Beda Anemia Dan Thalasemia
Anemia terbanyak di dunia adalah Anemia kurang besi, sebab utama adalah pendarahan sedikit-sedikit yang berkepanjangan, misalnya haid berlebihan atau wasir yang berdarah. Penderita terutama adalah wanita dalam usia subur karena pengaruh haid. Gambaran hematologi sedikit mirip dengan Talasemia, didapatkan juga MCV dan MCH yang menurun, namun umumnya RDW-CV meningkat. Pada tahap awal / stadium I. Hanya Ferritin yang menurun, Hb, MCV dan MCH masih normal. Tahap II penurunan Ferritin disertai penurunan MCV dan MCH. Tahap III baru terjadi penurunan Hemoglobin.
Sekedar untuk dipahami bahwa tidak setiap kasus anemia dengan MCV dan MCH menurun adalah Talasemia.
Talasemia merupakan kelainan genetik terbanyak di dunia. Carrier Talasemia belum tentu mengalami anemia, bahkan masih bisa berprestasi, contoh olahragawan berprestasi yang menyandang carrier Talasemia adalah Zinadine Zidane. Di Indonesia 6 - 8 % penduduk adalah carrier Talasemia (minor). Sebab itu uji saring pranikah adalah sangat penting.
Pasangan yang sudah siap menikah tentunya sulit untuk diminta batal menikah, menikah adalah hak asasi manusia. Sebab itu sebenarnya lebih penting uji saring pada anak- anak yang dicurigai Talasemia, misalnya salah satu orang tuanya atau paman atau bibi atau sepupu nya sudah terbukti carrier. Selayaknya pada seluruh keluarga dilakukan uji saring darah rutin, dilanjutkan analisa Hb bagi yang diduga Talasemia.
Secara kasar, Talasemia bisa diduga pada seseorang yang menderita anemia, namun dengan pengobatan preparat besi. Hemoglobin tidak juga meningkat.
Di negara-negara yang sudah melakukan uji saring dan deteksi Talasemia, maka kasus Talasemia mayor bisa diturunkan hingga mendekati 0.
Kemampuan diagnosis yang belum memadai dan masih kurangnya perhatian menyebabkan Indonesia masih ketinggalan dalam pencegahan terjadinya Talasemia mayor dibanding negara-negara lain di Asean. Entah berapa penderita Talasemia mayor yang meninggal di Indonesia per tahun?
Kamus kesehatan:
Sekedar untuk dipahami bahwa tidak setiap kasus anemia dengan MCV dan MCH menurun adalah Talasemia.
Talasemia merupakan kelainan genetik terbanyak di dunia. Carrier Talasemia belum tentu mengalami anemia, bahkan masih bisa berprestasi, contoh olahragawan berprestasi yang menyandang carrier Talasemia adalah Zinadine Zidane. Di Indonesia 6 - 8 % penduduk adalah carrier Talasemia (minor). Sebab itu uji saring pranikah adalah sangat penting.
Pasangan yang sudah siap menikah tentunya sulit untuk diminta batal menikah, menikah adalah hak asasi manusia. Sebab itu sebenarnya lebih penting uji saring pada anak- anak yang dicurigai Talasemia, misalnya salah satu orang tuanya atau paman atau bibi atau sepupu nya sudah terbukti carrier. Selayaknya pada seluruh keluarga dilakukan uji saring darah rutin, dilanjutkan analisa Hb bagi yang diduga Talasemia.
Secara kasar, Talasemia bisa diduga pada seseorang yang menderita anemia, namun dengan pengobatan preparat besi. Hemoglobin tidak juga meningkat.
Di negara-negara yang sudah melakukan uji saring dan deteksi Talasemia, maka kasus Talasemia mayor bisa diturunkan hingga mendekati 0.
Kemampuan diagnosis yang belum memadai dan masih kurangnya perhatian menyebabkan Indonesia masih ketinggalan dalam pencegahan terjadinya Talasemia mayor dibanding negara-negara lain di Asean. Entah berapa penderita Talasemia mayor yang meninggal di Indonesia per tahun?
Kamus kesehatan:
- Hb (Hemoglobin) adalah pigmen pembawa oksigen dan protein utama dalam sel darah merah.
- Feritin adalah tes darah yang mengukur zat besi yang disimpan dalam tubuh.
- MCV (Mean Corpuscular Volume) adalah volume korpuskula rata-rata, yaitu ukuran dari volume sel darah merah rata-rata yang dilaporkan sebagai bagian dari hitung darah lengkap standar.
- MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) adalah ukuran dari massa hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah.
- RDW-CV (Red Blood Cell Distribution Width Coefficient of Variation) adalah koefisien variasi dari volume eritrosit.
Posting Komentar untuk "Beda Anemia Dan Thalasemia"