Apa Itu Graves Disease: Penyebab, Gejala Pengobatan

Penyakit Graves adalah salah satu jenis penyakit autoimun yang mempengaruhi kelenjar tiroid, menyebabkan tiroid menjadi terlalu aktif (hipertiroidisme). Penyakit ini dapat berdampak luas pada berbagai sistem tubuh, mulai dari jantung hingga mata. Dengan karakteristik yang khas, seperti mata yang menonjol (exophthalmos) dan pembengkakan pada kaki (pretibial myxedema), penyakit ini bisa memburuk jika tidak segera ditangani. Pemahaman tentang penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatannya sangat penting untuk membantu pasien mengelola kondisi ini dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Penyebab dan Faktor Risiko yang Berkaitan

Autoantibodi

Inflamasi kronis pada kelenjar tiroid bisa memicu produksi antibodi yang menyerang reseptor tiroid (reseptor TSH), yang berfungsi mengatur sekresi hormon tiroid. Pada penyakit Graves, antibodi ini justru merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon T3 dan T4 secara berlebihan. Akibatnya, kelenjar tiroid membesar dan tampak seperti bengkak di depan leher. Keunikan penyakit Graves adalah adanya antibodi yang menstimulasi tiroid.

Gangguan autoimun ini juga menyebabkan pembengkakan pada jaringan lemak dan ikat di belakang bola mata, serta pada otot-otot sekitar mata. Penumpukan cairan dan zat seperti asam hyaluronic menyebabkan bola mata terdorong ke depan. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan masalah mata yang serius.

Gender dan Genetik

Penyakit Graves lebih sering terjadi pada wanita, dengan perbandingan 7:1 dibandingkan pria. Ada kecenderungan keluarga yang cukup kuat, dengan anggota keluarga yang sering menderita, dan anak kembar memiliki risiko lebih tinggi (20-40%).

Stres

Stres juga menjadi pemicu gangguan autoimun. Stres tinggi dapat menekan sistem imun, lalu memicu peningkatan sistem imun setelah stres hilang, yang dapat memicu produksi antibodi. Selama kondisi penekanan imun, seperti pada kehamilan, insiden penyakit Graves lebih rendah.

Obat-obatan

Obat-obatan yang mengandung yodium, seperti amiodarone (untuk gangguan irama jantung), bisa berinteraksi atau merusak sel-sel tiroid. Proses ini dapat menghasilkan antibodi atau meningkatkan aktivitas tiroid jika antibodi tersebut memberi efek stimulasi.

Kebiasaan Merokok

Ada hubungan kuat antara kebiasaan merokok dan penyakit Graves, terutama dengan exophthalmos.

Gejala Penyakit Graves

Gejala utama penyakit Graves adalah hipertiroidisme, yang meliputi:

  • Penurunan berat badan meskipun nafsu makan meningkat,
  • Kecemasan dan perubahan emosi,
  • Tremor (gemetar),
  • Palpitasi (denyut jantung cepat),
  • Intoleransi terhadap panas dan peningkatan keringat,
  • Sering buang air besar, meski tidak diare,
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil,
  • Disfungsi ereksi dan ginekomastia (pembesaran payudara pada pria),
  • Fibrilasi atrium,
  • Gangguan kontrol gula darah pada penderita diabetes,
  • Osteoporosis atau hiperkalsemia,
  • Gatal dan pembengkakan pada kaki bagian bawah (pretibial myxedema).

Pada pasien lansia, gejala cenderung lebih berat, dengan penurunan berat badan yang lebih sedikit dan lebih banyak gejala jantung, seperti denyut nadi cepat, fibrilasi atrium, sesak napas saat beraktivitas, dan pembengkakan.

Jika terdapat komplikasi mata seperti exophthalmos, bola mata yang menonjol mungkin tidak menimbulkan gejala, hanya menimbulkan kekhawatiran kosmetik. Namun, pada kasus parah, bisa muncul nyeri di belakang mata, produksi air mata berlebihan, dan penglihatan kabur.

Diagnosis Penyakit Graves

Pada pasien hipertiroidisme, kesan umum yang terlihat adalah hiperaktivitas, berbicara cepat, dan gerakan yang gelisah. Juga ditemukan denyut jantung yang cepat, terkadang tidak teratur (fibrilasi atrium), serta peningkatan tekanan darah. Tangan sering tremor, dengan refleks yang cepat, meski otot-otot besar bisa terasa lemah. Kulit umumnya hangat dan lembab, sementara rambut tetap sehat.

Pada beberapa kasus, kelopak mata sering berkedip dan bisa ditemukan exophthalmos, dengan pembatasan gerakan mata dan pembengkakan jaringan sekitar mata.

Ciri khas lain dari penyakit Graves adalah pretibial myxedema: penebalan dan pengerasan kulit pada kaki bagian bawah, dengan tampilan seperti kulit jeruk. Area ini biasanya tidak menyakitkan, namun bisa terasa gatal. Pembengkakan terjadi akibat penumpukan asam hyaluronic dalam jaringan.

Pemeriksaan Khusus Penyakit Graves

Tes darah untuk memeriksa fungsi tiroid adalah cara yang sederhana dan efektif untuk mendiagnosis penyakit ini. Skrining pertama adalah mengukur kadar serum thyroid stimulating hormone (TSH). Jika TSH normal, sangat kecil kemungkinan pasien menderita hipertiroidisme.

Namun, jika TSH rendah, tes untuk mengukur hormon tiroid T3 dan T4 dilakukan. Pola TSH rendah dengan T3 dan T4 tinggi mengarah pada diagnosis hipertiroidisme.

Selain tes darah rutin, pemeriksaan tambahan seperti radio-iodine uptake scan, tes antibodi penggerak tiroid, dan USG tiroid bisa membantu memperjelas diagnosis.

Pengobatan Penyakit Graves

Pengobatan penyakit Graves bertujuan untuk mengurangi gejala hipertiroidisme dan menurunkan produksi hormon tiroid. Beta blockers sering diresepkan untuk meredakan kecemasan, denyut jantung cepat, tremor, dan intoleransi panas.

Pilihan pengobatan untuk mengurangi produksi hormon tiroid meliputi:

  • Obat anti-tiroid (seperti thionamides), meskipun ada risiko kekambuhan.
  • Terapi radio-iodin, yang menghancurkan kelenjar tiroid. Ini adalah pilihan umum untuk mengatasi penyakit Graves, meskipun dapat memperburuk exophthalmos.
  • Operasi untuk mengangkat tiroid, yang lebih jarang dipilih dan digunakan pada kondisi tertentu, seperti gondok besar atau obstruksi saluran napas.

Perawatan ini dapat memperburuk exophthalmos atau pretibial myxedema, meskipun penyebabnya belum sepenuhnya diketahui. Tiroidektomi total biasanya mengurangi antibodi yang bertanggung jawab atas penyakit ini.

Hasil Pengobatan

Setelah pengobatan, banyak pasien membutuhkan terapi hormon tiroid seumur hidup, karena mencapai fungsi tiroid normal seringkali sulit. Tiroid yang kurang aktif lebih mudah diobati, dan tiroidektomi total umumnya menyebabkan hipotiroidisme, yang dapat lebih mudah dikendalikan.

Namun, exophthalmos dan pembengkakan kaki (pretibial myxedema) mungkin tidak membaik meskipun pengobatan terus dilakukan.

PasienSehat
PasienSehat Hai, saya pasien biasa yang suka nulis blog buat berbagi dan belajar bareng. Lewat tulisan ini, saya berharap kita bisa saling mendukung, bertukar ide, dan tumbuh bersama.

3 komentar untuk "Apa Itu Graves Disease: Penyebab, Gejala Pengobatan"

  1. rokok bisa juga jadi salah satu penyebab ya..

    BalasHapus
  2. Kalau saya kebanyakan minum air dingin, biasanya tenggorakan saya juga terasa ada semacam ganjalan di tenggorokan.

    BalasHapus
  3. Baru dengar nama penyakitnya.
    Pemeriksaannya kayaknya mahal ya?

    BalasHapus