Potret Generasi Muda Indonesia Pecandu Rokok

Apakah Anda terkejut melihat gambar ini?

Merokok menjadi sangat mudah ketika rokok hadir di mana-mana. Sebagai pasar tembakau terbesar kelima di dunia, negeri kita Indonesia dibombardir dengan kehadiran iklan rokok yang menargetkan anak-anak muda dan mudah mendapatkan rokok yang murah.

Industri rokok ini berkaitan erat dengan perekonomian negara dan industri yang bergantung pada konsumsi. Apa yang paling mengkhawatirkan adalah, kebiasaan yang membentuk awal. Menurut sebuah studi terkini, jumlah perokok berusia 10 - 14 tahun telah meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, dan tiga kali lipat pada usia lima sampai sembilan tahun.

Pada gambar di bawah ini, kita melihat anak berusia empat tahun merokok hingga dua bungkus per hari. Hal ini karena lebih dari 60% laki-laki di Indonesia memiliki kebiasaan merokok. Dan yang lebih mengejutkan lagi bagi orang tua adalah melihat anak mereka memegang rokok di tangannya. Ada sedikit yang bisa orang tua lakukan, tapi tidak mungkin menghentikan anak dari membeli lebih banyak. Sudah ada peraturan yang melarang penjualan rokok ke anak-anak, tapi jarang ditegakkan.

Dampak merokok sangat berbahaya sekali. Pada bayi, coba saja Bapaknya dekat-dekat anaknya sehabis merokok atau saat merokok, risiko pneumonia tidak akan jauh. Pada ibu hamil, jika sering berdekatan dengan suaminya yang perokok aktif, ada risiko tinggi anaknya bisa prematur, berat badan kurang, dan lain-lain.

Generasi muda pun tidak luput dari jeratan jahat si tembakau, kita dapat melihat yang dari kecil sudah mulai merokok, 20 tahun kemudian risiko terkena kanker mulut, lidah, tenggorokan, nasofaring, dan kanker paru-paru sangat tinggi.

Postingan ini bukan untuk menakut-nakuti. Terlalu banyak dampak mudharat dari rokok ini, tidak hanya kesehatan tapi juga keuangan. Daripada uangnya untuk beli rokok mending buat daftar BPJS Kesehatan. Kalau sudah perlu kemoterapi, operasi sana-sini uangnya tidak ada tapi buat rokok ada, lucu kan? Mengakunya orang tidak mampu, tapi untuk rokok selalu ada, sementara kebutuhan penting seperti dana kesehatan dan pendidikan tidak pernah terpikirkan.

Berikut kumpulan portet mengejutkan generasi muda Indonesia yang kecanduan rokok, foto-foto ini kami ambil dari www.featureshoot.com.

Dihan Muhamad, merokok dua bungkus rokok setiap hari sebelum dikurangi, merokok ketika ibunya menyusui adik kecilnya pada 10 februari 2014.

Dihan Muhamad, yang merokok dua bungkus rokok per hari sebelum dikurangi, berpose untuk sebuah foto ketika menghisap rokok pertamanya pada jam 7 pagi di rumahnya sebelum berangkat sekolah pada 10 Februari 2014.

Ilham Hadi, yang merokok dua bungkus rokok setiap hari dan mulai merokok ketika berusia empat tahun, berpose untuk sebuah foto mengenakan seragam kelas tiga SD ketika merokok di kamarnya pada 14 Februari 2014.

Dihan Muhamad, yang merokok dua bungkus rokok per hari sebelum dikurangi, berpose untuk sebuah foto di rumahnya pada 10 Februari 2014.

Cecep berpose untuk sebuah foto ketika merokok pada 10 Februari 2014. Dia saat ini tidur masjid dan mengamen di bis kota untuk mendapatkan uang.

Illham Muhamad, yang merokok sejak berusia lima tahun, berpose untuk sebuah foto ketika dia menghisap secara perlahan rokok pertama di hari itu di rumah neneknya pada 10 Februari 2014. Dia tidak bersekolah dan jika neneknya menolak memberinya uang untuk membeli rokok dia akan mengalami penarikan dan mengangis dan mengamuk.

Ompong, berpose untuk sebuah fotografi ketika dia sedang merokok pada 14 Februari 2014.

Andika Prasetyo, yang merokok sekitar satu bungkus per hari, sedang merokok di luar sebuah internet cafe pada 16 Februari 2015

Bocah berusia lima tahun Ardian Azka Mubarok merokok di rumahnya di Garut, Indonesia pada 27 Maret 2015.

Ilham Hadi, yang merokok dua bungkus rokok per hari dan mulai merokok ketika dia berusia empat tahun, berpose untuk sebuah foto mengenakan segaran kelas tiga SD di kamarnya ketika adiknya memperhatikan pada 14 Februari 2014. 

All images © Michelle Siu

Posting Komentar untuk "Potret Generasi Muda Indonesia Pecandu Rokok"