Bagaimanakah Mengkonsumsi Obat Khelasi Zat Besi Yang Efektif?
Saat ini terdapat tiga jenis obat khelasi zat besi yang beredar di indonesia, desferal(tm), Ferriprox(tm), dan exjade(tm).
Desferal(tm), nama generiknya deferoxamine, biasa disingkat DFO, merupakan obat suntik (bukan obat oral/diminum).
Ferriprox(tm), nama generiknya depheriprone atau L1, biasa disingkat DPH.
Exjade(tm), nama generiknya deferasirox disingkat DFX
Yang menentukan berapa lama atau berapa kali konsumsi per harinya adalah "waktu paruh" obat tersebut berada dalam aliran darah.
Waktu paruh desferal itu hanya beberapa menit saja. Artinya beberapa menit saja obat itu setengahnya sudah terbuang tubuh (masuk kantong kemih). Oleh karena itulah, desferal tidak bisa disuntikkan sekaligus. Karena beberapa menit kemudian setengah obat itu akan terbuang (ke dalam kantong kemih). Penggunaan desferal dimasukkan sedikit demi sedikit dengan bantuan pompa, bisa selama mungkin akan lebih baik. (Namun secara psikologis akan mengganggu kegiatan, makanya ditentukan saja minimal 8 jam per harinya, disesuaikan dengan waktu tidur).
Ferriprox itu waktu paruhnya sekitar 5-6 jam-an. artinya jika ferriprox dikonsumsi 3 kali sehari, diharapkan setiap saat ada obat ferriprox dalam aliran darah. Dengan demikian obat bisa bekerja dengan optimal. Jadi penentuan konsumsi 3 kali sehari itu yang menentukan adalah waktu paruh obat itu dalam aliran darah. Jadi, jelas bukan, kalau konsumsi ferriprox 2 kali sehari, itu akan kurang efektif.
Yang tepat konsumsi ferriprox itu minimal 3 kali sehari. (Mau dibagi enam kali konsumsinya sehari juga boleh, selama total dosis perharinya tetap sama).
Nah, demikian pula dengan exjade, waktu paruhnya lebih dari 12 jam. Jadi konsumsi sehari sekali juga sudah mencukupi. Namun jika mau dibagi dua kali atau tiga kali juga tak masalah, malah akan sedikit lebih baik. karena lebih mempertahankan kadar obat dalam aliran darah selalu ada setiap saat.
Oh iya, sasaran utama ketika mengkonsumsi obat khelasi zat besi adalah selalu ada obat dalam aliran darah setiap saat. Itu karena proses reaksi pengikatan zat besi itu berlangsung lambat, dan mencegah terjadinya kerusakan sel sel akibat radikal bebas yang dilepaskan karena kelebihan zat besi. Sekali lagi saya tekankan, sasaran penggunaan obat khelasi zat besi, adalah selalu ada obat dalam aliran darah setiap saat.
Kita ambil contoh:
Misal seseorang thaller mayor, berat badannya 50 kg, kadar ferritinenya sekitar 3000-an, dosis yang disarankan sesuai standart produsen adalah 40 mg/kgbb/hari, atau 40 x 50 mg/hari = 2000 mg per hari, atau 4 vial @500 mg per hari. Sebulan butuh 4 x 20 hari, atau 80 vial @500mg.
Oleh karena obat khelasi zat besi itu umumnya mahal, kadang ada kendala untuk mendapatkan sesuai dosis seharusnya. Dalam contoh ini misal ada batasan dari RS atau penjamin, sebulan hanya dapat 40 vial saja. Artinya kita harus mengusahakan sendiri kekurangan 40 vialnya?! Bagaimana kalau kita belum sanggup membeli kekurangannya? Tentu adalah tanggung jawab kita untuk memenuhinya, bukan!? Tapi kalau dananya tidak cukup, gimana dong?! Mahal, kan?
Nah, tetap kekurangan obat itu adalah tanggung jawab kita. Terus apakah berarti dengan obat tersedia 40 vial saja itu, berarti pemakaiannya 10 hari saja?
Sudah dijelaskan, sasaran utamanya adalah selalu ada obat dalam aliran darah. Jadi penggunaaan 4 vial/hari selama 10 hari per bulan, akan kalah efektif dengan penggunaan 2 vial/hari selama 20 hari per bulan.
Demikian pula dengan ferriprox atau exjade. Polanya sama saja.
Kita ambil contoh lagi:
Thaller mayor dengan berat badan 40kg, kadar ferritinenya sekitar 3000-an, dosis yang disarankan sekitar 25mg/kgbb/hari, atau perlu 25x40 mg/hari, atau 1000 mg/hari, atau 4 tablet @250 mg per hari, atau 120 tablet @250 mg per 30 hari.
Oleh karena suatu kendala dari RS atau penjamin, misal hanya diperoleh 60 tablet @250mg per bulan, artinya kekurangan 60 tablet lagi agar sampai dosis yang memadai, perlu kita usahakan sendiri.
Bagaimana jika kita belum sanggup menyediakan kekurangannya? (Itu merupakan tanggung jawab kita).
Maka...
Penggunaan 2 tablet/hari (dari dosis yang seharusnya 4 tablet/hari) selama 30 hari akan lebih efektif dibanding penggunaan 4 tablet/hari selama 15 hari saja.
Oke itu yang bisa saya bagi berkenaan penggunaan obat khelasi yang efektif. Salam perjuangan!
[Sumber: Facebook/Tien En, Thalasemia Indonesia]
Desferal(tm), nama generiknya deferoxamine, biasa disingkat DFO, merupakan obat suntik (bukan obat oral/diminum).
- dosis penggunaan per hari tergantung dari kadar ferritine rata2 dalam tubuh thaller, berkisar dari 20-60mg/kgbb/hari.
- sediaan yang banyak beredar dalam bentuk vial @500mg.
- digunakan secara infus dibawah kulit dengan bantuan pompa, minimal 8 jam per hari, 5 hari per minggu, 20 hari per bulan.
Ferriprox(tm), nama generiknya depheriprone atau L1, biasa disingkat DPH.
- dosis penggunaan per hari tergantung berkisar dari 75-100mg/kgbb/hari.
- sediaan yang banyak beredar dalam bentuk kaplet @500mg atau bentuk sirop @100mg/ml.
- digunakan secara oral/diminum 3 kali sehari, 30 hari per bulan.
Exjade(tm), nama generiknya deferasirox disingkat DFX
- dosis penggunaan per hari tergantung berkisar dari 20-40mg/kgbb/hari.
- sediaan yang banyak beredar dalam bentuk tablet @250mg dan @500mg
- digunakan secara oral/diminum. Dilarutkan terlebih dahulu dalan air putih, jus jeruk, atau jus apple, menggunakan gelas dan sendok yang non logam. Dikonsumsi sekali sehari ketika perut sedang kosong, 28-30 hari per bulan.
Yang menentukan berapa lama atau berapa kali konsumsi per harinya adalah "waktu paruh" obat tersebut berada dalam aliran darah.
Waktu paruh desferal itu hanya beberapa menit saja. Artinya beberapa menit saja obat itu setengahnya sudah terbuang tubuh (masuk kantong kemih). Oleh karena itulah, desferal tidak bisa disuntikkan sekaligus. Karena beberapa menit kemudian setengah obat itu akan terbuang (ke dalam kantong kemih). Penggunaan desferal dimasukkan sedikit demi sedikit dengan bantuan pompa, bisa selama mungkin akan lebih baik. (Namun secara psikologis akan mengganggu kegiatan, makanya ditentukan saja minimal 8 jam per harinya, disesuaikan dengan waktu tidur).
Ferriprox itu waktu paruhnya sekitar 5-6 jam-an. artinya jika ferriprox dikonsumsi 3 kali sehari, diharapkan setiap saat ada obat ferriprox dalam aliran darah. Dengan demikian obat bisa bekerja dengan optimal. Jadi penentuan konsumsi 3 kali sehari itu yang menentukan adalah waktu paruh obat itu dalam aliran darah. Jadi, jelas bukan, kalau konsumsi ferriprox 2 kali sehari, itu akan kurang efektif.
Yang tepat konsumsi ferriprox itu minimal 3 kali sehari. (Mau dibagi enam kali konsumsinya sehari juga boleh, selama total dosis perharinya tetap sama).
Nah, demikian pula dengan exjade, waktu paruhnya lebih dari 12 jam. Jadi konsumsi sehari sekali juga sudah mencukupi. Namun jika mau dibagi dua kali atau tiga kali juga tak masalah, malah akan sedikit lebih baik. karena lebih mempertahankan kadar obat dalam aliran darah selalu ada setiap saat.
Oh iya, sasaran utama ketika mengkonsumsi obat khelasi zat besi adalah selalu ada obat dalam aliran darah setiap saat. Itu karena proses reaksi pengikatan zat besi itu berlangsung lambat, dan mencegah terjadinya kerusakan sel sel akibat radikal bebas yang dilepaskan karena kelebihan zat besi. Sekali lagi saya tekankan, sasaran penggunaan obat khelasi zat besi, adalah selalu ada obat dalam aliran darah setiap saat.
Kita ambil contoh:
Misal seseorang thaller mayor, berat badannya 50 kg, kadar ferritinenya sekitar 3000-an, dosis yang disarankan sesuai standart produsen adalah 40 mg/kgbb/hari, atau 40 x 50 mg/hari = 2000 mg per hari, atau 4 vial @500 mg per hari. Sebulan butuh 4 x 20 hari, atau 80 vial @500mg.
Oleh karena obat khelasi zat besi itu umumnya mahal, kadang ada kendala untuk mendapatkan sesuai dosis seharusnya. Dalam contoh ini misal ada batasan dari RS atau penjamin, sebulan hanya dapat 40 vial saja. Artinya kita harus mengusahakan sendiri kekurangan 40 vialnya?! Bagaimana kalau kita belum sanggup membeli kekurangannya? Tentu adalah tanggung jawab kita untuk memenuhinya, bukan!? Tapi kalau dananya tidak cukup, gimana dong?! Mahal, kan?
Nah, tetap kekurangan obat itu adalah tanggung jawab kita. Terus apakah berarti dengan obat tersedia 40 vial saja itu, berarti pemakaiannya 10 hari saja?
Sudah dijelaskan, sasaran utamanya adalah selalu ada obat dalam aliran darah. Jadi penggunaaan 4 vial/hari selama 10 hari per bulan, akan kalah efektif dengan penggunaan 2 vial/hari selama 20 hari per bulan.
Demikian pula dengan ferriprox atau exjade. Polanya sama saja.
Kita ambil contoh lagi:
Thaller mayor dengan berat badan 40kg, kadar ferritinenya sekitar 3000-an, dosis yang disarankan sekitar 25mg/kgbb/hari, atau perlu 25x40 mg/hari, atau 1000 mg/hari, atau 4 tablet @250 mg per hari, atau 120 tablet @250 mg per 30 hari.
Oleh karena suatu kendala dari RS atau penjamin, misal hanya diperoleh 60 tablet @250mg per bulan, artinya kekurangan 60 tablet lagi agar sampai dosis yang memadai, perlu kita usahakan sendiri.
Bagaimana jika kita belum sanggup menyediakan kekurangannya? (Itu merupakan tanggung jawab kita).
Maka...
Penggunaan 2 tablet/hari (dari dosis yang seharusnya 4 tablet/hari) selama 30 hari akan lebih efektif dibanding penggunaan 4 tablet/hari selama 15 hari saja.
Oke itu yang bisa saya bagi berkenaan penggunaan obat khelasi yang efektif. Salam perjuangan!
[Sumber: Facebook/Tien En, Thalasemia Indonesia]
Posting Komentar untuk "Bagaimanakah Mengkonsumsi Obat Khelasi Zat Besi Yang Efektif?"