Pengobatan Tuberkulosis (TB) dengan BPJS Kesehatan

Apakah peserta BPJS yang terdaftar di faskes tingkat pertama selain puskesmas bisa mendapatkan obat TB dari puskesmas?
Mengingat TB adalah program yang berbeda dari BPJS, ini jawabannya.

Pengendalian penyakit Tuberkulosis (TB) adalah bagian dari program pemerintah yang sudah lama didukung oleh lembaga non-pemerintah, seperti Global Fund, yang menjadi donor utama pembiayaan program ini.

Penyakit TB di Indonesia masih menjadi masalah besar. Indonesia adalah negara dengan kasus TB terbanyak ketiga di dunia. Oleh karena itu, obat anti-TB diberikan secara gratis di fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. Di Puskesmas, obat anti-TB diberikan tanpa memandang apakah pasien menggunakan asuransi sosial (seperti BPJS) atau tidak.

Selain Puskesmas, ada juga beberapa Balkesmas dan klinik swasta yang mendukung program TB ini. Mereka menawarkan obat anti-TB gratis melalui program DOTS, yang bertujuan mengobati dan mengendalikan TB di masyarakat.

Saat ini, program TB sedang dikembangkan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti klinik dan praktik dokter perorangan. Tentu saja, ada persyaratan kompetensi dan sertifikasi agar pengendalian TB dapat dilakukan dengan baik.

Intinya, pengobatan TB tidak terkait langsung dengan BPJS Kesehatan. Namun, sangat baik jika program TB/DOTS juga tersedia di seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama. Hal ini karena dokter di sana berperan sebagai penjaga gerbang layanan kesehatan tingkat dasar, yang bertanggung jawab mengendalikan baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular di Indonesia.

Prinsipnya, program-program yang sudah memiliki alokasi anggaran pemerintah tetap berjalan. BPJS Kesehatan hanya mencakup komponen jasa pelayanan medis. Obat dan alat kesehatan untuk TB dibiayai melalui program pemerintah. Program lain yang serupa adalah layanan KB dan imunisasi.

Semoga semakin banyak penderita TB yang dapat diakses oleh program TB/DOTS ini.

PasienSehat
PasienSehat Hai, saya pasien biasa yang suka nulis blog buat berbagi dan belajar bareng. Lewat tulisan ini, saya berharap kita bisa saling mendukung, bertukar ide, dan tumbuh bersama.

2 komentar untuk "Pengobatan Tuberkulosis (TB) dengan BPJS Kesehatan"

  1. Penderita TB kabarnya ditanggung oleh pemerintah ya mas selama 6 bulan rutin....apa termasuk perawatan di rumah sakit mas? Kalau menggunakan BPJS kan pelayanannya tidak selalu memuaskan, gimana caranya agar dilayani secara penuh mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, pengobatan TB ditanggung pemerintah, obat-obatannya tersedia di puskesmas, tidak perlu ke RS. Umumnya pasien TB tidak membutuhkan perawatan di RS, tapi jika menurut dokter harus dirawat boleh saja. Kalau ingin layanan memuaskan yang penting saling menghargai saja. Kalau kita menghargai petugas dan nakes, mereka juga menghargai pasien kok.

      Hapus