7 Obat Resep Dokter yang Sering Disalahgunakan
Meskipun obat-obatan yang diresepkan oleh dokter dan dikelola oleh apotek dianggap aman, bukan berarti semua orang bisa mengonsumsinya tanpa risiko. Jumlah resep obat terus meningkat, dan dengan itu, peluang penyalahgunaannya juga semakin besar. Baru-baru ini, kita bahkan mendengar berita tentang penyalahgunaan obat Parkinson yang dijual bebas.
Penting untuk mengedukasi diri mengenai obat resep yang bisa menimbulkan kecanduan, seperti Adderall, Xanax, Kodein, amfetamin, dan lainnya. Yuk, kita simak beberapa obat yang sering disalahgunakan.
Obat-obatan resep yang sering disalahgunakan biasanya termasuk dalam tiga kategori utama:
- Opioid: Obat ini dicari karena bisa menimbulkan rasa euforia untuk meredakan nyeri, baik nyeri jangka pendek maupun kronis.
- Depresan sistem saraf pusat: Obat-obat ini, yang juga dikenal sebagai penenang dan obat anti-depresi, termasuk barbiturat dan benzodiazepin. Mereka memiliki efek menenangkan yang bisa memberikan rasa relaksasi, seperti selimut hangat untuk otak.
- Stimulan: Obat ini meningkatkan aktivitas otak, yang berarti meningkatkan kewaspadaan dan energi.
Berikut adalah 7 jenis obat resep dokter yang paling sering disalahgunakan:
#1 - Xanax
Xanax (Alprazolam) adalah benzodiazepin yang biasanya diresepkan untuk gangguan panik dan kecemasan. Obat ini bekerja dengan menenangkan sistem saraf pusat yang terlalu aktif. Banyak orang yang membeli Xanax tanpa resep untuk merasakan efek relaksasi. Menurut The Drug Abuse Warning Network, Xanax adalah obat yang paling sering disalahgunakan untuk tujuan ini.
#2 - Klonopin & Valium
Sama seperti Xanax, Klonopin dan Valium juga sering disalahgunakan karena efek penenang yang ditimbulkan. Dalam dosis tinggi, efeknya bisa mirip dengan alkohol, termasuk rasa mabuk, banyak bicara, dan relaksasi. Obat-obat ini dapat menyebabkan kecanduan yang serius, bahkan overdosis, jika disalahgunakan.
#3 - Oxycodone
Oxycodone, yang dijual dengan merek OxyContin dan Percocet, adalah opioid yang mengubah cara otak merespon rasa sakit. Obat ini bisa menyebabkan euforia dan efek sedatif. Karena sering disamakan dengan heroin, oxycodone juga sering disalahgunakan. Harga yang mahal per tablet membuat pecandu seringkali terpaksa mencuri untuk membayar kebiasaan buruk ini.
#4 - Demerol & Darvocet
Seperti Oxycodone, Demerol dan Darvocet adalah obat penghilang rasa sakit yang juga sering disalahgunakan. Pengguna sering mengembangkan toleransi terhadap efek obat ini, sehingga mereka meningkatkan dosisnya, yang dapat berisiko fatal. Pada tahun 2010, Darvocet ditarik dari pasaran karena menyebabkan komplikasi jantung.
#5 - Kodein
Kodein sering ditemukan dalam sirup obat batuk untuk meredakan batuk dan nyeri. Namun, jika dikonsumsi dalam dosis tinggi, Kodein bisa memberikan efek sedatif dan mengubah tingkat kesadaran pengguna, yang menjadikannya sasaran penyalahgunaan.
#6 - Amfetamin
Amfetamin, yang sering diresepkan untuk ADHD dan narkolepsi, berfungsi untuk meningkatkan fokus dan kewaspadaan. Namun, obat ini juga sering disalahgunakan, terutama dalam bentuk merek Adderall, oleh orang yang ingin tetap terjaga—seperti pengemudi truk, mahasiswa, dan pekerja shift.
#7 - Ritalin
Ritalin adalah stimulan yang meningkatkan kadar dopamin dalam otak, yang memengaruhi motivasi dan rasa senang. Obat ini sering disalahgunakan karena kemudahan aksesnya. Pada tahun 2005, dokter meresepkan Ritalin lebih dari 29 juta kali, dan jumlahnya terus meningkat.
Jika Anda mencurigai ada orang terdekat Anda yang menyalahgunakan salah satu obat di atas, segera beri mereka dukungan, seperti konseling atau rehabilitasi. Penyalahgunaan obat penenang, terutama di kalangan remaja dan orang di bawah usia 30, adalah yang paling sering terjadi.
Kesimpulan
Penyalahgunaan obat resep dokter adalah masalah serius yang semakin meningkat. Meskipun obat-obatan ini diresepkan untuk membantu mengatasi masalah medis, penyalahgunaannya bisa berbahaya dan menyebabkan kecanduan. Dari opioid hingga stimulan, setiap jenis obat memiliki efek samping yang bisa berisiko jika tidak digunakan dengan benar.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat resep dan tidak menggunakannya tanpa resep. Jika Anda atau orang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda penyalahgunaan obat, segera cari bantuan untuk menghindari dampak kesehatan yang lebih parah. Edukasi diri mengenai obat-obatan yang sering disalahgunakan adalah langkah awal untuk mencegah kecanduan.
pelum pernah denger nama obat"an di atas :D
BalasHapuskalau belum pernah tau berarti belum pernah pake, bagus itu. hehe..
Hapusobat di atas itu rata-rata diresepkan dokter untuk gangguan tidur, gangguan panik, gangguan cemas, ADHD/hiperaktif, pereda nyeri, nyeri kronis,..