Menguak Lima Mitos tentang Lupus
Penyakit lupus, atau yang dalam dunia kedokteran dikenal dengan nama Systemic Lupus Erythematosus (SLE), terjadi ketika penyakit ini mulai menyerang seluruh organ tubuh atau sistem internal manusia. Karena SLE adalah jenis lupus yang paling umum, banyak orang menyebutnya hanya dengan istilah "Lupus". Penyakit ini bisa memengaruhi organ dalam seperti paru-paru, jantung, ginjal, hati, otak, saraf, sel darah, dan persendian.
Sayangnya, banyak mitos yang beredar tentang lupus. Penyakit ini sering dipandang sebelah mata, padahal sebenarnya serius. Berikut adalah 5 mitos yang sering kita dengar. Mari kita sebarkan kesadaran tentang lupus agar bisa keluar dari bayang-bayang kesalahpahaman.
1. Lupus disebabkan oleh penyakit lain seperti HIV dan kanker
Faktanya: Lupus memang bisa memengaruhi banyak bagian tubuh dan gejalanya seringkali mirip dengan penyakit lain, namun lupus adalah penyakit yang berdiri sendiri.
Gejala lupus bisa berbeda-beda antara satu penderita dengan penderita lainnya. Bahkan, dikatakan bahwa tidak ada dua orang dengan gejala lupus yang persis sama. Penampilan lupus juga bisa mirip dengan berbagai penyakit lain, sehingga sering disebut "penyakit seribu wajah" atau "peniru ulung". Beberapa penderita lupus hanya merasakan sedikit gejala, sementara yang lain bisa mengalami banyak gejala. Gejala lupus juga bisa datang dan pergi. Saat gejala muncul atau semakin parah (flare-up), penderita akan merasa sakit. Namun, saat gejalanya mereda (remisi), penderita bisa merasa sehat kembali.
2. Lupus bisa menular
Karena salah satu gejalanya berupa ruam merah pada kulit dan wajah, banyak orang yang salah paham dan menganggap lupus adalah penyakit menular. Akibatnya, tak jarang penderita lupus merasa dijauhi oleh orang di sekitar mereka.
Faktanya: Lupus tidak menular. Penyakit ini bukanlah penyakit menular, dan Anda tidak bisa tertular lupus dari orang lain. Lupus disebabkan oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh yang sehat.
Penyebab lupus masih belum diketahui secara pasti, dan tidak ada pemeriksaan medis yang bisa memastikan penyebabnya. Banyak teori yang berkembang, dengan faktor genetik sering kali disebut-sebut. Namun, hanya sekitar 10% penderita lupus yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini. Ada pula teori yang mengaitkan lupus dengan faktor sinar ultraviolet, bahan kimia, obat-obatan, stres, dan hormon. Karena lupus lebih sering menyerang wanita, terutama yang berusia antara 20 hingga 45 tahun, banyak ahli menduga ada hubungan dengan hormon estrogen, meski ini masih perlu penelitian lebih lanjut. Yang jelas, lupus bukanlah penyakit yang bisa menular.
3. Lupus hanya menyerang wanita dewasa
Faktanya: Meskipun lupus lebih sering menyerang wanita, lupus juga bisa terjadi pada anak-anak, remaja, dan pria.
Lupus hanya menyerang sekitar 10% pria dari total pengidap lupus, namun tetap perlu diwaspadai. Mitos yang sering berkembang adalah bahwa lupus hanya menyerang wanita usia subur, padahal pria dan bahkan anak-anak atau remaja juga bisa terjangkit penyakit ini.
4. Wanita dewasa dengan lupus tidak bisa memiliki anak
Faktanya: Wanita dengan lupus tetap bisa memiliki anak. Namun, ada risiko tertentu yang harus dibicarakan dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan untuk memastikan semuanya berjalan lancar.
Penting untuk mengingat bahwa penyakit lupus harus terkontrol atau berada di bawah kendali selama 12 bulan sebelum hamil. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis lupus, dan pastikan juga berkonsultasi dengan dokter spesialis kehamilan (OB) yang berpengalaman dalam menangani kehamilan berisiko tinggi.
5. Jika Anda memiliki lupus, Anda mungkin akan meninggal dunia karenanya
Faktanya: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap penderita lupus memiliki kondisi yang unik. Dengan pengelolaan yang tepat, 80%-90% penderita lupus dapat menjalani hidup yang sehat, meskipun dengan cara hidup yang disesuaikan dengan kondisi mereka.
Penderita lupus tidak selalu dalam kondisi sakit. Dengan perubahan pola hidup, pengendalian emosi, pengaturan gizi yang seimbang, penggunaan obat yang tepat, serta pengaturan aktivitas dan istirahat yang baik, penderita lupus dapat hidup sehat dan berkualitas. Banyak gejala lupus muncul jika penderita terlalu lelah, baik secara fisik maupun mental.
Apakah ada mitos lain tentang lupus yang pernah kalian dengar? Yuk, bagikan untuk menyebarkan kesadaran!
Kesimpulan
Lupus, atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE), adalah penyakit autoimun yang bisa menyerang berbagai organ tubuh. Meskipun sering kali disalahpahami, lupus bukan penyakit menular, bukan akibat penyakit lain, dan dapat mempengaruhi siapa saja, baik pria, wanita, maupun anak-anak. Mitos-mitos seperti lupus hanya menyerang wanita dewasa atau tidak bisa memiliki anak sudah seharusnya diluruskan. Dengan pengelolaan yang tepat, penderita lupus dapat menjalani kehidupan yang sehat dan berkualitas. Oleh karena itu, penting untuk menyebarkan kesadaran tentang lupus agar lebih banyak orang memahami penyakit ini dengan benar dan tidak terjebak pada kesalahpahaman.
oalah lupus itu nama penyakit toh mas
BalasHapussaya taunya itu nama film jadul yg suka ngunyah permen karet.hehehe
Lups jaman saya muda adalah seorang anak muda gaul yang ganteng...mirip saya gituh deh...Lupus yang ini justru sejenis penyakit menakutkan dong
BalasHapuspengetahuan baru nich... kirain lupus yang suka naik motor vespa itu
BalasHapus