10 Mitos Alergi Yang Mungkin Anda Percayai
Apakah anda menderita alergi atau tidak, jangan sampai percaya dengan mitos-mitos alergi di bawah ini :
Mitos Alergi #1 : Kalau saya memiliki alergi makanan, makan sedikit saja tidak akan kambuh
Faktanya: memakan bahkan sejumlah kecil makanan yang mana Anda alergi dapat menyebabkan reaksi alergi berat atau reaksi yang mengancam jiwa.
Mitos Alergi #2 : Jika saya memiliki hewan peliharaaan berambut/berbulu pendek, alergi tidak menjadi masalah
Faktanya: alergi yang melibatkan hewan pelihataan biasanya disebabkan oleh dander hewan, yang ditemukan di dalam urin, air liur, dan kulit. Jadi bukan masalah seberapa banyak atau sedikit bulu dari hewan peliharaan.
Mitos Alergi #3 : Saya alergi susu sapi, jadi saya bisa minum susu kambing
Faktanya: Susu kambing memiliki protein yang serupa dengan susu sapi; karena itu juga bisa memicu reaksi alergi.
Mitos Alergi #4 : Saya alergi putih telur, jadi saya bisa makan kuning telur
Faktanya: Sebagian albumen protein pada putih telur juga tercantum pada kuning telur.
Mitos Alergi #5 : Cetakan/jamur hitam di kamar mandi adalah racun
Faktanya: Meskipun cetakan/jamur hitam di kamar mandi dapat menyebabkan reaksi alergi, dia tidak melintas dengan mudah jadi tidak akan masuk ke sistem pernapasan anda. Jika anda menemukannya, gunakan sarung tangan dan larutan pemutih, dan gosok dengan sikat pembersih.
Mitos Alergi #6 : Saya mudah asma, jadi saya tidak bisa berolahraga
Faktanya: Olahraga yang menyebabkan asma seringkali dipicu oleh saluran napas yang kering. Bernapas melalui hidung daripada melalui mulut dapat menjaga kelembaban saluran napas. Konsultasikan ke dokter anda sebelum memulai olahraga.
Mitos Alergi #7 : Saya merasa kembung setelah makan roti, karena itu saya pasti mengidap celiac disease (gangguan autoimun pada saluran pencernaan)
Faktanya: Celiac disease adalah alergi pada gluten. Sebuah intoleransi, namun demikian, itu berarti sistem pencernaan anda tidak dapat menguraikan karbohidrat olahan yang terkandung dalam gandum, menyebabkan efek samping seperti kembung.
Mitos Alergi #8 : Ini bukan alergi, ini hanya pilek
Faktanya: Pilek/Flu khasnya bertahan selama tujuh hingga 10 hari dan disertai demam dan nyeri tubuh. Gejala alegi menyerang sistem pernapasan anda, namun demikian, biasanya datang dan hilang selama musim tertentu atau lingkungan/suasana tertentu.
Mitos Alergi #9 : Alergi tidak berbahaya, tidak dapat membunuh
Faktanya: Alergi yang mengancam jiwa tidak terjadi dengan sering, tetapi pada kasus yang ekstrim, seseorang bisa terkena syok anafilaktik, yang bisa menyebabkan kematian. Selalu tanggapi reaksi alergi dengan serius.
Mitos Alergi #10 : Saya perlu memasang sprei pada kasur/matras untuk mengurangi gejala alergi
Faktanya: Jika anda memiliki alergi tungau debu atau dust mite, sprei atau penutup kasur/matras tidak membantu banyak, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Annals of Allergy, Asthma and Immunology.
Sumber: health24.com, foodallergy.org, allergy-clinic.co.uk, www.rd.com, health.howstuffworks.com, www.aarp.org
Mitos Alergi #1 : Kalau saya memiliki alergi makanan, makan sedikit saja tidak akan kambuh
Faktanya: memakan bahkan sejumlah kecil makanan yang mana Anda alergi dapat menyebabkan reaksi alergi berat atau reaksi yang mengancam jiwa.
Mitos Alergi #2 : Jika saya memiliki hewan peliharaaan berambut/berbulu pendek, alergi tidak menjadi masalah
Faktanya: alergi yang melibatkan hewan pelihataan biasanya disebabkan oleh dander hewan, yang ditemukan di dalam urin, air liur, dan kulit. Jadi bukan masalah seberapa banyak atau sedikit bulu dari hewan peliharaan.
Mitos Alergi #3 : Saya alergi susu sapi, jadi saya bisa minum susu kambing
Faktanya: Susu kambing memiliki protein yang serupa dengan susu sapi; karena itu juga bisa memicu reaksi alergi.
Mitos Alergi #4 : Saya alergi putih telur, jadi saya bisa makan kuning telur
Faktanya: Sebagian albumen protein pada putih telur juga tercantum pada kuning telur.
Mitos Alergi #5 : Cetakan/jamur hitam di kamar mandi adalah racun
Faktanya: Meskipun cetakan/jamur hitam di kamar mandi dapat menyebabkan reaksi alergi, dia tidak melintas dengan mudah jadi tidak akan masuk ke sistem pernapasan anda. Jika anda menemukannya, gunakan sarung tangan dan larutan pemutih, dan gosok dengan sikat pembersih.
Mitos Alergi #6 : Saya mudah asma, jadi saya tidak bisa berolahraga
Faktanya: Olahraga yang menyebabkan asma seringkali dipicu oleh saluran napas yang kering. Bernapas melalui hidung daripada melalui mulut dapat menjaga kelembaban saluran napas. Konsultasikan ke dokter anda sebelum memulai olahraga.
Mitos Alergi #7 : Saya merasa kembung setelah makan roti, karena itu saya pasti mengidap celiac disease (gangguan autoimun pada saluran pencernaan)
Faktanya: Celiac disease adalah alergi pada gluten. Sebuah intoleransi, namun demikian, itu berarti sistem pencernaan anda tidak dapat menguraikan karbohidrat olahan yang terkandung dalam gandum, menyebabkan efek samping seperti kembung.
Mitos Alergi #8 : Ini bukan alergi, ini hanya pilek
Faktanya: Pilek/Flu khasnya bertahan selama tujuh hingga 10 hari dan disertai demam dan nyeri tubuh. Gejala alegi menyerang sistem pernapasan anda, namun demikian, biasanya datang dan hilang selama musim tertentu atau lingkungan/suasana tertentu.
Mitos Alergi #9 : Alergi tidak berbahaya, tidak dapat membunuh
Faktanya: Alergi yang mengancam jiwa tidak terjadi dengan sering, tetapi pada kasus yang ekstrim, seseorang bisa terkena syok anafilaktik, yang bisa menyebabkan kematian. Selalu tanggapi reaksi alergi dengan serius.
Mitos Alergi #10 : Saya perlu memasang sprei pada kasur/matras untuk mengurangi gejala alergi
Faktanya: Jika anda memiliki alergi tungau debu atau dust mite, sprei atau penutup kasur/matras tidak membantu banyak, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Annals of Allergy, Asthma and Immunology.
Sumber: health24.com, foodallergy.org, allergy-clinic.co.uk, www.rd.com, health.howstuffworks.com, www.aarp.org
Posting Komentar untuk "10 Mitos Alergi Yang Mungkin Anda Percayai"