Fakta Tentang Lupus, Apa Sebenarnya Lupus Itu?
Banyak orang mungkin telah mendengar tentang Lupus, tapi tidak banyak yang tahu apa sebenarnya Lupus itu. Dalam rangka Hari Lupus Sedunia, yang diperingati hari Minggu 10 Mei 2015, berikut empat fakta kunci untuk mengenal lebih dekat tentang penyakit kompleks ini, yang jumlah penderitanya diperkirakan mencapai 1,5 juta orang di Indonesia dan setidaknya lima juta orang di seluruh dunia.
1. Seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung, Lupus tidak menular, yang berarti orang dengan lupus (Odapus) tidak dapat menularkan lupus kepada Anda. Penyebab Lupus tidak diketahui secara pasti, para dokter dan ilmuwan mempercayai ada banyak faktor, mulai dari genetika dan hormon hingga lingkungan hidup seseorang, dapat berperan. Ada beberapa pemicu, seperti sinar ultraviolet atau obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan Lupus kambuh pada orang yang memilikinya. Lupus juga dikenal sebagai SLE, yang merupakan singkatan dari Systemic Lupus Erythematosus karena dapat menyerang seluruh organ tubuh anda.
2. Lupus adalah penyakit autoimun, klasifikasi ini berarti bahwa sistem kekebalan tubuh menjadi kacau (atau mengalami kelainan / gangguan) sehingga menyerang bagian tubuh yang sehat bukan menargetkan zat asing berbahaya. Akibatnya, tubuh manusia bereaksi secara berbeda terhadap Lupus. Beberapa Odapus mungkin mengalami masalah ginjal, sementara yang lain mungkin mengalami nyeri pada persendian. Penyakit ini dapat kambuh pada waktu tertentu dan remisi pada waktu yang lain.
3. Cara Lupus mempengaruhi setiap orang berbeda. Wanita 6 sampai 10 kali lebih berisiko untuk terkena Lupus daripada pria, namun yang lebih banyak terkena adalah ras Asia, Afrika, Hispanik, dan keturunan penduduk asli Amerika. Dalam pengelompokan ini, tingkat lanjut dari penyakit ini bervariasi oleh gejala. Misalnya, ras Afrika-Amerika dengan Lupus cenderung lebih mengalami kejang dan stroke, sementara Hispanik lebih sering mengalami masalah jantung.
4. Lupus dapat dikelola dengan obat-obatan, tapi tidak ada obat yang menyembuhkan. Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengelolanya termasuk imunosupresan (obat-obatan untuk menekan sistem kekebalan tubuh) dan kortikosteroid (yang meniru kortisol, hormon yang diproduksi tubuh secara alami). Pada tahun 2011, obat pertama dalam lebih dari 50 tahun untuk mengobati lupus telah disetujui, menurut CDC Amerika Serikat. Obat kemoterapi telah digunakan untuk mengobati Odapus khususnya dengan Lupus yang sangat parah. Efek samping dari pengobatan juga tak kalah ngeri dari Lupus itu sendiri.
5. Di Indonesia terdapat dua Yayasan bagi penyandang Lupus untuk saling berbagi dan mendukung sesama penderita, yaitu Yayasan Lupus Indonesia (YLI) yang berpusat di Jakarta dan Syamsyi Dhuha Foundation (SDF) yang berpusat di Bandung.
Semoga dengan adanya peringatan Hari Lupus Sedunia 10 Mei 2015, akses layanan obat bagi Odapus semakin mendapat perhatian dari pemerintah.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan lihat juga label tentang Lupus pada blog ini.
1. Seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung, Lupus tidak menular, yang berarti orang dengan lupus (Odapus) tidak dapat menularkan lupus kepada Anda. Penyebab Lupus tidak diketahui secara pasti, para dokter dan ilmuwan mempercayai ada banyak faktor, mulai dari genetika dan hormon hingga lingkungan hidup seseorang, dapat berperan. Ada beberapa pemicu, seperti sinar ultraviolet atau obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan Lupus kambuh pada orang yang memilikinya. Lupus juga dikenal sebagai SLE, yang merupakan singkatan dari Systemic Lupus Erythematosus karena dapat menyerang seluruh organ tubuh anda.
2. Lupus adalah penyakit autoimun, klasifikasi ini berarti bahwa sistem kekebalan tubuh menjadi kacau (atau mengalami kelainan / gangguan) sehingga menyerang bagian tubuh yang sehat bukan menargetkan zat asing berbahaya. Akibatnya, tubuh manusia bereaksi secara berbeda terhadap Lupus. Beberapa Odapus mungkin mengalami masalah ginjal, sementara yang lain mungkin mengalami nyeri pada persendian. Penyakit ini dapat kambuh pada waktu tertentu dan remisi pada waktu yang lain.
3. Cara Lupus mempengaruhi setiap orang berbeda. Wanita 6 sampai 10 kali lebih berisiko untuk terkena Lupus daripada pria, namun yang lebih banyak terkena adalah ras Asia, Afrika, Hispanik, dan keturunan penduduk asli Amerika. Dalam pengelompokan ini, tingkat lanjut dari penyakit ini bervariasi oleh gejala. Misalnya, ras Afrika-Amerika dengan Lupus cenderung lebih mengalami kejang dan stroke, sementara Hispanik lebih sering mengalami masalah jantung.
4. Lupus dapat dikelola dengan obat-obatan, tapi tidak ada obat yang menyembuhkan. Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengelolanya termasuk imunosupresan (obat-obatan untuk menekan sistem kekebalan tubuh) dan kortikosteroid (yang meniru kortisol, hormon yang diproduksi tubuh secara alami). Pada tahun 2011, obat pertama dalam lebih dari 50 tahun untuk mengobati lupus telah disetujui, menurut CDC Amerika Serikat. Obat kemoterapi telah digunakan untuk mengobati Odapus khususnya dengan Lupus yang sangat parah. Efek samping dari pengobatan juga tak kalah ngeri dari Lupus itu sendiri.
5. Di Indonesia terdapat dua Yayasan bagi penyandang Lupus untuk saling berbagi dan mendukung sesama penderita, yaitu Yayasan Lupus Indonesia (YLI) yang berpusat di Jakarta dan Syamsyi Dhuha Foundation (SDF) yang berpusat di Bandung.
Semoga dengan adanya peringatan Hari Lupus Sedunia 10 Mei 2015, akses layanan obat bagi Odapus semakin mendapat perhatian dari pemerintah.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan lihat juga label tentang Lupus pada blog ini.
.Biarpun tidak menular tapi berbahaya juga ya gan, gaada obat yang bisa menyembuhkan.
BalasHapus.Saya pernah dengar kata Lupus ini, tapi tidak tau kalau ini ternyata penyakit.
.Terima kasih gan sudah berbagi, jadi tau saya sekarang. :)
saya pernah membacanya pak orang yang akrab dengan lupus selama tahunan dan mengalami remisi saya akan melihat lagi di blog ini beda MS dengan Lupus
BalasHapuskang tiap orang kan reaksinya berbeda - beda terhadap lupus ini. taunya dia terserang lupus itu bagaimana?
BalasHapusmembedakan dari penyakit lain.
Salam Mas, Diagnosis lupus ditegakkan dari banyak pemeriksaan lab (tes darah), tidak ada pemeriksaan tunggal untuk Lupus. Penyakit ini memang sering menyerupai penyakit lain dan kadang membuat bingung dokter yang memeriksanya, biasanya dokter yang menangani lupus adalah dokter ahli rheumatologi dan ahli imunologi.
HapusSecara kasat mata gejala paling umumnya adalah rasa lelah / tidak bertenaga / kelemahan otot dan ruam yang khas pada kulit. Tapi kalau lupus menyerang organ dalam yang vital, setiap pasien gejalanya berbeda. Lupus dapat menyerang ginjal, otak, jantung, dan lain-lain. Itulah yang membuat gejalanya sangat bervariasi dan menyerupai penyakit lain.
Kalau tidak menular, bukan berati kita tidak waspada ya mas?....apapun jenis penyakitnya, kita dianjurkan untuk tidak menjauhi penderitanya!
BalasHapus