Imunisasi Wajib dan Imunisasi Tidak Wajib: Pemahaman yang Keliru

Jadwal Imunisasi Anak Usia 0 - 18 Tahun IDAI

Di Indonesia, terdapat dua rekomendasi jadwal imunisasi anak, yaitu dari pemerintah (Kementerian Kesehatan) dan dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Meskipun keduanya tampak berbeda, sebenarnya kedua rekomendasi ini saling sejalan dan tidak bertentangan. Jika kita perhatikan, jenis vaksin yang direkomendasikan oleh IDAI cenderung lebih banyak dibandingkan dengan yang tercantum dalam rekomendasi pemerintah.

Vaksin-vaksin yang tertera dalam rekomendasi pemerintah merupakan bagian dari program imunisasi nasional yang disediakan secara gratis untuk semua anak Indonesia. Vaksin ini meliputi BCG, Polio, Hepatitis B, DTP, Hib, dan Campak. Vaksin-vaksin tersebut sering disebut sebagai "imunisasi wajib". Namun, ketika ada istilah "imunisasi wajib", apakah berarti ada vaksin yang dianggap "tidak wajib"? Ini sering menimbulkan pemahaman bahwa beberapa vaksin dianggap lebih penting daripada yang lain.

Sementara itu, dalam rekomendasi imunisasi IDAI, terdapat lebih banyak jenis vaksin. Hal ini sering disalahpahami, dan sebagian orang menganggap bahwa vaksin yang tercantum dalam rekomendasi IDAI tetapi tidak ada dalam rekomendasi pemerintah tidak perlu diberikan. Pemahaman ini keliru. Sesungguhnya, semua vaksin yang tertera dalam rekomendasi IDAI juga penting dan seharusnya diberikan. Sayangnya, karena keterbatasan anggaran dan sumber daya, pemerintah belum dapat menyediakan vaksin-vaksin ini sebagai bagian dari program imunisasi nasional. Vaksin-vaksin tersebut tidak tersedia di Puskesmas, yang mengakibatkan biaya yang lebih tinggi.

Untuk itu, kita perlu mengganti istilah "imunisasi wajib" dengan "imunisasi yang direkomendasikan". Jika anggaran negara tidak terbatas, sudah pasti semua vaksin yang dibutuhkan untuk melindungi anak-anak Indonesia akan disediakan secara gratis. Namun, dengan keterbatasan yang ada, vaksin yang belum tersedia di program pemerintah tetap memiliki manfaat besar dan penting untuk kesehatan anak.

Kita juga harus menyadari bahwa vaksin-vaksin yang belum dicover oleh pemerintah, seperti vaksin Pneumonia dan Rotavirus, cenderung memiliki harga yang lebih mahal. Pneumonia (radang paru-paru) dan diare (yang sering disebabkan oleh rotavirus) adalah dua penyebab utama kematian pada anak-anak di seluruh dunia. Meskipun vaksin untuk kedua penyakit ini sudah tersedia sejak lama, harga vaksinnya yang relatif mahal membuatnya sulit dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Namun, sebagai orang tua, kita harus selalu berusaha memberikan perlindungan terbaik untuk anak-anak kita. Meski tidak semua vaksin dapat diperoleh melalui program pemerintah, penting untuk terus mencari cara agar anak-anak kita mendapatkan perlindungan optimal, baik dengan mengikuti vaksinasi yang disarankan pemerintah maupun yang direkomendasikan oleh IDAI. Perlindungan ini akan membantu mencegah penyakit-penyakit yang dapat membahayakan kesehatan mereka di masa depan.

PasienSehat
PasienSehat Hai, saya pasien biasa yang suka nulis blog buat berbagi dan belajar bareng. Lewat tulisan ini, saya berharap kita bisa saling mendukung, bertukar ide, dan tumbuh bersama.

Posting Komentar untuk "Imunisasi Wajib dan Imunisasi Tidak Wajib: Pemahaman yang Keliru"