musik yang menyenangkan.

CrossFit

CrossFit menjadi fenomena dalam dunia kebugaran. Dengan program latihan yang berintensitas tinggi dan menggabungkan berbagai jenis gerakan, CrossFit telah menarik perhatian banyak atlet dan selebritas. Namun, penting untuk diingat bahwa bagi pemula, latihan ini bisa berisiko cedera jika dilakukan tanpa pemahaman teknik dasar yang benar. Oleh karena itu, pastikan Anda tidak terburu-buru untuk melewati batas kemampuan tubuh Anda.

Yoga

Yoga adalah salah satu olahraga yang paling banyak diminati saat ini, dengan berbagai jenis yang cocok untuk berbagai level kebugaran. Hatha yoga, misalnya, adalah pilihan yang sempurna bagi pemula karena gerakannya yang lebih lambat dan fokus pada pernapasan. Sementara itu, power yoga menawarkan latihan dengan kecepatan konstan, sangat cocok untuk membantu menurunkan berat badan. Ada juga Bikram yoga, yang dilakukan dalam ruangan bersuhu 40°C dan melibatkan 26 gerakan yoga yang menantang.

Kesimpulan

Tren diet saat ini sangat beragam, mulai dari detoksifikasi hingga diet bebas gluten. Meskipun beberapa tren bisa memberikan hasil jangka pendek, banyak di antaranya tidak terbukti efektif secara ilmiah atau bahkan berisiko bagi kesehatan. Diet yang sehat seharusnya mengutamakan keseimbangan nutrisi, bukan fokus pada pembatasan berlebihan atau klaim yang tidak terbukti. Pilihlah pendekatan yang lebih berbasis pada pemahaman kebutuhan tubuh, dengan mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara teratur.

PasienSehat
PasienSehat Hai, saya pasien biasa yang suka nulis blog buat berbagi dan belajar bareng. Lewat tulisan ini, saya berharap kita bisa saling mendukung, bertukar ide, dan tumbuh bersama.

5 komentar untuk "Fakta tentang Tren Diet Saat Ini"

  1. Bnyak orang memang sering salah membedakan mana yg trik yg berfungsi dgn baik dan mana yg gk brfungsi :D makasih infonya mas

    BalasHapus
  2. jadi ada tata caranya tersendiri ya
    makasih penjelasannya ya

    BalasHapus
  3. Terkadang sering slah juga kalau menerapkan diet, mengurangi porsi makan hingga lemes bahkan bisa sakit....yang paling baik gizi seimbang dan berolahraga serta pola hidup sehat ya mas....trims atas penjelasannya

    BalasHapus
  4. kalau saya, menyukai diet dengan puasa senin dan kamis mas.....gak perlu obat-obatan...lagian percuma karena saya KB pakai Pil dan salah satu efeknya ya gemuk... he,he..he,,,

    BalasHapus
  5. alhamdulillah saya masih kurus mas jadi ga perlu diet yang kayak diatas wkwkwk :v

    BalasHapus