Mengenal Sariawan Karena Jamur (Kandidiasis Oral)
Doc, lidah si dede kok putih-putih dan tebal gituh ya? Dede juga jadi rewel dan malas menyusui… Kenapa ya Doc.
Itu adalah keluhan yang cukup sering ketika orang tua membawa bayinya ke dokter. Besar kemungkinan si dede terkena sariawan karena jamur atau kandidiasis oral. Mari mengenal penyakit pada mulut karena jamur yang cukup sering mengenai bayi dan anak.
Apa yang dimaksud dengan kandidiasis oral?
Infeksi jamur dapat terjadi di berbagai bagian tubuh kita, termasuk di rongga mulut. Di rongga mulut, jamur dapat muncul di berbagai tempat. Lokasi jamur di rongga mulut antara lain: permukaan lidah, kulit yang mengitari mulut, di pojok mulut (bibir), langit-langit dan jaringan lunak pipi sebelah dalam (bukal, gusi dan tenggorokan. Penyebab utama Infeksi jamur pada rongga mulut adalah Candida albicans sehingga penyakitnya disebut sebagai kandidiasis oral. sementara itu ada spesies jamur lain yang dapat juga hidup pada manusia. Oral trush atau Kandidiasis pseudomembranosa akut, merupakan infeksi jamur Kandida pada daerah mulut dan sekitarnya yang paling sering mengenai bayi atau anak. Yang lainnya adalah Keilosis angular atau perleche dan Kandidiasi atrofikans.
Mengapa bisa muncul jamur di lidah atau rongga mulut?
Sebetulnya setiap orang mempunyai jamur Kandida di mulut. Jamur ini langsung menjadi penghuni rongga mulut begitu bayi dilahirkan, umumnya karena penyebaran dari genitalia ibu atau kontak dengan kulit dan benda lainnya yang terkontaminasi jamur. Infeksi terjadi apabila keseimbangan kuman-kuman di mulut terganggu, sehingga jumlah jamur Kandida menjadi berlebihan. Orang pada tiap usia dapat menjadi penderita infeksi jamur di mulut, namun ada beberapa keadaan yang meningkatkan kemungkinan seseorang menjadi terinfeksi yang dikenal sebagai faktor resiko.
Apa faktor resiko sehingga seorang terkena infeksi jamur ?
Bayi dan balita kelompok yang paling rentan terkena infeksi jamur ini. Pada keadaan tertentu seperti terjadi penurunan daya tahan tubuh, misal pada penderita HIV/AIDS, penggunaan antibiotika yang berlebihan yang mengganggu flora normal di mulut atau penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi maka infeksi jamur mudah timbul.
Secara umum ada 2 faktor resiko. Pertama, faktor resiko yang menyuburkan pertumbuhan jamur baik langsung maupun tidak langsung, antara lain:
Kedua, fakor resiko yang memudahkan terjadinya infeksi jamur karena daya tahun tubuh yang menurun, antara lain :
Bayi dapat terinfeksi jamur dapat tertular dari puting ibunya yang terinfeksi jamur lebih dulu. Gejala pada ibu adalah: rasa gatal, rasa panas, nyeri dan kemerahan pada puting. Selain itu bayipun dapat menularkan jamur kepada ibu, sehingga bayi dan ibu dapat saling menginfeksi.
Bagaimana tanda dan gejala klinis penyakitnya?
Pada yang oral trush: dimulai dengan adanya bercak-bercak putih kekuningan yang menimbul pada daerah selaput lendir yang merah, bila dihapus dasarnya mudah berdarah. Hari berikutnya tampak bercak putih sebesar jarum pentul yang kemudian dalam 2-3 hari akan bergabung menjadi bercak besar seperti membran. Bagian yang paling sering terkena adalah: jaringan lunak atau mukosa pipi (bukal), lidah, gusi dan tenggorokan (faring). Timbul rasa nyeri bila tersentuh makanan, mengakibatkan anak sulit makan atau menyusu. Pada bayi dapat menjadi rewel, banyak menangis, dan terlihat kurang semangat saat menyusui. Orang tua suka menyangka sebagai sisa susu yang masih menempel. Perlu diperhatikan juga bayi apakah mengalami infeksi jamur di daerah selangkangan atau ruam popok (diaper rash). Untuk ibunya dipikirkan kemungkinan infeksi jamur pada daerah genitalnya.
Gambaran lain infeksi kandida pada mulut adalah Keilosis angular atau perleche: ditandai lecet atau fisura di sudut mulut berwarna kemerahan (eritema) disertai rasa nyeri. Infeksi kandida terjadi karena sering terjadi penumpukan cairan di sudut mulut tersebut.
Infeksi kandida akibat penggunaan antibiotika oral spektrum luas mengakibatkan kandidiasis atrofikans akut atau Glositis. Gambaran klinisnya adalah erosi pada mukosa mulut dan hilangnya papil lidah, lidah tampak licin kemerahan dan rasa nyeri pada lidah sangat menonjol. Gejala akan menghilang dengan menghentikan penggunaan antibiotik.
Pada bayi bagaimana membedakan jamur dengan bekas susunya?
Untuk membedakan thrush di mulut dengan bercak susu dilakukan dengan mengorek lidah secara lembut untuk melihat apakah bercak putih mudah dilepas atau tidak. Bercak susu mudah dilepas, sedangkan thrush biasanya sukar dilepas dan dapat berdarah bila dipaksa dilepaskan.
Bagaimana dengan pengobatannya?
Tujuan pengobatan adalah untuk mencegah pertumbuhan dan penyebaran jamur. Pengobatan mencakup pemberian obat anti fungus (jamur), penanggulangan faktor resiko dan penanggulangan sumber infeksi. Pengobatan untuk sariawan karena jamur pada anak yang sering dipakai adalah Nistatin, perhatikan dosis yang dipakai untuk bayi dan anak sesuai dengan umurnya. Olesi atau tetesi trush di mulut bayi dengan larutan Nistatin oral tersebut Pada anak yang lebih besar, kumur-kumur dan tahan selama mungkin sebelum obat ditelan. Bercak putih akan segera hilang, namun harus diingat obat perlu dilanjutkan 2-3 hari setelah bercak hilang. Apabila bayi juga menderita ruam popok dapat juga diobati dengan salep anti jamur yang sesuai. Hindari pemakaian “baby wipes” yang mengandung alkohol karena dapat semakin mengiritasi bagian selangkangan yang terinfeksi. Anjurkan Ibu untuk mengolesi payudaranya dengan krim nistatin atau larutan gentian violet 0,5% setiap kali setelah menyusui selama bayi diobati.
Apabila ibu menyusui juga terinfeksi jamur pada putingnya harus diobati untuk mencegah infeksi ulang ke bayi. Salep anti jamur dapat dioleskan di puting susu ibu tiga sampai empat kali sehari. Ibu perlu berkonsultasi ke dokter apabila ada gejala infeksi jamur pada vagina. Hal yang harus diperhatikan dalam pengobatan adalah menyikat gigi dengan sikat gigi lembut untuk menghindari gesekan lesi, mensterilkan setiap peralatan makan/minum atau mainan (dot, botol, empeng, gelas, alat makan,“teething ring”) yang masuk ke mulut bayi, karena bila tidak dilakukan dapat menyebabkan infeksi berulang.
Apa yang harus diingat bila bayi atau anak sering sariawan karena jamur?
Apabila infeksi jamur di mulut sering muncul kembali, ada beberapa hal yang perlu dicermat :
Pastikan alat makan/minum, serta mainan yang masuk mulut bayi selalu bersih. Jamur Candida memang ada dimana-mana sehingga dapat mengontaminasi dengan mudah.
Pastikan anak tidak memakai dot/empeng atau minum susu botol secara berlebihan, karena dapat menyebabkan lembab dan pecahnya kulit di bagian dalam mulut yang mudah dihuni jamur. Botol dan empeng sebaiknya dibuang dan diganti dengan yang baru apabila anak sering infeksi berulang.
Pastikan gizi anak cukup dengan pola makan yang seimbang sehingga mempunyai kekebalan tubuh yang baik.
Bayi dan anak (terutama anak yang sudah cukup besar) namun infeksi jamur sulit hilang atau sering berulang perlu diperiksa terhadap adanya penyakit serius misal penyakit HIV/AIDS atau keganasan.
Bagaimana pemeliharaan lidah bayi dan anak-anak?
Lidah seringkali menjadi bagian yang diabaikan pada saat membersihkan rongga mulut. Pada bayi, lidah perlu dibersihkan dari sisa-sisa susu yang mengumpul di lidah, terutama pada yang menggunakan susu formula. Alat untuk membersihkan sederhana sekali: bisa berupa kain kasa atau handuk lembut yang dililit kan di jari telunjuk dan dibasahi air matang hangat untuk membersihakn lidah dan gusi bayi.
Pada saat anak berusia 1 tahun ke atas dan mulai diperkenalkan dengan sikat gigi, maka lidah anak juga dapat disikat. Memang pada awalnya anak mungkin mempunyai refleks rasa mual, namun apabila dibiasakan maka akan makin terbiasa.
[Disadur dari artikel Mengenal Sariawan Karena Jamur (Kandidiasis Oral) yang ditulis oleh dr. Mohammad Muchlis]
Itu adalah keluhan yang cukup sering ketika orang tua membawa bayinya ke dokter. Besar kemungkinan si dede terkena sariawan karena jamur atau kandidiasis oral. Mari mengenal penyakit pada mulut karena jamur yang cukup sering mengenai bayi dan anak.
Apa yang dimaksud dengan kandidiasis oral?
Infeksi jamur dapat terjadi di berbagai bagian tubuh kita, termasuk di rongga mulut. Di rongga mulut, jamur dapat muncul di berbagai tempat. Lokasi jamur di rongga mulut antara lain: permukaan lidah, kulit yang mengitari mulut, di pojok mulut (bibir), langit-langit dan jaringan lunak pipi sebelah dalam (bukal, gusi dan tenggorokan. Penyebab utama Infeksi jamur pada rongga mulut adalah Candida albicans sehingga penyakitnya disebut sebagai kandidiasis oral. sementara itu ada spesies jamur lain yang dapat juga hidup pada manusia. Oral trush atau Kandidiasis pseudomembranosa akut, merupakan infeksi jamur Kandida pada daerah mulut dan sekitarnya yang paling sering mengenai bayi atau anak. Yang lainnya adalah Keilosis angular atau perleche dan Kandidiasi atrofikans.
Mengapa bisa muncul jamur di lidah atau rongga mulut?
Sebetulnya setiap orang mempunyai jamur Kandida di mulut. Jamur ini langsung menjadi penghuni rongga mulut begitu bayi dilahirkan, umumnya karena penyebaran dari genitalia ibu atau kontak dengan kulit dan benda lainnya yang terkontaminasi jamur. Infeksi terjadi apabila keseimbangan kuman-kuman di mulut terganggu, sehingga jumlah jamur Kandida menjadi berlebihan. Orang pada tiap usia dapat menjadi penderita infeksi jamur di mulut, namun ada beberapa keadaan yang meningkatkan kemungkinan seseorang menjadi terinfeksi yang dikenal sebagai faktor resiko.
Apa faktor resiko sehingga seorang terkena infeksi jamur ?
Bayi dan balita kelompok yang paling rentan terkena infeksi jamur ini. Pada keadaan tertentu seperti terjadi penurunan daya tahan tubuh, misal pada penderita HIV/AIDS, penggunaan antibiotika yang berlebihan yang mengganggu flora normal di mulut atau penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi maka infeksi jamur mudah timbul.
Secara umum ada 2 faktor resiko. Pertama, faktor resiko yang menyuburkan pertumbuhan jamur baik langsung maupun tidak langsung, antara lain:
- Pemberian antibiotika spektrum luas yang mematikan kuman akan menyebabkan keseimbangan antara jamur dan bakteri terganggu.
- Penyakit diabetes: menimbulkan suasana yang menyuburkan pertumbuhan kandida.
Kedua, fakor resiko yang memudahkan terjadinya infeksi jamur karena daya tahun tubuh yang menurun, antara lain :
- Adanya rangsangan setempat yang terus menerus pada lokasi tertentu oleh cairan yang menyebabkan perlunakan kulit: seperti air pada sela jari kaki, urin pada pantat bayi, keringat pada daerah lipatan dsb.
- Adanya penyakit tertentu seperti gizi buruk, penyakit darah ataupun keganasan.
- Tindakan atau prosedur media serta alat yang digunakan
Bayi dapat terinfeksi jamur dapat tertular dari puting ibunya yang terinfeksi jamur lebih dulu. Gejala pada ibu adalah: rasa gatal, rasa panas, nyeri dan kemerahan pada puting. Selain itu bayipun dapat menularkan jamur kepada ibu, sehingga bayi dan ibu dapat saling menginfeksi.
ilustrasi |
Bagaimana tanda dan gejala klinis penyakitnya?
Pada yang oral trush: dimulai dengan adanya bercak-bercak putih kekuningan yang menimbul pada daerah selaput lendir yang merah, bila dihapus dasarnya mudah berdarah. Hari berikutnya tampak bercak putih sebesar jarum pentul yang kemudian dalam 2-3 hari akan bergabung menjadi bercak besar seperti membran. Bagian yang paling sering terkena adalah: jaringan lunak atau mukosa pipi (bukal), lidah, gusi dan tenggorokan (faring). Timbul rasa nyeri bila tersentuh makanan, mengakibatkan anak sulit makan atau menyusu. Pada bayi dapat menjadi rewel, banyak menangis, dan terlihat kurang semangat saat menyusui. Orang tua suka menyangka sebagai sisa susu yang masih menempel. Perlu diperhatikan juga bayi apakah mengalami infeksi jamur di daerah selangkangan atau ruam popok (diaper rash). Untuk ibunya dipikirkan kemungkinan infeksi jamur pada daerah genitalnya.
Gambaran lain infeksi kandida pada mulut adalah Keilosis angular atau perleche: ditandai lecet atau fisura di sudut mulut berwarna kemerahan (eritema) disertai rasa nyeri. Infeksi kandida terjadi karena sering terjadi penumpukan cairan di sudut mulut tersebut.
Infeksi kandida akibat penggunaan antibiotika oral spektrum luas mengakibatkan kandidiasis atrofikans akut atau Glositis. Gambaran klinisnya adalah erosi pada mukosa mulut dan hilangnya papil lidah, lidah tampak licin kemerahan dan rasa nyeri pada lidah sangat menonjol. Gejala akan menghilang dengan menghentikan penggunaan antibiotik.
Pada bayi bagaimana membedakan jamur dengan bekas susunya?
Untuk membedakan thrush di mulut dengan bercak susu dilakukan dengan mengorek lidah secara lembut untuk melihat apakah bercak putih mudah dilepas atau tidak. Bercak susu mudah dilepas, sedangkan thrush biasanya sukar dilepas dan dapat berdarah bila dipaksa dilepaskan.
Bagaimana dengan pengobatannya?
Tujuan pengobatan adalah untuk mencegah pertumbuhan dan penyebaran jamur. Pengobatan mencakup pemberian obat anti fungus (jamur), penanggulangan faktor resiko dan penanggulangan sumber infeksi. Pengobatan untuk sariawan karena jamur pada anak yang sering dipakai adalah Nistatin, perhatikan dosis yang dipakai untuk bayi dan anak sesuai dengan umurnya. Olesi atau tetesi trush di mulut bayi dengan larutan Nistatin oral tersebut Pada anak yang lebih besar, kumur-kumur dan tahan selama mungkin sebelum obat ditelan. Bercak putih akan segera hilang, namun harus diingat obat perlu dilanjutkan 2-3 hari setelah bercak hilang. Apabila bayi juga menderita ruam popok dapat juga diobati dengan salep anti jamur yang sesuai. Hindari pemakaian “baby wipes” yang mengandung alkohol karena dapat semakin mengiritasi bagian selangkangan yang terinfeksi. Anjurkan Ibu untuk mengolesi payudaranya dengan krim nistatin atau larutan gentian violet 0,5% setiap kali setelah menyusui selama bayi diobati.
Apabila ibu menyusui juga terinfeksi jamur pada putingnya harus diobati untuk mencegah infeksi ulang ke bayi. Salep anti jamur dapat dioleskan di puting susu ibu tiga sampai empat kali sehari. Ibu perlu berkonsultasi ke dokter apabila ada gejala infeksi jamur pada vagina. Hal yang harus diperhatikan dalam pengobatan adalah menyikat gigi dengan sikat gigi lembut untuk menghindari gesekan lesi, mensterilkan setiap peralatan makan/minum atau mainan (dot, botol, empeng, gelas, alat makan,“teething ring”) yang masuk ke mulut bayi, karena bila tidak dilakukan dapat menyebabkan infeksi berulang.
Apa yang harus diingat bila bayi atau anak sering sariawan karena jamur?
Apabila infeksi jamur di mulut sering muncul kembali, ada beberapa hal yang perlu dicermat :
Pastikan alat makan/minum, serta mainan yang masuk mulut bayi selalu bersih. Jamur Candida memang ada dimana-mana sehingga dapat mengontaminasi dengan mudah.
Pastikan anak tidak memakai dot/empeng atau minum susu botol secara berlebihan, karena dapat menyebabkan lembab dan pecahnya kulit di bagian dalam mulut yang mudah dihuni jamur. Botol dan empeng sebaiknya dibuang dan diganti dengan yang baru apabila anak sering infeksi berulang.
Pastikan gizi anak cukup dengan pola makan yang seimbang sehingga mempunyai kekebalan tubuh yang baik.
Bayi dan anak (terutama anak yang sudah cukup besar) namun infeksi jamur sulit hilang atau sering berulang perlu diperiksa terhadap adanya penyakit serius misal penyakit HIV/AIDS atau keganasan.
Bagaimana pemeliharaan lidah bayi dan anak-anak?
Lidah seringkali menjadi bagian yang diabaikan pada saat membersihkan rongga mulut. Pada bayi, lidah perlu dibersihkan dari sisa-sisa susu yang mengumpul di lidah, terutama pada yang menggunakan susu formula. Alat untuk membersihkan sederhana sekali: bisa berupa kain kasa atau handuk lembut yang dililit kan di jari telunjuk dan dibasahi air matang hangat untuk membersihakn lidah dan gusi bayi.
Pada saat anak berusia 1 tahun ke atas dan mulai diperkenalkan dengan sikat gigi, maka lidah anak juga dapat disikat. Memang pada awalnya anak mungkin mempunyai refleks rasa mual, namun apabila dibiasakan maka akan makin terbiasa.
[Disadur dari artikel Mengenal Sariawan Karena Jamur (Kandidiasis Oral) yang ditulis oleh dr. Mohammad Muchlis]
Posting Komentar untuk "Mengenal Sariawan Karena Jamur (Kandidiasis Oral)"