Mengatasai Kemarahan Hidup dengan Penyakit Kronis

Kemarahan adalah emosi yang normal dan sehat, yang dirasakan oleh semua orang dari waktu ke waktu. Namun, bagi pasien dengan penyakit kronis, kemarahan bisa muncul lebih sering. Perasaan tidak adil karena harus menderita sakit atau kehilangan kendali atas hidup mereka karena penyakit dan pengobatannya seringkali membuat mereka marah.

Berikut adalah beberapa hal yang sering dirasakan pasien penyakit kronis:

  • Pola makan
  • Jadwal kontrol
  • Minum obat
  • Pekerjaan/pendapatan

Rutinitas seperti kontrol ke rumah sakit, minum obat, dan perawatan lainnya bisa membuat pasien merasa kehilangan kendali atas hidup mereka. Kemarahan dan kekesalan sering muncul akibat perasaan tersebut. Kemarahan ini bisa diarahkan ke berbagai pihak, seperti dokter, perawat, keluarga, teman, atau bahkan diri sendiri, yang dapat berujung pada perasaan depresi atau rendah diri.

Meskipun rasa marah adalah hal yang wajar dan bagian dari proses penyesuaian, penting untuk belajar cara yang sehat untuk mengekspresikan emosi dan mendapatkan kembali kendali atas diri. Perlu diingat bahwa kemarahan dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, sehingga mengelola kemarahan dengan baik bisa membantu menjaga kesehatan fisik dan emosional.

Selain itu, mencari cara yang produktif untuk mengambil kendali sangat penting. Terkadang, pasien penyakit kronis membuat keputusan berbahaya, seperti tidak mengonsumsi obat atau melewatkan terapi untuk merasa lebih mengendalikan situasi. Meskipun tindakan ini bisa memberi rasa kuat, pada akhirnya justru bisa memperburuk kondisi mereka.

Langkah pertama untuk mendapatkan kembali kontrol adalah dengan menyadari bahwa Anda adalah bagian terpenting dalam tim perawatan kesehatan Anda. Hanya Anda yang bisa memilih untuk merawat diri dengan baik. Dokter, perawat, keluarga, dan teman-teman hanya bisa memberikan informasi, dukungan, dan saran, tetapi keputusan untuk mengelola penyakit dan menjaga kesehatan sepenuhnya ada di tangan Anda.

Lalu, bagaimana cara yang lebih baik untuk mengelola kemarahan dan kembali mengendalikan diri?

Berikut adalah enam cara untuk mengendalikan kemarahan yang sering muncul pada pasien penyakit kronis, beserta saran untuk masing-masing cara. Seiring perjalanan Anda, mungkin Anda akan menemukan metode lain yang lebih sesuai.

Jangan ragu untuk berdiskusi dengan tim kesehatan Anda tentang cara-cara yang Anda coba.

1. Relaksasi

  • Bernapaslah dalam-dalam dari perut. Bernapas hanya dari dada tidak akan membantu Anda merasa lebih santai.
  • Ulangi kata-kata yang menenangkan, seperti "relax" atau "tenaaang," dengan perlahan.
  • Bayangkan tempat yang damai, seperti berjalan di pantai atau mendengarkan suara ombak. Rasakan kehangatan matahari.
  • Cobalah berolahraga ringan, seperti berjalan atau melakukan peregangan, untuk melepaskan ketegangan.

2. Mengubah Cara Berpikir

Saat marah, seringkali kita merasa bahwa kita diperlakukan tidak adil dan berpikir dalam pola ekstrem, seperti "selalu" atau "tidak pernah." Misalnya, "Kamu selalu tidak adil dengan saya" atau "Kenapa semuanya harus saya yang lakukan?" Ingatlah bahwa kemarahan hanya memperburuk keadaan dan malah menjauhkan orang yang ingin membantu kita. Cobalah berbicara dengan tenang dan penuh hormat, serta ingat bahwa setiap orang punya masalah dan tantangannya sendiri. Anda tidak sendirian.

3. Memecahkan Masalah

Masalah yang dihadapi oleh pasien penyakit kronis seringkali nyata dan tak terhindarkan. Misalnya, Anda harus menjalani terapi rutin untuk menjaga kesehatan. Alih-alih berfokus pada hal yang tidak bisa diubah, cobalah untuk menerima dan mencari cara untuk hidup dengannya dengan lebih baik. Anda memiliki kendali penuh atas bagaimana merespons situasi ini. Jika Anda bisa meningkatkan kualitas hidup, seperti memperbaiki tes darah, buatlah rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari dokter, perawat, atau teman yang bisa mendukung Anda. Mengikuti pertemuan atau seminar juga bisa memberi Anda pengetahuan lebih.

4. Dengarkan Sebelum Berbicara

Saat marah, kita sering tergesa-gesa untuk berbicara dan berargumen. Sering kali, kata-kata kita tidak tepat. Jadi, langkah pertama adalah memperlambat diri dan mendengarkan dengan seksama apa yang sebenarnya dikatakan. Tanyakan klarifikasi jika perlu, untuk memastikan Anda memahami maksud orang lain. Jangan mudah tersinggung oleh kata-kata yang tidak dimaksudkan untuk menyerang Anda.

5. Humor

Ingat pepatah "tertawa adalah obat terbaik." Menghadapi penyakit kronis bisa sangat berat, tapi tetaplah positif dan cari cara untuk menambahkan humor dalam hidup Anda. Menonton film lucu atau bercerita tentang hal-hal lucu bisa membantu mengalihkan pikiran Anda dari stres dan memberi Anda perasaan lebih baik.

6. Ubah Lingkungan Anda

Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang tenang dan positif. Hindari situasi atau orang yang sering memicu kemarahan Anda. Mengubah orang atau situasi yang tidak bisa Anda kontrol seringkali hanya akan memperburuk keadaan. Fokus pada hal-hal yang bisa memberi dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan Anda.

Jika Anda merasa bahwa kemarahan Anda sudah terlalu sulit untuk dikendalikan, atau jika kemarahan mulai mempengaruhi hubungan dan kesehatan Anda, pertimbangkan untuk mencari konseling. Seorang profesional bisa membantu Anda menemukan cara-cara yang lebih efektif untuk mengelola emosi dan menjaga keseimbangan hidup.

PasienSehat
PasienSehat Hai, saya pasien biasa yang suka nulis blog buat berbagi dan belajar bareng. Lewat tulisan ini, saya berharap kita bisa saling mendukung, bertukar ide, dan tumbuh bersama.

Posting Komentar untuk "Mengatasai Kemarahan Hidup dengan Penyakit Kronis"