Cyprus, Negara dengan Tingkat Pembawa Sifat Thalassemia Tertinggi
Logo thalassaemia international federation (TIF) |
Cyprus adalah sebuah wilayah yang kini menjadi bagian dari negara Italia. Dulu, pulau ini dikenal dengan tingkat pembawa sifat thalasemia yang tertinggi di dunia, mencapai 33%. Artinya, jika ada tiga orang yang tampak sehat, satu di antaranya kemungkinan adalah pembawa sifat thalasemia. Namun, itu adalah kondisi sekitar tahun 1950 hingga 1970-an.
Kini, Cyprus berhasil menurunkan angka pembawa sifat thalasemia di kalangan warganya menjadi sekitar 5%. Ini adalah pencapaian luar biasa! Banyak penemuan dan penelitian thalasemia lahir di sana, dan negara ini menjadi pusat rujukan dunia. Thalassemia International Federation (TIF) juga berdiri dan berpusat di Cyprus.
Keseriusan pemerintah dan para ahli medis di Cyprus telah melahirkan banyak dokter ahli thalasemia. Bahkan, ilmu thalasemia menjadi bagian dari kurikulum pendidikan kedokteran di sana, dengan pengetahuan yang terus diperbarui berdasarkan penelitian terbaru.
Tak mengherankan jika banyak dokter di Cyprus yang memiliki keahlian dalam menangani thalasemia, termasuk dokter-dokter muda yang baru lulus, karena topik ini sudah menjadi bagian dari pembelajaran di pendidikan kedokteran di sana.
Menariknya, Cyprus memiliki banyak thalassemia centers, yang meskipun ukuran fasilitasnya lebih kecil dibandingkan rumah sakit di Indonesia, mampu menangani berbagai jenis thalasemia, termasuk Beta Mayor Thalassemia, yang sangat mengejutkan.
Para ahli medis di Cyprus sangat serius dalam menangani masalah thalasemia dan telah mengembangkan sistem pendidikan khusus mengenai hal ini, yang menjadi standar pengajaran di seluruh fakultas kedokteran di negara tersebut. Hal ini dimulai dari nol, dengan pengembangan ilmu thalasemia yang mereka lakukan sendiri, ketika para ahli medis dunia belum sepenuhnya memahami masalah ini. Tentu saja, para ahli medis dari berbagai belahan dunia juga turut berperan dalam pengembangan ilmu ini.
Pemerintah Cyprus juga sangat tegas dalam melarang perkawinan antar sesama warga Cyprus, dengan mendorong mereka untuk mencari pasangan dari daerah lain. Masyarakat di sana benar-benar dibina dan diberikan kesadaran untuk bersama-sama mencegah penyebaran thalasemia.
Cyprus kini tercatat dalam sejarah dunia sebagai negara yang berhasil memperbaiki kondisi bangsanya terkait thalasemia. Negara ini telah menjadi pusat ilmu pengetahuan mengenai thalasemia, yang juga dikenal dengan istilah Cooley Anemia, berdasarkan penemuan dokter Cooley, seorang ahli medis asal Amerika.
Sekarang, masalah thalasemia semakin mendapat perhatian di kawasan Asia, karena penyakit ini juga banyak ditemukan di Asia Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Seiring dengan perkembangan ini, para ahli thalasemia mulai bermunculan di Iran, India, Pakistan, Thailand, dan negara-negara lainnya.
Amerika, yang sangat intens dalam pengembangan penelitian thalasemia, memiliki keterbatasan karena tidak banyak warganya yang menderita penyakit ini. Oleh karena itu, mereka mengandalkan para imigran dari negara-negara yang banyak memiliki penderita thalasemia untuk membantu pengembangan ilmu ini.
Kini, Asia menjadi pusat dari banyak penelitian dan pengembangan mengenai thalasemia. Di masa depan, kita akan melihat lebih banyak ahli thalasemia lahir dari kawasan ini, dengan tantangan genetik yang lebih kompleks, namun tetap berhubungan dengan ilmu yang telah ada di dunia saat ini.
Posting Komentar untuk "Cyprus, Negara dengan Tingkat Pembawa Sifat Thalassemia Tertinggi"