Tanda dan Gejala Thalasemia Mayor Ketika Hb Menurun
- Nafsu makan menurun.
- Badan mulai menghangat.
- Tidur mulai gelisah.
- Warna bibir bawah memucat, warna kelopak mata bagian bawah memucat.
- Buat yg masih balita, bisa uring uringan yg tak jelas juntrungannya.
- Detak jantung bertambah cepat.
- Kulit dan mata mulai kekuningan.
- Mengeluh perut sebelah kiri sakit.
- Bagi yg sudah remaja, kaki dan badan mulai terasa pegal linu.
- Kepala pusing, terutama bagian ubun ubun.
- Lebih cepat lelah dibanding biasanya.
- Dsb.
Dari semua itu ada hal hal yang bisa dicegah dan dikurangi dampaknya, jika bisa rajin dan disiplin tranfusi berkala, sedemikian ketika Hb-nya 8-9 sudah tranfusi lagi.
Thalasemia mayor adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus, terutama ketika kadar hemoglobin (Hb) menurun. Meski gejalanya dapat bervariasi antara satu penyandang (thaller) dengan lainnya, ada beberapa tanda umum yang sering muncul:
- Nafsu makan menurun. Anak atau dewasa mungkin enggan makan, yang berpotensi menurunkan energi tubuh lebih jauh.
- Badan mulai menghangat. Demam ringan sering menjadi pertanda awal Hb yang rendah.
- Tidur gelisah. Kondisi tubuh yang lemah membuat tidur menjadi tidak nyaman.
- Warna bibir dan kelopak mata memucat. Ini adalah tanda anemia yang paling mudah terlihat.
- Balita menjadi uring-uringan. Pada anak kecil, ini sering muncul sebagai tangisan atau perilaku rewel tanpa alasan yang jelas.
- Detak jantung bertambah cepat. Tubuh berusaha memompa lebih banyak darah untuk mengimbangi kekurangan oksigen.
- Kulit dan mata mulai kekuningan. Ini menunjukkan penumpukan bilirubin akibat pemecahan sel darah merah yang berlebihan.
- Rasa sakit di perut bagian kiri. Biasanya disebabkan oleh pembesaran limpa (splenomegali).
- Pegal linu pada tubuh. Kaki dan badan terasa berat, terutama pada remaja atau dewasa.
- Pusing, terutama di bagian ubun-ubun. Kurangnya oksigen ke otak menyebabkan sakit kepala.
- Cepat lelah. Aktivitas sehari-hari terasa jauh lebih berat dibandingkan biasanya.
Gejala-gejala ini dapat bervariasi tingkat keparahannya, tetapi semuanya menunjukkan bahwa tubuh membutuhkan perhatian segera.
Mengurangi Risiko dan Dampak Penurunan Hb
Untuk mengurangi dampak penurunan Hb, penting bagi penyandang thalasemia mayor untuk menjalani transfusi darah secara berkala. Idealnya, transfusi dilakukan sebelum kadar Hb turun terlalu rendah, yaitu ketika Hb mencapai angka 8–9 g/dL. Dengan transfusi yang tepat waktu, gejala-gejala tersebut dapat dicegah atau setidaknya diminimalkan.
Selain itu, jangan lupakan kedisiplinan mengonsumsi obat khelasi zat besi setiap hari. Obat ini penting untuk mencegah penumpukan zat besi yang dapat merusak organ tubuh, terutama jantung, hati, dan pankreas.
Mengapa Disiplin Itu Penting?
Penanganan thalasemia mayor membutuhkan upaya jangka panjang dan konsistensi yang tinggi. Dengan menjalani transfusi darah secara teratur dan mengonsumsi obat khelasi secara disiplin, thaller dapat menjaga kualitas hidup yang lebih baik dan mengurangi risiko komplikasi serius.
Kedisiplinan ini bukan hanya soal rutinitas, tetapi juga investasi untuk kesehatan jangka panjang. Semakin teratur perawatan dilakukan, semakin minim dampak buruk yang dirasakan.
Tetap semangat dan jaga kesehatan dengan baik!
Posting Komentar untuk "Tanda dan Gejala Thalasemia Mayor Ketika Hb Menurun"