Mengatasi Stress: Pemicu Kekambuhan Autoimun
Jika Anda memiliki penyakit autoimun, Anda pasti sudah tahu bahwa stres merupakan salah satu pemicu utama kekambuhan penyakit Anda. Stres akut bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh Anda tertekan dalam waktu yang lama, yang pada gilirannya meningkatkan risiko terjadinya kekambuhan.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Penyakit autoimun terjadi karena sistem imun tubuh kita yang kacau, yang justru menyerang jaringan tubuh sendiri, bukannya partikel asing yang masuk ke tubuh. Sebuah studi mengungkapkan bahwa stres berhubungan erat dengan sistem kekebalan tubuh. Tim peneliti dari Carnegie Mellon University menemukan bahwa stres psikologis kronis berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk merespons inflamasi dengan baik.
Stres bisa dibilang sebagai musuh utama bagi penderita penyakit autoimun. Namun, yang perlu kita ingat adalah kita harus bisa mengelola stres tersebut. Memang, mudah untuk mengatakannya, tetapi kenyataannya kita sering kali kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan, berolahraga, memasak makan malam, dan tetap bisa bersantai. Inilah kenyataan yang harus dihadapi oleh banyak orang yang hidup dengan penyakit kronis, yang sering kali juga diganggu oleh rasa kelelahan yang tiada henti.
Berikut beberapa tips yang bisa kita coba untuk mengelola stres:
1. Belajar untuk berkata TIDAK
Kita tidak bisa melakukan semuanya dan pergi ke segala tempat. Penting untuk mengetahui batasan diri sendiri. Jangan merasa bersalah atau terpaksa selalu berkata "ya". Cobalah untuk menerima kenyataan bahwa Anda mungkin berbeda dari orang lain—dan itu bukanlah hal buruk! Anda mungkin tidak memiliki energi sebanyak orang lain, dan itu wajar. Jangan memaksakan diri, karena stres justru bisa memicu kekambuhan.
2. Berolahraga
Saya tahu, berolahraga bisa terasa menjadi dilema, terutama saat tubuh terasa lelah. Namun, jika Anda berusaha sedikit, olahraga memiliki manfaat besar dalam mengelola stres. Selain itu, olahraga juga sangat bermanfaat dalam mencegah osteoporosis dan menguatkan otot, terutama jika Anda masih mengonsumsi steroid.
3. Jadikan stres sebagai teman
Jika kita mengubah sudut pandang, kita bisa mengubah emosi negatif yang muncul menjadi lebih positif. Salah satu cara termudah untuk merubah sudut pandang adalah dengan bertanya pada diri sendiri, "Hal baik apa yang bisa saya ambil dari situasi ini?" Dengan cara ini, Anda bisa mulai melihat situasi dari perspektif yang berbeda dan lebih positif, sekaligus memicu semangat untuk memulai sesuatu yang baru.
4. Perbanyak hubungan sosial
Hidup dengan penyakit kronis tentu tidak mudah. Kita bisa merasa stres hanya dengan mencoba menjelaskan kondisi kita kepada orang lain dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari. Menghubungkan diri dengan orang-orang yang memiliki pengalaman serupa dapat memberikan efek terapeutik. Cobalah berbicara dengan teman yang juga menghadapi penyakit kronis atau bergabunglah dengan komunitas online, seperti di Facebook, atau baca blog dari mereka yang sejalan.
5. Buat orang lain tersenyum
Terkadang, membuat orang lain tersenyum—baik teman atau bahkan orang asing—bisa membuat kita merasa lebih baik. Ketika kita melakukan kebaikan untuk orang lain, tubuh kita akan melepaskan zat kimia yang disebut oksitosin. Ketika oksitosin dilepaskan, kita pun merasa lebih bahagia dan lebih tenang.
6. Cobalah teknik relaksasi atau pernapasan
Teknik pernapasan adalah cara yang sangat efektif untuk mengelola stres, dan saya sudah membuktikannya sendiri. Biasanya, ketika saya merasa stres, saya akan memaksa diri untuk bernapas dalam-dalam tiga kali. Itu bisa langsung membuat tubuh saya merasa lebih rileks. Jadi, lain kali saat Anda merasa panik karena pekerjaan yang menumpuk, cobalah bernapas dalam-dalam, dan Anda akan merasa lebih tenang.
Kesimpulan
Mengelola stres sangat penting bagi penderita penyakit autoimun, karena stres bisa menjadi pemicu utama kekambuhan. Meskipun hidup dengan penyakit kronis membawa tantangan tersendiri, ada banyak cara yang dapat membantu kita mengurangi dampak stres dan meningkatkan kualitas hidup. Belajar mengatakan "tidak", berolahraga secara teratur, mengubah sudut pandang terhadap stres, memperluas hubungan sosial, membuat orang lain tersenyum, serta menggunakan teknik relaksasi atau pernapasan adalah langkah-langkah yang terbukti efektif dalam mengelola stres.
Dengan mencoba untuk mengelola stres dengan baik, kita bisa menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran, serta membantu mempercepat proses pemulihan. Ingatlah, meskipun perjalanan ini mungkin tidak mudah, kita dapat melaluinya dengan lebih baik jika kita memilih untuk beradaptasi dan menjaga kesehatan mental dan fisik dengan bijak.
Posting Komentar untuk "Mengatasi Stress: Pemicu Kekambuhan Autoimun"