Penyebab Resistensi Antibiotik
Salah satu pelajaran penting yang dapat diambil dari program antibiotic stewardship yang dilakukan oleh Yayasan Orangtua Peduli (YOP) tahun lalu adalah kenyataan bahwa penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat memicu resistensi. Meskipun antibiotik digunakan dengan tepat, sesuai dosis, dan sesuai dengan anjuran dokter, penggunaan yang terlalu sering tetap dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap obat-obatan tersebut.
Antibiotik seharusnya dianggap sebagai sumber daya yang harus digunakan secara bijak. Setiap individu perlu lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan resistensi antibiotik, agar penggunaannya tetap efektif di masa depan.
Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri mengalami perubahan genetik yang membuat mereka kebal terhadap antibiotik yang seharusnya dapat membasmi mereka. Beberapa faktor yang berkontribusi pada resistensi antibiotik antara lain:
- Peresepan dan penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak tepat.
- Pasien yang tidak menghabiskan antibiotik sesuai dengan anjuran dokter.
- Penggunaan antibiotik yang berlebihan dalam sektor peternakan dan perikanan.
- Pengendalian infeksi yang buruk di rumah sakit dan klinik.
- Kebersihan yang rendah dan sanitasi yang buruk di lingkungan sekitar.
- Terbatasnya jumlah antibiotik baru yang ditemukan dan dikembangkan.
Dengan demikian, penting bagi kita semua untuk menggunakan antibiotik dengan bijak dan hati-hati. Menggunakan antibiotik hanya ketika benar-benar diperlukan, mengikuti dosis yang tepat, dan menyelesaikan seluruh pengobatan adalah langkah-langkah yang dapat membantu mencegah terjadinya resistensi.
Posting Komentar untuk "Penyebab Resistensi Antibiotik"