Lima Penyebab Intoleransi Panas
Kebanyakan orang tidak menyukai panas yang menyengat, tapi jika Anda memiliki intoleransi panas, Anda mungkin tidak akan bisa merasa nyaman berada dalam cuaca panas. Intoleransi panas juga dapat disebut sebagai sensitivitas terhadap panas.
Bila Anda mengidap intoleransi panas, itu biasanya terjadi karena tubuh Anda tidak dapat mengatur suhu tubuh dengan benar. Tubuh kita mengatur suhu dengan mempertahankan keseimbangan antara panas dan dingin. Hipotalamus merupakan bagian dalam otak yang mengatur suhu tubuh kita. Ketika kita merasa kepanasan, hipotalamus mengirimkan sinyal melalui saraf ke kulit, untuk meningkatkan produksi keringat. Ketika keringat telah menguap, suhu tubuh perlahan ikut mendingin.
#1 - Obat-Obatan
Salah satu penyebab intoleransi panas yang paling umum adalah obat-obatan. Contohnya obat alergi, hipertensi, dan dekongestan. Obat alergi dapat menghambat kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri dengan mencegah pengeluaran keringat.
Obat tekanan darah dan dekongestan dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke kulit, yang juga menghambat produksi keringat. Dekongestan juga dapat meningkatkan aktivitas otot, yang dapat meningkatkan suhu tubuh Anda.
#2 - Kafein
Kafein merupakan stimulan yang dapat meningkatkan denyut jantung dan metabolisme tubuh. Hal ini dapat menyebabkan suhu tubuh Anda meningkat, menyebabkan intoleransi panas.
#3 - Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi di mana tubuh Anda terlalu banyak menghasilkan hormon tiroksin. Tiroksin merupakan hormon penting karena mempengaruhi pengaturan suhu tubuh. Terlalu banyak hormon ini dapat menyebabkan metabolisme tubuh meningkat, yang mengarah pada peningkatan suhu tubuh. Hipertiroidisme yang paling sering disebabkan oleh Graves's Diseases, gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh membuat antibodi terhadap kelenjar tiroid, merangsang untuk memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.
#4 - Multiple Sclerosis
Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit yang menyerang sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan saraf tulang belakang. Penyakit ini menyerang pelindung saraf, atau myelin, dari sistem saraf pusat Anda. Myelin kemudian menjadi rusak, menyebabkan gangguan dalam transmisi sinyal saraf tubuh. Kondisi ini mungkin dapat menyebabkan intoleransi panas.
#5 - Lupus (SLE)
Lupus (SLE) adalah penyakit autoimun yang dapat mempengaruhi seluruh organ tubuh Anda. Penyandang lupus juga dapat memiliki intoleransi terhadap panas dan matahari. Panas matahari menyerap tenaga odapus sehingga menimbulkan kelelahan ekstrim, selain itu kulit odapus juga dapat memerah yang tidak biasa.
Memiliki suhu tubuh 38 C saat tidak dinyatakan sakit juga bisa menandakan bahwa Anda memiliki intoleransi panas. Detak jantung Anda mungkin lebih cepat dari biasanya.
Intoleransi panas dapat menyebabkan heat exhaustion (kelelahan karena panas) di bawah keadaan yang parah. Jika Anda mengalami tanda-tanda heat exhaustion atau heat stroke, Anda harus segera mendapat penanganan darurat medis. Gejala-gejalanya meliputi:
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas yang berhubungan dengan intoleransi panas, Anda harus segera mendapat pertolongan medis. Jika tidak segera ditangani, heat exhaustion dapat berkembang menjadi heat stroke, dan heat stroke dapat berakibat fatal.
sumber
Bila Anda mengidap intoleransi panas, itu biasanya terjadi karena tubuh Anda tidak dapat mengatur suhu tubuh dengan benar. Tubuh kita mengatur suhu dengan mempertahankan keseimbangan antara panas dan dingin. Hipotalamus merupakan bagian dalam otak yang mengatur suhu tubuh kita. Ketika kita merasa kepanasan, hipotalamus mengirimkan sinyal melalui saraf ke kulit, untuk meningkatkan produksi keringat. Ketika keringat telah menguap, suhu tubuh perlahan ikut mendingin.
Apa yang menyebabkan intoleransi panas?
Ada beberapa kasus yang berpotensi menyebabkan intoleransi panas.#1 - Obat-Obatan
Salah satu penyebab intoleransi panas yang paling umum adalah obat-obatan. Contohnya obat alergi, hipertensi, dan dekongestan. Obat alergi dapat menghambat kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri dengan mencegah pengeluaran keringat.
Obat tekanan darah dan dekongestan dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke kulit, yang juga menghambat produksi keringat. Dekongestan juga dapat meningkatkan aktivitas otot, yang dapat meningkatkan suhu tubuh Anda.
#2 - Kafein
Kafein merupakan stimulan yang dapat meningkatkan denyut jantung dan metabolisme tubuh. Hal ini dapat menyebabkan suhu tubuh Anda meningkat, menyebabkan intoleransi panas.
#3 - Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi di mana tubuh Anda terlalu banyak menghasilkan hormon tiroksin. Tiroksin merupakan hormon penting karena mempengaruhi pengaturan suhu tubuh. Terlalu banyak hormon ini dapat menyebabkan metabolisme tubuh meningkat, yang mengarah pada peningkatan suhu tubuh. Hipertiroidisme yang paling sering disebabkan oleh Graves's Diseases, gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh membuat antibodi terhadap kelenjar tiroid, merangsang untuk memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.
#4 - Multiple Sclerosis
Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit yang menyerang sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan saraf tulang belakang. Penyakit ini menyerang pelindung saraf, atau myelin, dari sistem saraf pusat Anda. Myelin kemudian menjadi rusak, menyebabkan gangguan dalam transmisi sinyal saraf tubuh. Kondisi ini mungkin dapat menyebabkan intoleransi panas.
#5 - Lupus (SLE)
Lupus (SLE) adalah penyakit autoimun yang dapat mempengaruhi seluruh organ tubuh Anda. Penyandang lupus juga dapat memiliki intoleransi terhadap panas dan matahari. Panas matahari menyerap tenaga odapus sehingga menimbulkan kelelahan ekstrim, selain itu kulit odapus juga dapat memerah yang tidak biasa.
Apa saja gejala intoleransi panas?
Intoleransi panas dapat membuat Anda merasa seolah kepanasan. Keringat yang belebihan juga dapat dialami oleh pengidap intoleransi panas. Gejalanya terjadi secara bertahap, tapi sekali berkembang, gejalanya dapat berlangsung selama 1-2 hari. Tanda-tanda potensial lain dari sensitivitas terhadap panas meliputi:- sakit kepala
- pusing
- kelelahan / kehabisan tenaga
- kram
- mual
Memiliki suhu tubuh 38 C saat tidak dinyatakan sakit juga bisa menandakan bahwa Anda memiliki intoleransi panas. Detak jantung Anda mungkin lebih cepat dari biasanya.
Komplikasi serius dari intoleransi panas
Jika Anda memiliki penyakit autoimun seperti MS, intoleransi panas dapat menyebabkan masalah pada penglihatan. Hal ini dapat berupa penglihatan kabur hingga kebutaan sementara. Peningkatan suhu tubuh dapat menguatkan distorsi sinyal saraf pada orang dengan MS.Intoleransi panas dapat menyebabkan heat exhaustion (kelelahan karena panas) di bawah keadaan yang parah. Jika Anda mengalami tanda-tanda heat exhaustion atau heat stroke, Anda harus segera mendapat penanganan darurat medis. Gejala-gejalanya meliputi:
- kebingungan
- penurunan kesadaran
- muntah
- kram otot
- suhu tubuh 40 C atau lebih tinggi
- denyut jantung meningkat
- napas yang cepat
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas yang berhubungan dengan intoleransi panas, Anda harus segera mendapat pertolongan medis. Jika tidak segera ditangani, heat exhaustion dapat berkembang menjadi heat stroke, dan heat stroke dapat berakibat fatal.
Pengobatan dan pencegahan intoleransi panas
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah sensitivitas panas. Tinggal di ruangan ber-AC merupakan salah satu cara terbaik untuk menghindari gejala negatif sensitivitas panas. Anda juga dianjurkan minum banyak cairan untuk menjaga diri tetap terhidrasi. Berkeringat banyak dapat membuat Anda mudah mengalami dehidrasi. Mengenakan kain katun tipis juga memungkinkan udara mudah mencapai kulit dan mendinginkan diri Anda.sumber
Ngeri juga yah mas efek Intoleransi panas ini
BalasHapusuntung saya ga termasuk orang yg memiliki Intoleransi panas :D
Sebisa mungkin dihindari ya penyakit ini, ngeri efeknya
BalasHapus