Pasien Senang, Rumah Sakit Juga Ikut Senang
Rumah Sakit Pelni Petamburan |
RS Pelni: Optimalisasi Pelayanan untuk Pasien BPJS Kesehatan
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak hanya menjamin akses kesehatan masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta. RS Pelni Jakarta adalah salah satu contohnya. Berkat kerja sama dengan BPJS Kesehatan, fasilitas layanan di rumah sakit ini terus berkembang, didukung oleh teknologi mutakhir dan peningkatan kesejahteraan tenaga medis. Bahkan, jasa medis dokter meningkat hingga 45%.
Sejak awal peluncuran JKN pada 1 Januari 2014, RS Pelni telah siap menjadi provider BPJS Kesehatan. Langkah persiapan pun dilakukan jauh sebelum program ini berjalan. "Kami yakin JKN dapat menyelesaikan masalah akses kesehatan di Indonesia dan memberi peluang lebih luas bagi masyarakat," ujar Direktur Utama RS Pelni, Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp.BTKV(K).
Perbaikan Proses dan Teknologi Digital
RS Pelni menghadapi lonjakan pasien di era JKN, yang membuat mereka segera memperbaiki sistem antrean. "Kami merancang ulang proses pelayanan agar lebih efisien, mulai dari kedatangan pasien hingga penyelesaian diagnosa," jelas dr. Fathema. Salah satu inovasinya adalah penerapan sistem antrean berbasis IT dan e-Medical Record.Kini, RS Pelni memiliki 21 titik registrasi khusus pasien BPJS Kesehatan. Pelayanan poliklinik pun dimulai lebih awal, pukul 07.00 pagi, untuk mengakomodasi volume pasien yang tinggi. Dengan pendekatan ini, waktu registrasi berhasil dipangkas secara signifikan.
Perluasan Fasilitas dan Kesejahteraan SDM
Untuk mendukung jumlah pasien BPJS yang terus meningkat—60% pasien rawat jalan dan 80% pasien rawat inap—RS Pelni menambah kapasitas tempat tidur dari 312 menjadi 489 unit. Ruang operasi pun melayani hingga 40 pasien per hari, didukung oleh tambahan tenaga dokter anestesi dan perawat.Kerja sama dengan BPJS Kesehatan juga berdampak positif pada kesejahteraan karyawan. Gaji karyawan meningkat hingga 13%, ditambah insentif tahunan. Hal ini, menurut dr. Fathema, menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan.
Inovasi Layanan Hemodialisa dan Teknologi Mutakhir
RS Pelni kini menyediakan 100 unit mesin hemodialisa untuk kenyamanan pasien cuci darah, yang sebagian besar adalah peserta BPJS Kesehatan. Pasien diberikan fleksibilitas untuk menentukan jadwal sendiri tanpa harus menunggu lama. Semua layanan, termasuk transfusi darah jika diperlukan, sudah terintegrasi dalam satu paket tanpa biaya tambahan.Selain itu, teknologi modern seperti ESWL untuk batu ginjal, MSCT, MRI, dan endoskopi juga tersedia, didukung oleh manajemen rumah sakit yang fokus pada efisiensi.
Kolaborasi dengan Fasilitas Primer
Ke depan, RS Pelni berkomitmen memperkuat kerja sama dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) melalui program rujuk balik dan telemedicine. Dokter spesialis di RS Pelni dapat dihubungi oleh puskesmas kapan saja, sehingga pasien merasa tetap terhubung dengan layanan lanjutan."Kolaborasi yang baik dengan FKTP akan memastikan pasien mendapatkan pelayanan optimal di setiap tingkatan," kata dr. Fathema.
Kerja sama yang solid antara RS Pelni dan BPJS Kesehatan terus diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Bener banget mas, banyak pasien dan rs yang untung pada era bpjs ini
BalasHapusSemua senang karena saling mengunungkan yah mas :)
BalasHapuspelayanan administrasi di rumah rscm di kirana jl Kimia menurut saya sangat bangus dan tidak ada kesan mempersulit pasien, namun karen pasien yg banyak ya sabar utk antri, kl g mau antri ya berharap yang sakit beberapa orang saja pasti cepat hahaha
BalasHapus