Tips Untuk Pemilihan Imunisasi Anak

Berikut 8 tips untuk pemilihan imunisasi, yang semoga bermanfaat untuk orang tua yang ingin memberikan imunisasi kepada anaknya.

1. Imunisasilah ditempat yang paling dekat dengan rumah Anda, terutama pada layanan primer yang sudah disediakan pemerintah : Puskesmas dan Rumah sakit-Rumah sakit milik pemerintah pusat maupun daerah, Posyandu, bilamana tidak memungkinkan oleh karena suatu dan lain sebab, pilahan utamanya di praktek dokter pribadi/bersama, poliklinik dan rumah sakit swasta.

Atau kalau ada program dari pemerintah seperti BIAS, umumnya mereka akan mendatangi ke sekolah-sekolah. Mungkin saja bisa dicoba dengan cara mengumpulkan orang tua, misalnya: di Posyandu, kumpulan RT/RW, paud, sekolah dsb, kemudian setelah mencapai jumlah tertentu tinggal memanggil tenaga kesehatan yang sudah terlatih/kompeten untuk mengimunisasi putra-putrinya, vaksin bisa dibeli langsung ke distributor (asal metode penyimpanan-perjalanan-penyajian) sesuai standard.

Alasan pertimbangannya: untuk berhemat baik sisi waktu maupun keuangan, selain itu juga dari sisi keamanan, sebab RS "gudangnya" virus dan bakteri yang dapat menyebabkan orang datang sehat pulang sakit atau biasa disebut infeksi nosokomial.

2. Untuk pemilihan harga, rajin-rajinlah/gigih dan pantang menyerah untuk tanya-tanya baik secara langsung mendatangi tempatnya atau bila memungkinkan bisa lewat internet/telepon (tentu bila layanan ini tersedia) atau juga bisa informasi dari teman ataupun saudara yang lain mungkin bisa di coba seperti nomor 1, beli langsung dari distributornya dengan jumlah tertentu sesuai kesepakatan.

3. Perhatikan "Cold Chain"nya/ tempat penyimpannanya, jangan ragu untuk bertanya dan atau bila memungkinkan untuk melihatnya langsung terutama di praktek dokter pribadi/bersama dan klinik.

4. Perhatikan kondisi fisik dari vaksin, bilamana metode penyimpanannya tidak memenuhi syarat bisa saja vaksin rusak meskipun belum mencapai tanggal kadaluarsa, bila belum tahu cara membedakannya tanyakan kepada petugasnya. pastikan pula bahwa vaksin yang akan diberikan adalah sesuai dengan apa yang orang tua inginkan sesuai dengan jadwalnya.


5. Jangan lupa minta informasi terkait dengan vaksin yang akan di berikan: cara pemberiannya: tetes atau suntik, kalau suntik dimana, dosisnya berapa, kapan saja pemberiannya, apa saja KIPInya (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) dan seterusnya.

6. Jangan lupa siapkan 'paspor' vaksin, buku catatan kesehatan anaknya, atau buat sendiri lembaran/buku catatan imunisasi anaknya. Minta ke petugasnya atau print dan masukan jadwal imunisasi terbaru agar tidak lupa. Setelah diimunisasi bisa dicatat: tanggal/bulan/tahun saat imunisasi, nama vaksinnya, vaksin yang keberapa dan seterusnya. Dan jangan lupa minta tanda-tangan dari petugas nakesnya, atau bila memungkinkan minta 'stiker'/'label'/kemasan bekas vaksinnya untuk di tempel di lembaran tersebut/disimpan sebagai barang bukti.

7. Bilamana jadwal imunisasinya berbeda antara jadwal dari pemerintah/kemenkes dengan jadwal dari IDAI, diskusikan bersama-sama dengan petugas nakesnya untuk diputuskan yang terbaik secara bersama-sama.

8. Khusus dipraktek dokter pribadi/bersama atau klinik dan RS. Idealnya tanyakan:
  • Bagaimana pertumbuhan anaknya: Bagus/Normalkah, lambatkah atau justru malah stagnan.
  • Bagaimana status perkembangannya (motorik kasar halus, kognitif, verbal)
  • Mintakan nasehat MPASInya
Semoga tips untuk pilihan imunisasi ini bermanfaat.
Sumber: milis sehat

4 komentar untuk "Tips Untuk Pemilihan Imunisasi Anak"

  1. Kalau anak tidak di imunisasi, apakah malanggar Pemerintah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, melanggar peraturan pemerintah. Imunisasi wajib diberikan kepada anak sejak dilahirkan sesuai Permenkes No 42 Tahun 2013. Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah sakit berat, wabah, cacat dan kematian.

      Hapus
    2. Waduh saya baru tahu nih kalau ada peraturan pemerintah wajib memberi imunisasi.
      Terima kasih Mas.

      Hapus
  2. Tips yang bagus. Meskipun aku belum punya anak, tapi kalau soal vaksin binatang peliharaan aku selalu usahakan untuk tanya-tanya dulu, hihihi :)

    BalasHapus