Mau Opname Kamar Selalu Penuh, Gimana Nih BPJS!

Kenapa ya, kalau kita mau opname di rumah sakit, sering banget pihak rumah sakit bilang kamar penuh, tapi pas kita cek sendiri ternyata ada yang kosong? Bahkan, kalau kita bilang nggak pakai BPJS Kesehatan, kamar langsung tersedia, padahal itu rumah sakit rujukan BPJS Kesehatan. Kenapa bisa begini dan bagaimana cara mengatasinya?

Penjelasan soal "kamar penuh"

Di rumah sakit, pembagian kamar nggak semudah yang kita bayangkan. Setiap kamar dibagi lagi berdasarkan jenis kelamin, dan juga berdasarkan jenis penyakit: infeksi/menular atau non-infeksi. Jadi, misalnya ada satu kamar untuk laki-laki dengan penyakit menular, satu lagi untuk laki-laki yang nggak menular, satu kamar untuk perempuan dengan penyakit menular, dan satu lagi untuk perempuan dengan penyakit non-infeksi.

Jadi, meskipun kelihatannya ada kamar kosong, misalnya kamar untuk pasien perempuan yang masih bisa menampung beberapa orang, tapi bisa jadi kamar yang sesuai dengan kondisi penyakit kita (misalnya, pasien laki-laki dengan penyakit non-infeksi) sudah penuh. Inilah yang sering menyebabkan kebingungannya: kamar sebenarnya ada, tapi nggak cocok dengan kondisi penyakit kita.

Sayangnya, petugas rumah sakit kadang kurang memberikan penjelasan tentang hal ini, sehingga masyarakat merasa bingung.

Kuota untuk pasien BPJS dan pasien umum

Selain itu, rumah sakit swasta biasanya punya kebijakan kuota kamar tertentu. Misalnya, 30% untuk pasien BPJS, dan 70% untuk pasien umum. Jadi, kalau kamu mendaftar sebagai pasien BPJS, bisa jadi kuota kamar untuk pasien BPJS sudah penuh, tapi kuota untuk pasien umum masih tersedia.

Namun, mulai tahun 2014, ada regulasi (Permenkes No. 27 tahun 2014) yang mengatakan bahwa rumah sakit nggak boleh membatasi jumlah tempat tidur untuk peserta JKN (BPJS Kesehatan). Jadi, seharusnya seiring berjalannya waktu, kuota kamar untuk pasien BPJS sudah nggak boleh lagi dibatasi. Tapi kenyataannya, jumlah peserta JKN yang baru sekitar 141 juta orang, sementara penduduk Indonesia masih banyak yang menggunakan jalur umum. Jadi, pasien umum juga tetap harus diprioritaskan kalau membutuhkan perawatan.

Kamar penuh di rumah sakit pemerintah

Kalau di rumah sakit pemerintah, memang sering terjadi masalah kamar penuh. Jumlah pasien yang membludak nggak sebanding dengan jumlah kamar yang ada. Pengalaman saya pribadi, saat mau opname di RSU, kamar selalu penuh, dan akhirnya kondisi saya memburuk hingga dibawa ke IGD. Di IGD pun pasiennya juga penuh, bahkan harus antri berhari-hari untuk mendapatkan kamar. Untungnya, pasien IGD diprioritaskan oleh dokter untuk mendapatkan kamar.

Apa yang bisa dilakukan?

Kondisi ini memang terjadi di banyak tempat, dan semoga menjadi perhatian pemerintah dalam mengelola program BPJS Kesehatan. Harapannya, keluhan masyarakat bisa menjadi bahan evaluasi agar BPJS Kesehatan bisa diperbaiki dan lebih efisien lagi.

Permenkes No. 27 tahun 2014

Setiap regulasi terkait JKN bisa kita temukan di jkn.kemkes.go.id. Dengan mengetahui peraturan tersebut, setidaknya kita bisa lebih percaya diri untuk mengajukan argumen jika mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan di rumah sakit.

PasienSehat
PasienSehat Hai, saya pasien biasa yang suka nulis blog buat berbagi dan belajar bareng. Lewat tulisan ini, saya berharap kita bisa saling mendukung, bertukar ide, dan tumbuh bersama.

3 komentar untuk "Mau Opname Kamar Selalu Penuh, Gimana Nih BPJS!"

  1. nasib jadi peserta bpjs semoga pelayanannya akan semakin membaik

    BalasHapus
  2. Beberapa hari lalu ketemu kasus juga peserta BPJS yang tidak kebagian kamar. Miris liatnya

    BalasHapus
  3. Sarana, prasarana dan profesionalisme yg melaksanakan pelayanan bpjs belum siap, tp sdh memaksa kt semua pki, akhirnya kekecewaan yg didpt

    BalasHapus