Bahaya Kurang Tidur Pada Fungsi Pembuluh Darah
Dampak dari kurang tidur parsial pada kontrol pernapasan dan pembuluh darah telah diuji dalam sebuah penelitian, dan ditemukan bahwa pengurangan waktu tidur lebih dari 2 malam berturut-turut dapat mengganggu fungsi pernapasan dan pembuluh darah.
Pada 2 malam pertama, 8 orang dewasa yang sehat berusia 20 tahun tidur normal 8 jam semalam. Kemudian, di malam berikutnya mereka mengurangi waktu tidurnya, dengan hanya 4 jam tidur selama 3 hari berturut-turut.
Setiap peserta kemudian diperiksa untuk melihat seberapa sehat pembuluh darah mereka, dengan sebuah tes fungsi pembuluh darah, atau tes fungsi vaskular. Setelah 2 malam kurang tidur, ada penurunan signifikan dari fungsi vaskular dibandingkan dengan 2 tidur normal sebelumnya. Namun demikian, fungsi vaskular kembali ke garis normalnya setelah di hari ketiga kurang tidur, mugkin karena respon adaptif dari kurang tidur yang akut.
Peserta penelitian juga terekspos karbon dioksida yang cukup tinggi dalam tes lain, yang biasanya meningkatkan kecepatan pernapasan dan kedalamannya. Kontrol pernapasan pada dasarnya berkurang setelah kurang tidur.
Para peserta kemudian tidur selama 10 jam dalam 5 malam berturut-turut. Setelah tes yang sama dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa fungsi pembuluh darah dan kontrol pernapasan membaik.
Hasil penelitian ini dapat memberi kesan bahwa mekanisme di balik kurang tidur berkaitan dengan penyakit kardiovaskular (seperti penyakit jantung dan stroke). Jika kurang tidur terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama, pada akhirnya dapat mengembangkan penyakit kardiovaskular.
Hilangnya kontrol pernapasan yang teramati dari hasil penelitian juga berperan dalam pengembangan sleep apnea, yang juga berkaitan dengan penyakit kardiovaskular.
Sejumlah penduduk yang cenderung melaporkan periode tidur yang lebih pendek, seperti orang tua atau lansia, bisa berada pada risiko yang lebih besar dari efek yang merugikan kesehatan ini.
Referensi: The FASEB Journal 2013;27:930.25
Pada 2 malam pertama, 8 orang dewasa yang sehat berusia 20 tahun tidur normal 8 jam semalam. Kemudian, di malam berikutnya mereka mengurangi waktu tidurnya, dengan hanya 4 jam tidur selama 3 hari berturut-turut.
Setiap peserta kemudian diperiksa untuk melihat seberapa sehat pembuluh darah mereka, dengan sebuah tes fungsi pembuluh darah, atau tes fungsi vaskular. Setelah 2 malam kurang tidur, ada penurunan signifikan dari fungsi vaskular dibandingkan dengan 2 tidur normal sebelumnya. Namun demikian, fungsi vaskular kembali ke garis normalnya setelah di hari ketiga kurang tidur, mugkin karena respon adaptif dari kurang tidur yang akut.
Peserta penelitian juga terekspos karbon dioksida yang cukup tinggi dalam tes lain, yang biasanya meningkatkan kecepatan pernapasan dan kedalamannya. Kontrol pernapasan pada dasarnya berkurang setelah kurang tidur.
Para peserta kemudian tidur selama 10 jam dalam 5 malam berturut-turut. Setelah tes yang sama dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa fungsi pembuluh darah dan kontrol pernapasan membaik.
Hasil penelitian ini dapat memberi kesan bahwa mekanisme di balik kurang tidur berkaitan dengan penyakit kardiovaskular (seperti penyakit jantung dan stroke). Jika kurang tidur terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama, pada akhirnya dapat mengembangkan penyakit kardiovaskular.
Hilangnya kontrol pernapasan yang teramati dari hasil penelitian juga berperan dalam pengembangan sleep apnea, yang juga berkaitan dengan penyakit kardiovaskular.
Sejumlah penduduk yang cenderung melaporkan periode tidur yang lebih pendek, seperti orang tua atau lansia, bisa berada pada risiko yang lebih besar dari efek yang merugikan kesehatan ini.
Referensi: The FASEB Journal 2013;27:930.25
Posting Komentar untuk "Bahaya Kurang Tidur Pada Fungsi Pembuluh Darah"