Mengidentifikasi dan Menangani Gejala Rheumatoid Arthritis
Jika Anda sedang menghadapi peradangan kronis dan nyeri pada sendi, Anda tidak sendirian. Rheumatoid arthritis (RA) atau rematik memiliki gejala yang sangat beragam dan bisa sulit didiagnosis. Jika nyeri dan kekakuan pada sendi membuat Anda bertanya-tanya apakah Anda mungkin mengidap penyakit ini, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Semakin cepat Anda mendapatkan perawatan untuk gejala RA, semakin mudah untuk mencegah kerusakan sendi jangka panjang. Berikut adalah informasi tentang proses diagnosis rheumatoid arthritis.
Perhatikan Gejalanya
Rheumatoid arthritis dapat terjadi pada siapa saja, dari segala usia. “Pasien yang baru terdeteksi mungkin mengalami pembengkakan pada sendi jari, pergelangan tangan, atau lutut,” jelas Jonathan Samuels, M.D., seorang rheumatologist di NYU Langone Health, New York City. “Mereka juga bisa merasakan kekakuan di pagi hari, atau kesulitan membuka stoples, gagang pintu, mengepalkan tangan, atau berjabat tangan.” Gejala awal mungkin terasa ringan, namun bisa berkembang menjadi peradangan dan nyeri yang lebih serius dalam beberapa minggu atau bulan.
Gejala yang Sering Simetris
Salah satu ciri khas rheumatoid arthritis adalah nyeri sendi yang sering terjadi secara simetris, mempengaruhi kedua sisi tubuh Anda. “Jika gejalanya simetris, ini bisa menjadi indikasi bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi,” kata Dr. Samuels. Namun, meskipun gejalanya simetris, jangan abaikan nyeri sendi yang hanya muncul di satu sisi tubuh. “Pasien sering mengira sendinya hanya cedera, padahal itu bisa jadi gejala RA,” tambahnya.
Konsultasi ke Dokter
Jika nyeri sendi Anda semakin parah atau tidak membaik, segeralah ke dokter perawatan primer Anda untuk memastikan kondisi lainnya tidak terlewatkan. “Rheumatoid arthritis bukan satu-satunya penyebab nyeri dan kekakuan sendi,” kata Steven Vlad, M.D., Ph.D., seorang rheumatologist di Tufts Medical Center, Boston. “Gejala serupa juga bisa disebabkan oleh infeksi virus yang hilang setelah beberapa hari.” Namun, jika pembengkakan berlanjut lebih dari beberapa minggu — apalagi jika RA ada dalam riwayat keluarga Anda — ini bisa menjadi petunjuk penting bahwa Anda mengidap RA.
Kunjungi Dokter Rheumatologi
Setelah dokter Anda mengevaluasi dan mengesampingkan kondisi lain, kemungkinan Anda akan dirujuk ke dokter spesialis rheumatologi untuk diagnosis lebih lanjut. “Kami akan memeriksa pasien dan memastikan apakah gejalanya cocok dengan rheumatoid arthritis,” jelas Dr. Vlad. Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu atau bulan, tergantung pada seberapa jelas gejalanya. Dokter spesialis Anda juga akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan mungkin melakukan beberapa tes diagnostik.
Uji Laboratorium Antibodi
Untuk mendiagnosis RA, dokter akan melakukan beberapa tes darah. Tes pertama mencari faktor rheumatoid, sebuah protein yang dihasilkan oleh sistem imun, yang ditemukan pada sekitar 80% penderita RA. Tes kedua mencari antibodi anti-CCP (peptida anti-cyclic citrullinated), yang ditemukan pada 60% hingga 70% pasien RA. Meskipun tidak ada tes tunggal yang pasti, jika Anda positif pada salah satu atau kedua antibodi ini, kemungkinan besar Anda menderita RA.
Periksa Tingkat Peradangan Anda
Selain mengukur antibodi, dokter Anda akan melakukan tes untuk memeriksa tingkat peradangan dalam tubuh. Tes pertama mengukur sedimentasi eritrosit (ERS) dan yang kedua mengukur kadar protein C-reaktif (CRP) dalam darah. Bersama dengan hasil tes antibodi, kedua tes ini membantu dokter menentukan apakah Anda menderita rheumatoid arthritis.
Ketahui Riwayat Medis Anda
Dokter spesialis akan bertanya tentang riwayat medis keluarga Anda, karena rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang bisa diwariskan. Jika ada anggota keluarga yang mengidapnya, kemungkinan Anda juga bisa terkena. Dokter akan mendalami gejala Anda: kapan dimulai, sendi mana yang terkena, apakah pembengkakan simetris, apakah gejalanya konsisten atau hilang timbul, dan apakah Anda pernah mengalami gejala serupa sebelumnya.
Pelajari Diagnosis Anda
Tentu saja, mendengar diagnosis RA bisa sangat mengecewakan. Namun, meskipun belum ada obat untuk penyakit ini, ada banyak pilihan pengobatan yang efektif untuk mengurangi gejala. Dr. Vlad menekankan pentingnya pengobatan yang tepat: “Jika tidak diobati, banyak orang akan mengalami disabilitas jangka panjang akibat kerusakan sendi.”
Mulai Perawatan
Obat adalah metode pengobatan utama untuk rheumatoid arthritis. “Saat ini, kita memiliki banyak pilihan,” kata Dr. Samuels. “Obat yang berbeda bekerja untuk mengatasi proses yang menyebabkan RA.” Pasien biasanya mulai dengan obat DMARD (disease-modifying anti-rheumatic drugs), yang berfungsi untuk mencegah kerusakan sendi, mengurangi pembengkakan, dan mengatasi gejala lainnya. Berdasarkan evaluasi dokter, pengobatan tambahan mungkin diperlukan.
Proaktif dengan Perawatan
Setelah memulai pengobatan, Anda akan merasakan perbaikan signifikan dalam gejala Anda. Namun, tetaplah berkomunikasi dengan dokter untuk melaporkan perkembangan kondisi Anda. Jika rasa sakit atau ketidaknyamanan berlanjut, segera hubungi dokter rheumatologi Anda. Walaupun peradangan bisa kembali muncul, seharusnya tidak sampai mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Rheumatoid arthritis mungkin akan menjadi bagian dari hidup Anda, tapi dengan pengobatan yang tepat, Anda masih bisa menjalani kehidupan yang aktif.
Posting Komentar untuk "Mengidentifikasi dan Menangani Gejala Rheumatoid Arthritis"