Rheumatoid Arthritis (RA) dan Risiko Penyakit Jantung
Rheumatoid Arthritis (RA) dapat menggandakan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Dua studi yang dipresentasikan pada kongres European League Against Rheumatism tahun 2008 mengungkapkan bahwa orang dengan RA memiliki risiko dua kali lipat untuk mengembangkan penyakit jantung, yang angka risikonya setara dengan orang yang menderita diabetes tipe 2. Studi lain yang dilakukan pada tahun 2013 mengonfirmasi temuan ini dan menunjukkan bahwa pengobatan untuk rheumatoid arthritis dapat membantu mengurangi risiko tersebut.
RA Parah Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Studi yang dilakukan oleh Mayo Clinic dan dipresentasikan pada pertemuan tahunan American College of Rheumatology di tahun 2013 menemukan bahwa pasien dengan RA yang lebih parah cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan jantung. Risiko ini bahkan lebih tinggi pada tahun pertama setelah diagnosis penyakit. Namun, peneliti mencatat bahwa risiko tersebut bisa berkurang jika rheumatoid arthritis ditangani dengan baik dan dikelola secara tepat.
Menopause Dini pada Wanita dengan RA Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Penelitian lain menunjukkan bahwa wanita yang menderita RA dan mengalami menopause sebelum usia 45 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Para peneliti menduga bahwa perubahan hormon pada wanita tersebut dapat mempengaruhi perkembangan rheumatoid arthritis, yang kemudian meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung.
Peradangan Seluruh Tubuh Bisa Meningkatkan Risiko Serangan Jantung
Rheumatoid arthritis menyebabkan peradangan di seluruh tubuh yang tidak hanya mempengaruhi sendi, tetapi juga organ tubuh lainnya. Inflamasi sistemik ini diyakini sebagai salah satu penyebab peningkatan risiko serangan jantung dan stroke pada penderita RA.
Terapi Biologis Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2012 menunjukkan penurunan signifikan dalam insiden serangan jantung pada pasien yang menggunakan obat anti-TNF. Penelitian ini mengamati lebih dari 100.000 orang yang menjalani terapi anti-TNF selama beberapa tahun dan menemukan bahwa semakin lama seseorang menjalani terapi tersebut, semakin rendah risiko mereka terkena penyakit jantung. Setelah satu tahun penggunaan, risiko penurunan serangan jantung tercatat 24 persen, setelah dua tahun turun 42 persen, dan setelah tiga tahun turun sebesar 56 persen.
Skrining Risiko Kardiovaskular Tahunan untuk Penderita RA
Meskipun orang dengan rheumatoid arthritis biasanya rutin memeriksakan diri untuk mengendalikan peradangan tubuh mereka, kesehatan jantung sering kali terabaikan. Arthritis Foundation merekomendasikan agar semua pasien dengan RA menjalani skrining tahunan untuk mengevaluasi risiko kardiovaskular. Hal ini juga berlaku bagi pasien dengan ankylosing spondylitis dan psoriatic arthritis.
Pertimbangan Penggunaan Statin dan Obat Anti-Hipertensi
Para ahli menyarankan agar pasien dengan rheumatoid arthritis mempertimbangkan pengobatan dengan statin dan obat anti-hipertensi, mengingat tingginya risiko penyakit jantung pada penderita RA. Selain itu, manajemen kesehatan jantung harus disesuaikan dengan pedoman yang ada, dan pengobatan harus mempertimbangkan penggunaan kalkulator risiko kardiovaskular yang mencakup rheumatoid arthritis sebagai faktor risiko tambahan.
Perubahan Gaya Hidup untuk Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Selain pengobatan, perubahan gaya hidup yang sehat dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit jantung pada penderita rheumatoid arthritis. Menjaga pola makan seimbang, rutin berolahraga, mengelola stres, dan berhenti merokok adalah langkah-langkah penting yang dapat memberikan dampak besar dalam mengurangi risiko kardiovaskular.
semoga saja terjauh dari penyakit arthritis ya, ternyata yang sudah menopouse rentan terkena penyakit ini ya
BalasHapus