Informasi Vaksin DTP untuk Orang Tua

Apa itu Difteri, Tetanus, dan Pertusis?

Difteri, tetanus, dan pertusis adalah penyakit serius yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

  • Difteri ditandai dengan terbentuknya selaput putih keabu-abuan di tenggorokan yang menghalangi saluran pernapasan, menyebabkan kesulitan bernapas, gagal jantung, bahkan kematian. Penyakit ini menyebar melalui percikan ludah.

  • Tetanus menyebabkan kekakuan otot yang parah, terutama di wajah dan tubuh, disertai rasa nyeri. Otot mulut dapat kaku sehingga penderitanya sulit membuka mulut dan menelan, yang dapat berujung pada kematian. Tetanus disebabkan oleh luka dalam yang terkontaminasi bakteri, atau pada bayi baru lahir, infeksi bisa terjadi jika tali pusat dipotong dengan alat yang tidak steril.

  • Pertusis (batuk rejan) ditandai dengan batuk hebat yang berlangsung terus menerus dan diakhiri dengan muntah. Batuk tersebut bisa menyebabkan anak tidak dapat makan, minum, bahkan berhenti bernapas, terutama pada bayi kecil. Penyakit ini dapat berakibat pada pneumonia, kejang, kerusakan otak, dan kematian.

Vaksinasi DTP

Penyakit-penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi DTP (Difteri, Tetanus, dan Pertusis). Vaksin DTP sangat efektif untuk melindungi anak-anak dari penyakit-penyakit berbahaya ini sepanjang masa kanak-kanak.

Siapa yang Harus Divaksinasi DTP dan Kapan?

Anak-anak perlu mendapatkan vaksinasi DTP sebanyak lima kali, dengan jadwal pemberian sebagai berikut:

  • 2 bulan
  • 4 bulan
  • 6 bulan
  • 18 bulan
  • Usia 4-6 tahun atau saat kelas 1 SD

Vaksin DTP bisa diberikan bersamaan dengan vaksin lain jika diperlukan.

Untuk anak usia lebih dari 7 tahun, diberikan vaksin Td (Tetanus-Difteri) atau Tdap (Tetanus-Difteri-Pertusis), yang perlu diulang setiap 10 tahun sekali.

Kapan Vaksinasi DTP Tidak Boleh Diberikan?

Vaksinasi DTP sebaiknya ditunda atau tidak diberikan pada:

  • Anak yang sedang sakit berat disertai demam tinggi. Vaksinasi dapat diberikan setelah anak sembuh.
  • Anak yang pernah mengalami reaksi alergi berat setelah vaksinasi DTP pertama kali.
  • Anak yang mengalami kejang atau pingsan segera setelah vaksinasi DTP.
  • Anak yang menangis terus-menerus lebih dari 3 jam setelah vaksinasi.

Efek Samping Vaksin DTP

Sebagian besar efek samping vaksinasi DTP adalah ringan dan sementara, jauh lebih ringan dibandingkan dengan dampak penyakit difteri, tetanus, atau pertusis. Namun, seperti obat-obatan lainnya, vaksin ini dapat menyebabkan efek samping, baik ringan maupun serius.

Efek Samping Ringan:

  • Demam: Terjadi pada 1 dari 4 anak.
  • Kemerahan dan pembengkakan di tempat suntikan: Terjadi pada 1 dari 4 anak.
  • Nyeri pada tempat suntikan: Terjadi pada 1 dari 4 anak.
  • Rewel: Terjadi pada 1 dari 3 anak.
  • Nafsu makan berkurang: Terjadi pada hampir setiap anak.
  • Muntah: Terjadi pada 1 dari 50 anak.
  • Kejang: Terjadi pada 1 dari 14.000 anak.
  • Menangis terus-menerus lebih dari 3 jam: Terjadi pada 1 dari 1.000 anak.
  • Demam tinggi (39°C): Terjadi pada 1 dari 16.000 anak.

Efek Samping Berat (Jarang Terjadi):

  • Reaksi alergi berat (syok anafilaksis): Terjadi pada 1 dari 1 juta dosis.
  • Kejang berulang atau lama, koma, atau penurunan kesadaran: Efek samping ini sangat jarang dan mungkin bukan akibat vaksin.

Bagaimana Jika Terjadi Reaksi Serius?

Jika Anda melihat tanda-tanda reaksi serius, seperti:

  • Reaksi alergi berat: Biduran (gatal-gatal), pembengkakan pada wajah atau tenggorokan, sesak napas, detak jantung cepat, pusing, atau rasa lemas.
  • Demam sangat tinggi atau perubahan perilaku anak yang signifikan.

Gejala-gejala ini bisa muncul beberapa menit hingga 2 jam setelah vaksinasi. Jika Anda menduga anak mengalami reaksi alergi berat atau kegawatdaruratan lainnya, segera bawa ke rumah sakit terdekat.

Kesimpulan

Vaksinasi DTP sangat penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit-penyakit serius seperti difteri, tetanus, dan pertusis. Meskipun vaksin ini bisa menimbulkan efek samping ringan, manfaatnya jauh lebih besar dalam mencegah komplikasi berbahaya dari penyakit tersebut. Pastikan anak Anda mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal untuk perlindungan yang optimal.

Sumber:

  • Centers for Disease Control and Prevention: Vaccine Information Statements
  • Ranuh IG.N, dkk. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi ke-5. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2014.
  • IDAI.or.id
PasienSehat
PasienSehat Hai, saya pasien biasa yang suka nulis blog buat berbagi dan belajar bareng. Lewat tulisan ini, saya berharap kita bisa saling mendukung, bertukar ide, dan tumbuh bersama.

Posting Komentar untuk "Informasi Vaksin DTP untuk Orang Tua"