Pengalaman Operasi Kanker (Tumor) Dengan BPJS
Testimoni pengalaman operasi kanker (tumor) dengan BPJS ini ditulis 15 jam yang lalu di group BPJS Kesehatan (dengan perbaikan penulisan).
Sebenernya sudah lama mau share pengalaman menggunakan BPJS Kesehatan. Tapi ragu-ragu.
Saya sebagai pengguna BPJS Kesehatan mandiri merasa sangat beruntung dan terbantu oleh program pemerintah ini. Dari segi biaya pengobatan, benar-benar terbantu banget.
Saya daftar BPJS Kesehatan mandiri kelas 1 di akhir bulan Oktober 2014. E-ID. Setelah 7 hari, baru dipakai berobat ke faskes 1 dan segera dirujuk ke RS Haji Pondok Gede. Lalu dirujuk lagi ke RSUD Bekasi untuk CT Scan. Saya divonis tumor di ginjal dengan ukuran 7x10 cm (sudah lumayan besar hampir menutupi ginjal). Karena di RSUD tidak ada tim dokternya, jadi dirujuk ke RSCM. Karena ini harus sgera dioperasi.
Akhir desember 2014 saya mulai brobat jalan di poli urologi RSCM . Hingga akhirnya tanggal 15 februari 2015 saya ditelpon dokter untuk segera ke RS karena jadwal operasinya hari selasa 17 februari (itu juga karena ada pasien yang cancel jadi sedikit mendadak). Alhamdulillah tidak perlu nunggu terlalu lama untuk operasi.
Nah, disini yang amazing. Pas dioperasi, ternyata ginjal saya bersih dari tumor. Dan ternyata lagi tumornya adanya di usus besar. Wow... amazing kan! Kok bisa salah gitu. Tapi kami tidak mempermasalahkan yang penting penyakitnya diangkat termasuk kista juga.
Setelah 9 jam operasi, masuk ICU sehari semalah, terus masuk emergency room. Setelah dirawat 12 hari, diperbolehkan pulang dengan total biaya 89 juta. Alhamdulillah tercover semuanya.
Setelah luka operasi kering, disarankan untuk kemoterapi sebanyak 8 kali per 3 minggu. Sekarang sudah masuk sesi ke 5.
Bersyukur banget ada BPJS. Bisa kemoterapi pake kartu sakti itu. Karena tiap satu kali kemo biayanya 10-15jt. Karena obat Xeloda yang dibawa pulang aja sebutirnya 50 ribu. Saya dikasih 84 butir untuk 2 minggu. Belum lagi obat saat kemo di RS, biaya ruangan, dll. Pokoknya mah ga kejangkau kalau bayar sendiri.
Sekarang tinggal tiap bulannya nyicil 59.900 entah berapa puluh tahun baru bisa lunas. Tapi intinya BPJS itu sangat membantu. Intinya semua itu mesti dijalani dengan sabar sabar sabar. Ikhlas. Jalanin aja. Ikuti prosedurnya.
Salah satu tanggapan:
Bahwa ternyata masa tumor (kanker?) yang ditemukan pada usus besar, bukan berarti salah memeriksa. Memang posisinya berdekatan, bahkan saling menutupi/membelit, maka pemeriksaan dari luar mendapatkan gambaran posisinya demikian. Baru setelah dibuka dengan operasi, ditelusuri menjadi jelas dimana posisi yang tepat. Jadi bukan salah. Namanya saja hanya melihat dari luar, tentu tidak sama dengan langsung dibuka, ditelusuri, dipisah-pisahkan, sehingga jelas posisi yang tepat.
Terima kasihnya untuk JKN ya. (Terima kasih peserta yang rajin membayar iuran tepat waktu, faskes dan nakes yang bersedia melayani dengan baik, dan BPJSK yang mengelola penyelenggarannya.)
Sebenernya sudah lama mau share pengalaman menggunakan BPJS Kesehatan. Tapi ragu-ragu.
Saya sebagai pengguna BPJS Kesehatan mandiri merasa sangat beruntung dan terbantu oleh program pemerintah ini. Dari segi biaya pengobatan, benar-benar terbantu banget.
Saya daftar BPJS Kesehatan mandiri kelas 1 di akhir bulan Oktober 2014. E-ID. Setelah 7 hari, baru dipakai berobat ke faskes 1 dan segera dirujuk ke RS Haji Pondok Gede. Lalu dirujuk lagi ke RSUD Bekasi untuk CT Scan. Saya divonis tumor di ginjal dengan ukuran 7x10 cm (sudah lumayan besar hampir menutupi ginjal). Karena di RSUD tidak ada tim dokternya, jadi dirujuk ke RSCM. Karena ini harus sgera dioperasi.
Akhir desember 2014 saya mulai brobat jalan di poli urologi RSCM . Hingga akhirnya tanggal 15 februari 2015 saya ditelpon dokter untuk segera ke RS karena jadwal operasinya hari selasa 17 februari (itu juga karena ada pasien yang cancel jadi sedikit mendadak). Alhamdulillah tidak perlu nunggu terlalu lama untuk operasi.
Nah, disini yang amazing. Pas dioperasi, ternyata ginjal saya bersih dari tumor. Dan ternyata lagi tumornya adanya di usus besar. Wow... amazing kan! Kok bisa salah gitu. Tapi kami tidak mempermasalahkan yang penting penyakitnya diangkat termasuk kista juga.
Setelah 9 jam operasi, masuk ICU sehari semalah, terus masuk emergency room. Setelah dirawat 12 hari, diperbolehkan pulang dengan total biaya 89 juta. Alhamdulillah tercover semuanya.
Setelah luka operasi kering, disarankan untuk kemoterapi sebanyak 8 kali per 3 minggu. Sekarang sudah masuk sesi ke 5.
Bersyukur banget ada BPJS. Bisa kemoterapi pake kartu sakti itu. Karena tiap satu kali kemo biayanya 10-15jt. Karena obat Xeloda yang dibawa pulang aja sebutirnya 50 ribu. Saya dikasih 84 butir untuk 2 minggu. Belum lagi obat saat kemo di RS, biaya ruangan, dll. Pokoknya mah ga kejangkau kalau bayar sendiri.
Sekarang tinggal tiap bulannya nyicil 59.900 entah berapa puluh tahun baru bisa lunas. Tapi intinya BPJS itu sangat membantu. Intinya semua itu mesti dijalani dengan sabar sabar sabar. Ikhlas. Jalanin aja. Ikuti prosedurnya.
Salah satu tanggapan:
Bahwa ternyata masa tumor (kanker?) yang ditemukan pada usus besar, bukan berarti salah memeriksa. Memang posisinya berdekatan, bahkan saling menutupi/membelit, maka pemeriksaan dari luar mendapatkan gambaran posisinya demikian. Baru setelah dibuka dengan operasi, ditelusuri menjadi jelas dimana posisi yang tepat. Jadi bukan salah. Namanya saja hanya melihat dari luar, tentu tidak sama dengan langsung dibuka, ditelusuri, dipisah-pisahkan, sehingga jelas posisi yang tepat.
Terima kasihnya untuk JKN ya. (Terima kasih peserta yang rajin membayar iuran tepat waktu, faskes dan nakes yang bersedia melayani dengan baik, dan BPJSK yang mengelola penyelenggarannya.)
Posting Komentar untuk "Pengalaman Operasi Kanker (Tumor) Dengan BPJS"