Prehipertensi Meningkatkan Risiko Stroke

Menurut para ahli, orang dengan prehipertensi berisiko lebih tinggi terkena stroke di masa depan, yaitu 55% lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami prehipertensi.

Apa itu Prehipertensi?

Prehipertensi adalah kondisi di mana seseorang memiliki tekanan darah yang sedikit lebih tinggi dari normal, tetapi belum mencapai level hipertensi. Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2003 untuk mengidentifikasi individu yang tekanan darahnya meningkat, namun masih dalam rentang normal. Tekanan darah sistolik (angka atas) yang masuk dalam kategori prehipertensi adalah antara 120-139 mmHg, sementara tekanan darah diastolik (angka bawah) berkisar antara 80-90 mmHg. Meskipun hipertensi atau tekanan darah tinggi jelas merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke, banyak orang yang tidak menyadari ancaman kesehatan yang ditimbulkan oleh prehipertensi.

Risiko Prehipertensi

Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan darah seseorang, semakin besar pula risiko terkena penyakit serius, termasuk stroke. Bahkan, kondisi ini bisa dimulai dari rentang tekanan darah yang masih dianggap normal. Dalam sebuah studi yang melibatkan 12 penelitian terkait prehipertensi, ditemukan bahwa sekitar 25-46% individu memiliki tekanan darah dalam kategori ini. Secara keseluruhan, mereka yang mengalami prehipertensi memiliki risiko 55% lebih tinggi untuk terkena stroke dibandingkan mereka yang tidak memilikinya.

Risiko Lebih Tinggi pada Batas Tertinggi Prehipertensi

Risiko stroke semakin tinggi pada individu yang tekanan darahnya berada di batas atas rentang prehipertensi. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan tekanan darah di angka tinggi dalam kategori prehipertensi memiliki risiko stroke yang lebih besar, yaitu 79% lebih tinggi di masa depan.

Pencegahan dan Pengobatan

Ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa penggunaan obat penurun tekanan darah dapat membantu mencegah terjadinya stroke di masa depan. Namun, selain pengobatan, perubahan gaya hidup juga sangat penting. Untuk itu, para peneliti mendorong orang-orang dengan prehipertensi untuk mulai mengubah kebiasaan tidak sehat mereka.

Pentingnya Pemeriksaan Berkala

Bagi mereka yang masih muda atau berada di usia paruh baya, sangat disarankan untuk memeriksakan tekanan darah secara rutin. Jika tekanan darah sudah berada di batas atas prehipertensi, langkah-langkah pencegahan seperti mengurangi konsumsi garam, menjaga berat badan ideal, dan pola hidup sehat lainnya harus segera diterapkan untuk mengurangi risiko penyakit serius di masa depan.

PasienSehat
PasienSehat Hai, saya pasien biasa yang suka nulis blog buat berbagi dan belajar bareng. Lewat tulisan ini, saya berharap kita bisa saling mendukung, bertukar ide, dan tumbuh bersama.

3 komentar untuk "Prehipertensi Meningkatkan Risiko Stroke"

  1. prehipertensi baru denger ya, perlu di waspadai

    BalasHapus
  2. Sepertinya saya termasuk juga golongan prehipertensi, soalnya kalo lagi sakit tekanan darah tinggi suka naik -_-

    BalasHapus
  3. berarti yang memiliki kemungkinan prehipertensi harus berhati-hati ya kak, sebab resiko yang diakibatkannya mencapai 55 persen, tinggi banget kan

    BalasHapus