Kenali Gejala Autisme Pada Anak (Balita)

Setiap tanggal 2 April diperingati sebagai Hari Autisme Sedunia. Untuk meningkatkan kesadaran akan Autism Spectrum Disorder (ASD/Autisme), ada baiknya kita mengenali tanda dan gejala utama autisme pada anak (balita).

Saya sangat berterima kasih jika Anda membagikan postingan ini sebanyak mungkin untuk meningkatkan kesadaran dan memahami tantangan yang harus dihadapi oleh orang-orang dengan spektrum autisme setiap hari, dan sepanjang hidupnya.

Setiap orang dengan spektrum autisme tidaklah sama, jadi jika anda memiliki kekhawatiran segera konsultasikan dengan dokter sehingga anak anda bisa mendapat pemeriksaan skrining autisme sesegera mungkin. Ingat semakin awal penanganan akan semakin baik.


Berikut ini merupakan tanda dan gejala autisme pada anak balita yang sering terjadi:
  • Tidak bisa bicara dalam 16 bulan pertama. Telah diperkirakan bahwa 40% anak-anak dengan autisme tidak pernah bicara.
  • Tidak merespon dengan nama mereka sendiri ketika usia mereka mencapai 1 tahun.
  • Kurang bisa tersenyum dan mengekspresikan wajah pada usai 6 bulan. Anak anda mungkin tidak bisa menanggapi senyuman anda.
  • Sulit buang air besar. Mereka mungkin memiliki jangka waktu sembelit.
  • Kurangnya minat dalam permainan, seperti "ciluk ba".
  • Kurang bisa menggapai gandengan tangan anda.
  • Kurang bisa menggerakan tangan seperti melambaikan selamat tinggal.
  • Tidak berminat bermain dengan teman sebayanya.

Tentunya ini bukan daftar lengkap. Silahkan berkomentar untuk menambahkan tanda dan gejala ASD yang anda lihat pada anak anda.

Perlu diperhatikan bahwa sebagian anak juga mengalami regresi (penurunan), yang artinya gejala tidak akan terlihat sampai dengan saatnya. Regresi terjadi dalam berbicara dan keterampilan sosial yang umum merupakan indikator utama pada autisme. Jika hal itu terjadi, segera hubungi dokter untuk diagnosis, penanganan dan terapi.

9 komentar untuk "Kenali Gejala Autisme Pada Anak (Balita)"

  1. bisa jadi juga anak balita akan autisme dengan petunjuk di atas. namun ada juga gelaja autisme pada balita dengan hyper aktif akan keadaan dan permainannya sendiri, namun jarang berinteraksi dengan orang sekelilingnya. seperti pada ibu dan saudaranya sendiri...kayak telat respon gitu gan....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbah, serupa tapi tak sama, meskipun anak autis juga bisa hiperaktif, tapi tidak semua hiperaktif itu autis. Autisme (ASD) beda dengan hiperaktif (ADHD)...

      kalau autisme, anak seperti memiliki dunianya sendiri, tidak tertarik dengan dunia luar, makanya kadang berlari-lari sendiri, memukul benda, sulit/tidak main dengan teman sebaya, tidak/terlambat bicara, anak autis biasaya cenderung tidak berbuat jelek pada orang lain.

      kalau hiperaktif, anak tingkah lakunya tidak teratur, sering merusak barang, mengamuk, sulit duduk diam, tidak sabaran, sukar memusatkan perhatian, banyak bicara, gelisah, berlebihan, bahkan melukai orang sekitarnya.

      Hapus
  2. Kalo udah nemu gejala yg sudah disebutkan, memang harus segera cepat berkonsul ke dokter untuk menanggulinya

    BalasHapus
  3. Kalo tanda-tandanya ya seperti yang dibilang Mbah Dinan, di sekolah saya dulu ada anak autis dan perilakunya seperti yang dikatakan Mbah Dinan, anak tersebut begitu hyperactive dan suka asik main sendiri...

    BalasHapus
  4. Terima kasih pak Kuncoro, karena dengan mengenal gejala sejak dini,
    kita bisa melakukan antisipasinya..

    BalasHapus
  5. jadi bahan informasi, supaya lebih waspada jika ada gejala sperti diatas, langsung hubungi dokter

    BalasHapus
  6. Alahamdulillah nambah wawasan, aku juga khawatir jika salah satu gejalanya hinggap dikeluarga atau kerabat, trims ya mas..

    BalasHapus
  7. jadi orang tua autisme adalah sebuah ujian bagi orang tua bagaimana kesabaran mendidik anak yang begitu banyak kekurangan, bayangkan alangkah sedihnya bila anak kita tidak mau bertatap mata dan tidak merespon dengan panggilan nama seakan ia punya dunia lain

    BalasHapus