Apakah Pengobatan Thalasemia Ditanggung Sepenuhnya oleh JKN?
Pertanyaan seperti ini sering terdengar dan menjadi alasan yang digunakan rumah sakit ketika mereka kesulitan menjelaskan kepada pasien. Untuk itu, mari kita coba jelaskan dengan lebih jelas.
Sistem penggantian biaya BPJS Kesehatan menggunakan sistem paket yang dikenal dengan INA CBG's.
Berapa besar tarif penggantian paketnya tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
- Rawat jalan atau rawat inap: Khusus untuk penanganan thalasemia, rawat jalan bisa dihitung sebagai rawat inap.
- Diagnosa utama dan sekunder: Tarif bisa berbeda tergantung pada kondisi yang dihadapi.
- Kategori/kualifikasi rumah sakit: Rumah sakit dengan kelas rujukan yang lebih tinggi (seperti kelas A) akan memiliki tarif penggantian yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah sakit kelas D.
- Iuran kelas rawat kartu BPJS: Tarif penggantian untuk peserta kelas 1 akan lebih besar dibandingkan kelas 3 atau PBI.
- Region BPJS: Tarif penggantian bisa berbeda antara daerah Jakarta dan Papua.
Itulah beberapa faktor yang perlu dipahami. Yang perlu dicatat, penggunaan obat, jumlah kantong darah, atau tes laboratorium tambahan tidak akan memengaruhi tarif penggantian. Ini karena sistemnya menggunakan paket.
Contoh Kasus Thalasemia:
- Thalassemia 1: Menggunakan 2 kantong darah, cek ferritin, cek Hb, ditangani 1 hari.
- Thalassemia 2: Menggunakan 4 kantong darah, cek ferritin, cek Hb, SGPT, SGOT, ditangani 3 hari.
Meski ada perbedaan dalam perawatan, tarif penggantian oleh BPJS Kesehatan akan tetap sama karena diagnosa, rumah sakit, dan faktor lainnya serupa.
Sebagai contoh, misalkan tarif penggantian di rumah sakit kelas D, untuk diagnosa thalasemia, dengan iuran kelas 3, adalah 1,2 juta per orang per bulan. Maka, baik pasien yang menggunakan 1 kantong darah maupun yang menggunakan 6 kantong darah, tarif penggantian tetap 1,2 juta.
Lalu, bagaimana dengan biaya kantong darah yang bisa mencapai 1,8 juta untuk 6 kantong? Apakah rumah sakit tidak akan rugi?
Tentu saja, rumah sakit mungkin akan menghadapi kerugian jika semua pasien membutuhkan banyak kantong darah. Namun, jika sebagian besar pasien hanya membutuhkan 1–2 kantong darah, rumah sakit tetap bisa menutupi biaya tersebut.
Masalah Pemeriksaan Ferritin di Rumah Sakit
Seringkali muncul pertanyaan, “Jika rumah sakit tidak bisa melakukan pemeriksaan ferritin, apakah BPJS menjamin biaya pemeriksaan di laboratorium luar?”
Jawabannya, ini tergantung kebijakan rumah sakit. BPJS Kesehatan hanya mengatur penggantian biaya kepada rumah sakit berdasarkan sistem paket, dan tidak berhubungan langsung dengan biaya pemeriksaan di laboratorium luar.
Jika rumah sakit bersedia membayar pemeriksaan ferritin ke laboratorium luar, itu bisa dilakukan. Namun, jika rumah sakit tidak bersedia, siapa yang akan menanggung biaya pemeriksaan tersebut?
Kesimpulan
BPJS Kesehatan mengganti biaya perawatan di rumah sakit berdasarkan sistem paket. Apa saja yang dilakukan rumah sakit untuk penanganan thalasemia tergantung pada kebijakan masing-masing rumah sakit, dan itu tidak ada kaitannya dengan BPJS Kesehatan. Hal ini lebih terkait dengan profesionalisme rumah sakit dalam memberikan pelayanan.
Posting Komentar untuk "Apakah Pengobatan Thalasemia Ditanggung Sepenuhnya oleh JKN?"