Bagaimana Menilai Efektivitas Hemodialisis (HD)?
Seringkali, kita bingung bagaimana perawat atau dokter menentukan apakah perawatan hemodialisis (HD) kita cukup efektif dan dapat meningkatkan kualitas hidup. Di dunia hemodialisis, ada dua cara utama yang sering digunakan untuk mengevaluasi efektivitas HD kita.
Kedua cara tersebut adalah:
- Kt/V
- URR (Urea Reduction Ratio)
Setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, dan tentu saja, keduanya juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti aktivitas, pola makan, obat-obatan, dan gaya hidup kita secara keseluruhan.
1. Kt/V
Kt/V adalah rumus yang digunakan untuk menentukan seberapa efektif perawatan hemodialisis yang kita jalani. Perhitungannya didasarkan pada:
- K = Urea Clearance (perbandingan antara BUN sebelum dan setelah HD)
- t = Waktu dalam satu sesi perawatan
- V = Volume distribusi urea (dihitung sebagai 0,6 kali berat badan)
Meskipun saya belum tahu standar Kt/V di Indonesia, saya sering mengacu pada standar dari National Kidney Foundation (NKF) Amerika Serikat, yang menetapkan nilai Kt/V ≥ 1,3 sebagai standar efektivitas yang baik.
2. URR (Urea Reduction Ratio)
Metode URR cukup sederhana, tetapi seperti Kt/V, rumus ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Nilai minimum untuk dianggap efektif adalah 65%.
Perhitungannya berdasarkan:- Upre = kadar urea sebelum dialisis
- Upost = kadar urea setelah dialisis
Tips untuk Memastikan Hemodialisis Anda Efektif
Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan untuk memastikan perawatan hemodialisis Anda berjalan dengan efektif:
- Jadwal tepat waktu: Pastikan Anda mengikuti jadwal perawatan dan jangan melewatkan sesi dialisis Anda.
- Selesaikan sesi dialisis: Jangan terburu-buru mengakhiri sesi meskipun waktu Anda sudah hampir selesai. Jika perawat terburu-buru, sampaikan dengan baik bahwa Anda ingin tetap menjalani sesi hingga akhir.
- Jika merasa tidak nyaman: Jika Anda mulai merasa gelisah atau tidak nyaman menjelang akhir sesi, jangan ragu untuk meminta bantuan perawat. Lebih baik meminta bantuan daripada terpaksa mengakhiri dialisis lebih cepat.
- Perhatikan kondisi dialyser: Catat berapa kali dialyser yang digunakan sudah di-resuse (digunakan kembali). Jika perlu, mintalah untuk mendapatkan dialyser baru jika yang lama sudah tidak bekerja dengan baik.
- Pantau asupan cairan: Jaga asupan cairan Anda antara sesi-sesi dialisis.
- Jaga pola makan: Semakin banyak makanan yang Anda konsumsi, semakin besar pengaruhnya terhadap efektivitas HD Anda. Terlalu banyak makan bisa membuat dialisis menjadi lebih berat dan membebani jantung Anda.
Ringkasan Efisiensi Dialisis
Menghitung efektivitas HD memang tidak semudah yang dibayangkan. Bahkan, saya rasa perawat pun terkadang kesulitan dalam menghitungnya (cobalah tanya mereka!). Namun, di era teknologi ini, kita bisa lebih mudah mendapatkan informasi tersebut. Untuk memudahkan Anda, Anda bisa menggunakan perhitungan online seperti yang tersedia di link berikut:
Hitung Kt/V dan URR Anda di sini
Dengan link ini, Anda bisa mengevaluasi efektivitas hemodialisis Anda dengan lebih mudah. Beberapa informasi yang dibutuhkan adalah:
- BUN sebelum HD
- BUN setelah HD
- Durasi sesi HD
- Uf (penarikan cairan) selama sesi HD
- Berat badan setelah HD
Dengan begitu, Anda bisa lebih memahami apakah perawatan HD Anda sudah optimal atau perlu penyesuaian lebih lanjut.
Posting Komentar untuk "Bagaimana Menilai Efektivitas Hemodialisis (HD)?"