Bagaimana Cara Kerja Vaksin Di Tubuh Kita?
Bagaimana cara vaksin bekerja di tubuh kita? Ada apa dengan si vaksin? Melalui tulisan ini mari kita sama-sama belajar "bagaimana vaksin bekerja di tubuh kita."
Sebagaimana kita ketahui, vaksin diberikan via injeksi intradermal (dalam kulit), subkutan (bawah kulit) atau intramuskular (masuk otot). Mengapa tidak intravena (masuk pembuluh darah)? Di otot pun ada pembuluh darah, tapi ujung dari pembuluh darah atau kita sebut kapiler. Nah bagaimana ceritanya ?
Kita simak sejenak gambar di bawah.
Penjelasan Gambar: Nomor 1-2
Suntikan vaksin berisi kuman yang dilemahkan atau sebagian dari tubuh kuman yang saat masuk tubuh kita akan dikenali sebagai "antigen" (pasukan asing). Si pasukan asing ini belum sampai masuk pembuluh darah (baru sampai di antara sel-sel otot) sudah dihadang oleh pasukan pertahanan pertama tubuh kita (sel dendritik, makrofag, neutrofil dll) yang memang sudah selalu patroli di seluruh tubuh setiap saat ( ini kekebalan natif).
Si pasukan pertama ini paling rajin tapi pangkatnya paling bawah, jadi ya kemampuannya paling lemah. Kerjanya juga tidak bisa terlalu cepat. Tapi dia adalah intelijen no.1! Dia tidak bergerak kalau tidak ada "sinyal bahaya" atau "musuh". Kalau musuh terlalu kuat (kuman asli) dia langsung kalah tanpa sempat memberi laporan ke sel imun tahap lanjut (sel limfosit T, B), dan para jenderal (sel limfosit T dan B) tidak sempat berbuat banyak, akhirnya kuman merajalela. Tapi
dengan masunya pasukan asing yang telah dilemahkan, pasuka imun kita bisa mengenali, memakannya (fagositosis) dan menghancurkan (ini untuk menegaskan pula bahwa tidak ada DNA virus tercampur dengan DNA tubuh kita, karena pada level ini pun sudah dihancurkan).
Penjelasan Gambar: Nomor 3
Setelah pasukan pertama ini memakannya, maka sel-sel pasukan pertama ini menjadi tersensitisasi (teraktivasi). Ia akan mengeluarkan sinyal-sinyal untuk memberitahu sel tingkat lanjut. Bagaimana cara mengeluarkan sinyalnya?
Penjelasan Gambar: Nomor 4
Setelah teraktivasi, si sel-sel ini akan bermigrasi ke kelenjar limfe terdekat melalui pembuluh limfe di seputaran otot. Kelenjar limfe / lymph node ini tempat bermukimnya para sel-sel imun perwira menengah dan jenderal (sel imun adaptoive seperti sel limfosit B, T, Natural killer cell, dll.) dan siap memberikan sinyal kepada sel limfosit B,T untuk aktif dan memproduksi antibodi yang spesifik dengan tanda-tanda si pasukan asing.
Kesimpulan:
Sebagaimana kita ketahui, vaksin diberikan via injeksi intradermal (dalam kulit), subkutan (bawah kulit) atau intramuskular (masuk otot). Mengapa tidak intravena (masuk pembuluh darah)? Di otot pun ada pembuluh darah, tapi ujung dari pembuluh darah atau kita sebut kapiler. Nah bagaimana ceritanya ?
Kita simak sejenak gambar di bawah.
Penjelasan Gambar: Nomor 1-2
Suntikan vaksin berisi kuman yang dilemahkan atau sebagian dari tubuh kuman yang saat masuk tubuh kita akan dikenali sebagai "antigen" (pasukan asing). Si pasukan asing ini belum sampai masuk pembuluh darah (baru sampai di antara sel-sel otot) sudah dihadang oleh pasukan pertahanan pertama tubuh kita (sel dendritik, makrofag, neutrofil dll) yang memang sudah selalu patroli di seluruh tubuh setiap saat ( ini kekebalan natif).
Si pasukan pertama ini paling rajin tapi pangkatnya paling bawah, jadi ya kemampuannya paling lemah. Kerjanya juga tidak bisa terlalu cepat. Tapi dia adalah intelijen no.1! Dia tidak bergerak kalau tidak ada "sinyal bahaya" atau "musuh". Kalau musuh terlalu kuat (kuman asli) dia langsung kalah tanpa sempat memberi laporan ke sel imun tahap lanjut (sel limfosit T, B), dan para jenderal (sel limfosit T dan B) tidak sempat berbuat banyak, akhirnya kuman merajalela. Tapi
dengan masunya pasukan asing yang telah dilemahkan, pasuka imun kita bisa mengenali, memakannya (fagositosis) dan menghancurkan (ini untuk menegaskan pula bahwa tidak ada DNA virus tercampur dengan DNA tubuh kita, karena pada level ini pun sudah dihancurkan).
Penjelasan Gambar: Nomor 3
Setelah pasukan pertama ini memakannya, maka sel-sel pasukan pertama ini menjadi tersensitisasi (teraktivasi). Ia akan mengeluarkan sinyal-sinyal untuk memberitahu sel tingkat lanjut. Bagaimana cara mengeluarkan sinyalnya?
Penjelasan Gambar: Nomor 4
Setelah teraktivasi, si sel-sel ini akan bermigrasi ke kelenjar limfe terdekat melalui pembuluh limfe di seputaran otot. Kelenjar limfe / lymph node ini tempat bermukimnya para sel-sel imun perwira menengah dan jenderal (sel imun adaptoive seperti sel limfosit B, T, Natural killer cell, dll.) dan siap memberikan sinyal kepada sel limfosit B,T untuk aktif dan memproduksi antibodi yang spesifik dengan tanda-tanda si pasukan asing.
Kesimpulan:
- Vaksin disuntikkan bukan masuk pembuluh darah. Pemberian ini dimaksudkan untuk memberikan waktu bagi sistem imun tubuh kita merespon.
- Vaksin yang sudah dilemahkan akan lebih mudah diatasi oleh sistem imun tubuh.
Owh, vaksin itu penyakit itu sendiri yah mas, tpi yang udah diperlemah
BalasHapus