Ascites pada Pasien Gagal Ginjal Kronis
Ilustrasi gambar ascites pasien gagal ginjal kronis |
Ascites (asites) adalah kondisi medis yang ditandai dengan akumulasi cairan abnormal di rongga perut. Meskipun ada berbagai jenis asites berdasarkan penyebabnya, kali ini kita akan fokus pada nephrotic ascites, yaitu asites yang terjadi pada pasien dengan gagal ginjal kronis.
Penyebab Ascites Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis
Pada pasien gagal ginjal kronis, asites umumnya disebabkan oleh rendahnya kadar albumin dalam darah. Albumin adalah protein utama yang berperan dalam mempertahankan tekanan osmotik di dalam pembuluh darah. Dengan rendahnya kadar albumin, tekanan yang diperlukan untuk mencegah cairan keluar dari pembuluh darah berkurang. Akibatnya, cairan mulai merembes ke dalam rongga perut. Selain itu, gangguan pada aktivitas tiroid juga dapat berkontribusi terhadap pembentukan asites pada beberapa pasien.
Gejala Ascites Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis
Pada tahap awal, akumulasi cairan di perut dalam jumlah kecil biasanya tidak menimbulkan gejala yang mencolok. Namun, ketika cairan terkumpul dalam jumlah yang lebih banyak, gejalanya bisa menjadi cukup mengganggu, antara lain:
- Kenaikan berat badan yang cepat dan signifikan
- Ketidaknyamanan pada perut
- Sesak napas, yang dapat terjadi karena tekanan cairan pada diafragma
- Bengkak pada pergelangan kaki akibat penumpukan cairan yang lebih lanjut
Diagnosa Ascites Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis
Dokter biasanya dapat mendiagnosis asites melalui pemeriksaan fisik, di mana kulit perut akan tampak membesar dan terasa ketat karena akumulasi cairan. Selain itu, perubahan bentuk tubuh lainnya, seperti tubuh yang terlihat mengecil, juga dapat terlihat.
Gejala khas lainnya meliputi:
- Pusar yang menonjol atau bahkan tampak datar
- Suara seperti perut kembung saat dokter mengetuk perut pasien, yang menandakan adanya cairan dalam rongga perut
Pengobatan Ascites Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis
Penanganan ascites pada pasien gagal ginjal kronis melibatkan beberapa langkah, tergantung pada tingkat keparahan kondisi:
- Diet rendah garam: Pembatasan garam sangat penting karena garam dapat menyebabkan penahanan cairan lebih lanjut.
- Pembatasan cairan: Pengaturan konsumsi cairan harus dilakukan dengan ketat untuk mencegah akumulasi cairan lebih banyak lagi.
- Pengeringan cairan: Untuk mengurangi jumlah cairan di rongga perut, tindakan seperti hemodialisis dapat diperpanjang atau frekuensinya ditambah, untuk membantu mengeluarkan cairan lebih banyak. Dalam beberapa kasus, prosedur paracentesis (pengambilan cairan dengan jarum) juga dapat dilakukan.
- Pemberian albumin: Albumin penting untuk menjaga tekanan onkotik, yang membantu menarik cairan kembali ke dalam sirkulasi darah. Pemberian albumin selama dialisis dapat sangat bermanfaat untuk meningkatkan tekanan osmotik dan membantu tubuh mengelola cairan dengan lebih efektif.
Kesimpulan
Ascites pada pasien gagal ginjal kronis terjadi akibat rendahnya kadar albumin dalam darah, yang menyebabkan cairan merembes ke rongga perut. Gejalanya meliputi kenaikan berat badan, ketidaknyamanan perut, sesak napas, dan bengkak pada pergelangan kaki. Penanganan ascites meliputi diet rendah garam, pembatasan cairan, serta prosedur medis seperti hemodialisis dan paracentesis. Dengan pengelolaan yang tepat, ascites dapat dikelola untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
saya jadi langsung ngecek udel nonjol apa engga. hehehehe
BalasHapus